Senin, 17 Oktober 2016

Bullying pada Remaja & Rancangan Kegiatan Seminar Anti Bullying

BULLYING PADA REMAJA

 
 


Bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan.

Sedangkan menurut Rigby (2002:15) bullying adalah penekanan atau penindasan beulang-ulang, secara psikologis atau fisik terhadap seseorang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan dengan kelompok orang yang lebih kuat.

Terdapat empat jenis bullying, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber.

Secara fisik
Bullying ini dilakukan secara fisik atau dengan menggunakan kekerasan. Para pelaku menggunakan tangan atau kakinya untuk melukai orang lain. Salah satu contohnya adalah memukul, menendang, mendorong bahkan mencuri. Kekerasan fisik yang dapat menimbulkan luka kasat mata ternyata bukanlah bullying yang didapat pertama kali oleh korban. Pelaku bully seringkali memulainya secara verbal atau lewat omongan.

Secara verbal atau omongan
Bullying ini dilakukan secara verbal atau melalui omongan. Contohnya adalah mengejek, menghina, menyebarkan gossip/fitnah dan mengancam. Ini adalah salah satu yang paling sering terjadi dan yang paling dianggap sepele. Walaupun begitu, tapi sebenarnya bullying secara verbal adalah  yang paling memengaruhi kesehatan mental para remaja. Karena hanya dengan lewat omongan atau perkataan yang negative, seseorang akan merasa tertekan dan tidak percaya diri sehingga bullying ini bisa menyebabkan depresi atau bahkan bunuh diri.

Secara Personal
Maksudnya adalah tindakan ini dilakukan dengan sengaja untuk menjatuhkan nama baik dan status sosial orang lain.

Cyber-bullying
Cyber-bullying adalah salah satu factor utama yang memicu kasus bunuh diri pada remaja. Termasuk bullying yang paling sering terjadi, namun dalam ruang lingkup teknologi, seperti email, media social (facebook, twitter), pesan singkat dan telepon. Beberapa contohnya adalah meretas akun, menyebar berita bohong sampai pelecehan yang dapat menimbulkan depsresi.

Berikut adalah sebuah contoh kasus bullying:

Terlibat Bullying, Siswa Don Bosco Akan Dikeluarkan

Sabtu, 28 Juli 2012 | 12:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Seruni Don Bosco, Gerardus Gantur, mengatakan pihak sekolah bakal memberi sanksi jika ada siswa terbukti terlibat bullying. Siswa yang menjadi terhukum dalam kasus itu terancam dikeluarkan dari SMA elite tersebut.

"Jika siswa menjadi terhukum, pasti dikeluarkan," ujar Gerardus ketika dihubungi Tempo, Sabtu 28 Juli 2012. Dalam menjatuhkan sanksi, sekolah akan melihat hasil penyelidikan kepolisian. "Kami tanya ke polisi seperti apa perannya."

Dia mengakui, kemungkinan kecil siswa bersangkutan dapat bersekolah di SMA Don Bosco lagi. Sekolah sebenarnya berada dalam posisi dilematis saat memberi sanksi. "Di satu sisi, mereka generasi penerus bangsa," kata Gerardus lagi.

Namun, bagaimana pun, pihak sekolah menilai, siswa yang melakukan bullying harus mendapat efek jera dengan hukuman. "Efek jera itu harus dengan hukuman," ujarnya.

Dia menyatakan, soal sanksi ini sudah diberitahukan sejak awal kepada orang tua siswa. Tidak hanya dalam kasus bullying, tapi juga kasus narkoba, sikap sekolah sudah jelas, mengeluarkan siswa. "Orang tua sudah tahu semua soal itu," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tindakan bullying terjadi pada Selasa, 24 Juli lalu, sekitar pukul 13.45 WIB, di kalangan siswa SMA Don Bosco. Kejadian berlangsung setelah siswa pulang sekolah. "Dari keterangan korban, mereka ditempeleng, dipukul, dan disundut rokok," kata Gerardus.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan. Pihak sekolah selanjutnya menyerahkan penyelidikan kepada kepolisian. "Yang bisa mengorek ini adalah polisi," kata Gerardus pasrah. Namun dia tetap berusaha melakukan pendekatan kepada orang tua murid untuk memancing anak-anak mereka bercerita. "Kami beri pengarahan kepada orang tua supaya mendorong anak-anak bercerita apa adanya," kata dia.

Bullying yang biasanya dimulai ketika menginjak sekolah menegah mempunyai banyak factor, selain belum mampunya para remaja mengambil tindakan tepat dan matang, biasanya karena mencari perhatian dari teman sebaya dan orang tua mereka, atau juga karena merasa penting dan merasa memegang kendali. Bullying di sekolah juga bisa dipacu karena meniru tindakan orang dewasa atau program televisi. Perilaku ini tidak bisa dibiarkan karena jika terus menerus dibiarkan maka secara tidak sadar akan memberikan bullies power kepada para pem-bully, meningkatkan budaya kekerasan, serta akan membuat pelaku bullying ini melakukannya terus sampai dewasa.

Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo menuturkan bahwa ada beberapa langkah yang bisa diterapkan sebagai solusi untuk mencegah perilaku bullying.

 
  ·  Orang tua lebih baik fokus pada hal positif. Beri penghargaan saat anak melakukan hal positif, bukan pada pemberian hukuman saat anak berbuat salah.
  · Waktu yang berkualitas dengan anak adalah penting. Misal sesi ngobrol sambil makan bersama.
  ·  Bantu anak mendalami minat dan bakat. Jadi mereka fokus ke sana, bukan mengurusi hal tak penting.
  ·   Kurangi paparan kekerasan dari tontonan atau permainan di rumah.
  ·   Beri contoh baik bagaimana mengatasi amarah.
  ·   Ajarkan anak pentingnya meminta maaf. Jadi mereka belajar mengendalikan emosi dan bisa bersikap lebih rendah hati.



PROPOSAL RANCANGAN PROGRAM SEMINAR ANTI BULLYING





  1.     Nama kegiatan                  : ”Anti Bullying”
  2.     Tema kegiatan                   : Keep Calm and Say NO! to Bullying
  3.     Waktu dan tempat             : Tempat : Gedung Balai Kota Depok
                                              Tanggal: 16 Oktober 2016
                                              Waktu : 09.00 – 14.00
  4.     Peserta seminar                 : Para siswa/I SMP dan SMA Kota Depok
  5.     Tujuan                               : a. Memberikan informasi tentang Bullying
                                               b. Memberitahu cara mencegah Bullying
  6.     Narasumber                       : Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi
  7.     Penasihat                           : Bagja Waluyo
  8.     Ketua pelaksana                : Aurell Karunia 
  9.     Sekretaris                          : Damayanti Nazneen 
  10.   Bendahara                        : Mona Graciela
  11.   Seksi acara                       : a. Prita Andrimika
                                              b. Hana Elisabeth
  12.  Seksi perlengkapan          : a. Nadya Rizki
                                              b. Mia Chairunnisa
  13.  Seksi konsumsi                : a. Rivani Nathalia
                                              b. Widya Fatmah
  14.  Seksi Humas                    : a. Nia Azizah
                                              b. Siti Oktaviani 
                                              c. Nadya Nuraisiyah
  15.  Seksi Dokumentasi          : a. Margaretha Quinta
                                              b. Monica Lestari



Susunan Acara

Waktu
Kegiatan
Pelaksana
09.00 – 09.30
Pembukaan dan sambutan
Panitia
09.30 – 11.00
Materi – Bullying : Pengertian dan ciri-ciri
Narasumber
11.00 – 11.30
Kuis dan games
Panitia
11.30 – 12.30
ISOMA
-
12.30 – 13.30
Materi – Bullying : Dampak, cara mengatasi dan menanggulangi
Narasumber
13.30 – 14.00
Doorprize dan penutup
Panitia



Sumber:
 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

BTemplates.com

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive