KIKI SETIANINGSIH
23316913
1TB03
TEORI MANUSIA DAN KEADILAN
Aristoteles lahir di Stagira, Macedonia di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani tahun 384 SM. Ayahnya adalah ahli fisika kenamaan di Macedonia. Pada usia 17 tahun, Aristotele sadalah murid dari Plato. Lalu ia meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena selama 20 tahun. Setelah Plato meninggal Aristoteles juga meninggalkan akademi tersebut, dan mendidik Alexander dalam beberapa tahun.
2. Keadilan Konvensional
Manusia
dan Keadilan
1.
Biografi Aristoteles
Aristoteles lahir di Stagira, Macedonia di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani tahun 384 SM. Ayahnya adalah ahli fisika kenamaan di Macedonia. Pada usia 17 tahun, Aristotele sadalah murid dari Plato. Lalu ia meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena selama 20 tahun. Setelah Plato meninggal Aristoteles juga meninggalkan akademi tersebut, dan mendidik Alexander dalam beberapa tahun.
Pada tahun 336 SM Alexander naik
tahta
kerajaan, ia kembali ke Macedonia. Kemudian Aristoteles mendirikan
akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum,
yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM. Seiring jatuhnya perubahan politik, Alexander menjadikan
dirinya harus kembali kabur dari Athena guna menghindari nasib sebagaimana dulu
dialami Socrates. Hingga akhirnya Alexander Agung meninggal. Karena takut di bunuh orang yunani yang membenci
pengikut Alexander, Aristoteles akhirnya melarikan diri ke Chalcis.
Satu tahun setelah pelariannya ke kota itu, yaitu tepatnya pada
tahun 322 sM, pada usia 62 tahun ia meninggal juga di kota tersebut, Chalcis
Yunani..Aristoteles
meninggal tak lama setelah pengungsian tersebut.
2. Julukan:
·
Ahli filsafat terbesar
di dunia sepanjang zaman.
·
Bapak peradaban barat.
·
Bapak ilmu pengetahuan
atau guru (nya) para ilmuan.
3. Penemuan
/ Sumbangan Ilmu Pengetahuan:
Logika (Ilmu mantic: pengetahuan tenatng cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat.
Biologi, fisika, botano, astronomi, kimia, meteorology, anatomi. Zoology, embriologi, dan psikologi eksperimental.
Logika (Ilmu mantic: pengetahuan tenatng cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat.
Biologi, fisika, botano, astronomi, kimia, meteorology, anatomi. Zoology, embriologi, dan psikologi eksperimental.
4. Aliran
Aliran Peripatetic merupakan aliran yang pertama
muncul di dunia filsafat. Hal ini sangat menarik untuk di kaji mengingat dalam
Aliran-aliran ini terdapat berbagai masalah yang perlu di kritisi. Awal mula
dikenalnya istilah filsafat peripatetik, adalah setelah meninggalnya salah satu
tokoh besar filsafat yunani kuno, yaitu Aristoteles atau dengan kata lain
orang-orang biasa menyebutnya dengan pasca Aristoteles. Yang dimana setelah
meninggalnya Aristoteles yang meneruskan ajaran-ajarannya adalah para muridnya,
kemudian dinamakan kelompok peripatetik. Istilah peirpatetik ini merujuk pada
kebiasaan Aristoteles dalam mengajarkan filsafatnya kepada murid-muridnya.
Dalam bahasa arab peripatetik disebut dengan istilah masya’i atau masya’iyin,
yang berarti ia yang berjalan memutar atau berkeliling.
Adapun yang mengatakan bahwa istilah peripatetik dalam nuansa sejarahnya lebih
menunjukan kepada pengertian tempat Aristoteles mengajar, bukan kepada
kebiasaan Aristoteles mengajar sambil berjalan-jalan.
5. 5. Keadilan
Menurut Aristoteles
Dibagi menjadi lima macam yaitu keadilan
komutatif, keadilan distributif, keadilan kodrat alam, keadilan konvensional,
dan keadilan perbaikan. Adapun penjelasan/pengertian dari masing-masing
keadilan adalah sebagai berikut :
·
Keadilan Komutatif
Keadilan Komutatif adalah keadilan yang berhubungan dengan
persamaan yang diterima oleh setiap orang tanpa melihat jasa-jasanya. Intinya
harus bersikap sama kepada semua orang, tidak melihat dari segi manapun.
·
Contoh
Keadilan Komutatif
Siswa memperoleh hak dan tugasnya
sebagai pelajar sama seperti pelajar lain, tanpa membeda-bedakan kepintaran,
baik buruknya maupun kaya atau miskin. Seorang koruptor tetap dikenai
sanksi tanpa melihat ia memiliki kedudukan tinggi dalam negara, baik itu
Preseiden, Menteri atau DPR akan tetap dikenai hukuman yang setimpal sesuai
mekanisme hukum yang berlaku.
2. Keadilan Konvensional
Keadilan konvensional adalah keadilan
yang mengikat warga negara karena didekritkan melalui kekuasaan khusus.
Keadilan ini menekankan pada aturan atau keputusan kebiasaan yang harus
dilakukan warga negara yang dikeluarkan oleh suatu kekuasaan. Intinya
seorang warga negara telah dapat menegakkan adil setelah menaati hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam sistem pemerintahan.
·
Contoh
Keadilan Konvensional
Warga negara yang baik taat dan tertib
menjalankan peraturan lalu lintas.Taat membayar pajak. Memiliki
Kartu Tanda Penduduk (KTP). Intinya seorang warga negara
wajib mematuhi aturan yang berlaku di negara tersebut.
3. Keadilan Distributif
Keadilan distributif adalah keadilan
yang diterima seseorang berdasarkan jasa-jasa atau kemampuan yang telah
disumbangkannya (sebuah prestasi). Keadilan ini menekankan pada asas
keseimbangan, yaitu antara bagian yang diterima dengan jasa yang telah
diberikan.
·
Contoh
Keadilan Distributif
Pemberian nilai pada Mahasiswa sesuai prestasi yang telah
dicapai/diraihnya selama satu semester.Seorang karyawan kantor digaji setiap
bulannya sesuai apa yang telah ia kerjakan di dalam perusahaan.
4. Keadilan Kodrat Alam
Keadilan kodrat alam adalah keadilan
yang bersumber pada hukum alam/hukum kodrat. Hukum alamiah ditentukan oleh akal
manusia yang dapat merenungkan sifat dasarnya sebagai makhluk yang berakal dan
bagaimana seharusnya kelakuan yang patut di antara sesama manusia.Intinya
memberikan sesuatu sesuai yang diberikan oleh orang lain kepada kita.
·
Contoh
Keadilan Kodrat Alam
Perbuatan yang baik atau buruk tentu
akan mendapat balasan yang setimpal sesuai perbuatan itu sendiri. Jadi ketika
seseorang berbuat baik kepada orang lain, maka orang lain juga akan berbuat
baik kepadanya.
5. Keadilan Perbaikan
Keadilan perbaikan adalah keadilan yang
dimaksudkan untuk mengembalikan suatu keadaan atas status kepada kondisi yang
seharusnya, dikarenakan kesalahan dalam perlakuan atau tindakan hukum.
·
Contoh
Keadilan Perbaikan
Misalnya seseorang memiliki
status/keadaan terpidana, namun diberikan keluasan menjadi orang bebas karena
terjadi kesalahpahaman atau kekeliruan dalam perlakuan hukum.
Seseorang yang bersalah meminta maaf ke masyarakat karena telah mencemarkan nama baik seseorang tanpa adanya bukti otentik (tidak sesuai dengan fakta yang ada).
Seseorang yang bersalah meminta maaf ke masyarakat karena telah mencemarkan nama baik seseorang tanpa adanya bukti otentik (tidak sesuai dengan fakta yang ada).
1.
Biografi Plato
Plato
merupakan salah satu seorang ahli filsafat (Filosof) dan
Matematikawan Yunani yang
terlahir di Atena pada tahun 427 SM, Ia
berasal dari keluarga aristokrasi yang
turun temurun memegang politik penting dalam politik Atena. Pemikiran-pemikiran
yang mendalam dan tajam. seolah-olah menggambarkan ia hendak mengisi dunia ini
dengan cita-citanya, tapi perkembangan politik dimasanya tidak memberi
kesempatan padanya untuk mengikuti jalan hidup yang diinginkannya itu.
Namanya bermula Aristokles, Plato merupakan nama pemberian gurunya. Ia memperoleh nama itu karena bahunya yang lebar sepadan dengan badannya yang tinggi dan tegap raut mukanya, potongan tubuhnya serta parasnya yang elok. Pelajaran yang diperolehnya dimasa kecil, selain pelajaran umum adalah menggambar dan melukis disambung dengan belajar musik dan puisi. Sebalum dia dewasa dia sudah pandai membuat karangan yang bersajak. Dimasa itu Plato mendapat didikan dari guru-guru filosofi, pelajaran filosofi mula-mula diperolehnya dari Kratylos. Kratylos dahulunya adalah murid Herakleitos yang mengajarkan “semuanya berlalu” seperti air. Sejak umur 20 tahun Plato mengikuti pelajaran Sokrates dan pelajaran itulah yang memberikan kepuasan baginya dan meninggal pada tahun 347 SM di Atena pula pada usia 80 tahun.
Namanya bermula Aristokles, Plato merupakan nama pemberian gurunya. Ia memperoleh nama itu karena bahunya yang lebar sepadan dengan badannya yang tinggi dan tegap raut mukanya, potongan tubuhnya serta parasnya yang elok. Pelajaran yang diperolehnya dimasa kecil, selain pelajaran umum adalah menggambar dan melukis disambung dengan belajar musik dan puisi. Sebalum dia dewasa dia sudah pandai membuat karangan yang bersajak. Dimasa itu Plato mendapat didikan dari guru-guru filosofi, pelajaran filosofi mula-mula diperolehnya dari Kratylos. Kratylos dahulunya adalah murid Herakleitos yang mengajarkan “semuanya berlalu” seperti air. Sejak umur 20 tahun Plato mengikuti pelajaran Sokrates dan pelajaran itulah yang memberikan kepuasan baginya dan meninggal pada tahun 347 SM di Atena pula pada usia 80 tahun.
2.
Aliran
Plato adalah seorang pemikir idealis
abstrak yang mengakui kekuatan-kekuatan diluar kemampuan manusia sehingga
pemikiran irasional masuk dalam filsafatnya. Demikian pula halnya dengan
masalah keadilan, Plato berpendapat bahwa keadilan adalah diluar kemampuan
manusia biasa. Sumber ketidakadilan adalah adanya perubahan dalam masyarakat.
Masyarakat memiliki elemen-elemen prinsipal yang harus dipertahankan, yaitu:
- Pemilahan
kelas-kelas yang tegas; misalnya kelas penguasa yang diisi oleh para
penggembala dan anjing penjaga harus dipisahkan secara tegas dengan domba
manusia.
- Identifikasi takdir negara dengan takdir kelas penguasanya; perhatian khusus terhadap kelas ini dan persatuannya; dan kepatuhan pada persatuannya, aturan-aturan yang rigid bagi pemeliharaan dan pendidikan kelas ini, dan pengawasan yang ketat serta kolektivisasi kepentingan-kepentingan anggotanya.
1. 3. Keadilan Menurut Plato
Ada
beberapa konsep keadilan dalam pandangan plato. Plato, menurutnya keadilan
hanya dapat ada di dalam hukum dan perundang-undangan yang dibuat oleh para
ahli yang khusus memikirkan hal itu. Untuk istilah keadilan ini Plato
menggunakan kata yunani”Dikaiosune” yang berarti lebih luas, yaitu mencakup
moralitas individual dan sosial. Penjelasan
tentang tema keadilan diberi ilustrasi dengan pengalaman saudagar kaya bernama
Cephalus. Saudagar ini menekankan bahwa keuntungan besar akan didapat jika kita
melakukan tindakan tidak berbohong dan curang. Adil menyangkut relasi manusia
dengan yang lain.
Menurut
Plato, keadilan dimaknai sebagai seseorang membatasi dirinya pada kerja dan
tempat dalam hidupnya disesuaikan dengan panggilan kecakapan “talenta” dan
kesanggupan atau kemampuan. Sehingga keadilan diproyeksikan pada diri manusia
sehingga yang dapat dikatakan adil adalah seseorang yang mampu mengendalikan
diri dan perasaannya yang dikendalikan oleh akal.
Menurut
Plato, metode untuk mewujudkan keadilan adalah dengan mengembalikan masyarakat
pada struktur aslinya, misalnya jika seseorang sebagai guru baiklah tugasnya
hanya mengajar saja, jika seseorang sebagai prajurit baiklah tugasnya hanya
menjaga kedaulatan negara, jika seseorang sebagai pedagang baiklah tugasnya
hanya dibidang perniagaan saja. Jika seseorang sebagai gubernur atau presiden
baiklah tugasnya hanya untuk memimpin negara dengan adil dan bijaksana. Dari
ungkapan tersebut, berarti seorang raja harus mempunyai jiwa filsafat, supaya
mengetahui apa itu keadilan dan bagaimana keadilan itu harus dicapai oleh
negara.
1. Biografi Socrates
1. Biografi Socrates
Socrates adalah seorang filsuf di era filsafat kuno yang berasal
dari Athena, Yunani. Dia hidup sekitar 469 S.M – 399 S.M. Selain itu, Socrates
juga termasuk salah satu figur paling penting dalam tradisi filosofis Barat
dimana dia adalah generasi pertama dari tiga ahli filsafat yang memiliki nama
besar di Yunani, yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles.Socrates diperkirakan
lahir tahun 469 S.M dari ayah yang berprofesi sebagai seorang pemahat patung dari batu
(stone mason) bernama Sophroniskos. Ibunya bernama Phainarete berprofesi
sebagai seorang bidan, dari sinilah Socrates menamakan metodenya berfilsafat
dengan metode kebidanan nantinya. Socrates beristri seorang perempuan bernama
Xantippe dan dikaruniai tiga orang anak.
Secara historis, filsafat Socrates mengandung pertanyaan karena
Socrates sendiri
tidak pernah diketahui menuliskan buah pikirannya. Apa yang dikenal sebagai
pemikiran Socrates pada dasarnya adalah berasal dari catatan Plato, Xenophone (430-357) SM, dan siswa-siswa lainnya.
Yang paling terkenal diantaranya adalah penggambaran Socrates dalam
dialog-dialog yang ditulis oleh Plato. Dalam karya-karyanya, Plato selalu
menggunakan nama gurunya sebagai tokoh utama sehingga sangat sulit memisahkan
gagasan Socrates yang sesungguhnya dengan gagasan Plato yang disampaikan
melalui mulut Socsrates. Nama Plato sendiri hanya muncul tiga kali dalam
karya-karyanya sendiri yaitu dua kali dalam Apologi dan sekali dalam Phaedrus.
Socrates dikenal sebagai seorang yang tidak tampan, berpakaian
sederhana, tanpa alas kaki dan berkelilingi mendatangi masyarakat Athena berdiskusi soal filsafat.
Dia melakukan ini pada awalnya didasari satu motif religius untuk membenarkan suara gaib yang
didengar seorang kawannya dari Oracle Delphi yang mengatakan bahwa tidak ada orang
yang lebih bijak dari Socrates. Merasa diri tidak bijak dia berkeliling
membuktikan kekeliruan suara tersebut, dia datangi satu demi satu orang-orang
yang dianggap bijak oleh masyarakat pada saat itu dan dia ajak diskusi
tentang berbagai masalah kebijaksanaan. Metode berfilsafatnya inilah yang dia
sebut sebagai metode kebidanan. Dia memakai analogi seorang bidan yang membantu kelahiran seorang bayi dengan caranya berfilsafat yang
membantu lahirnya pengetahuan melalui diskusi panjang dan mendalam. Dia selalu
mengejar definisi absolut tentang satu masalah kepada orang-orang yang dianggapnya
bijak tersebut meskipun kerap kali orang yang diberi pertanyaan gagal
melahirkan definisi tersebut. Pada akhirnya Socrates membenarkan suara gaib tersebut berdasar satu pengertian
bahwa dirinya adalah yang paling bijak karena dirinya tahu bahwa dia tidak
bijaksana sedangkan mereka yang merasa bijak pada dasarnya adalah tidak bijak
karena mereka tidak tahu kalau mereka tidak bijaksana.
Cara berfilsatnya inilah yang memunculkan rasa sakit hati terhadap
Socrates karena setelah penyelidikan itu maka akan tampak bahwa mereka yang
dianggap bijak oleh masyarakat ternyata tidak mengetahui apa yang sesungguhnya
mereka ketahui. Rasa sakit hati inilah yang nantinya akan berujung pada
kematian Socrates melalui peradilan dengan tuduhan merusak generasi muda.
Sebuah tuduhan yang sebenarnya bisa dengan gampang dipatahkan melalui
pembelaannya sebagaimana tertulis dalam Apologi karya Plato. Socrates pada
akhirnya wafat pada usia tujuh puluh tahun dengan cara meminum racun sebagaimana keputusan yang diterimanya
dari pengadilan dengan hasil voting 280 mendukung hukuman mati dan 220 menolaknya.
2. 2. Aliran
Socrates merupakan pemikir yang
memperkenalkan istilah theoria sebagai
pengetahuan. Menurut dia, tugas negara adalah mendidik warga negara dalam
keutamaan yakni memberikan kebahagiaan kepada setiap warga negara serta membuat
jiwa mereka sebaik mungkin. Penguasa negara haruslah memiliki pengertian
tentang “yang baik”. Socrates di masanya belum menawarkan sebuah sistem
pemerintahan demokratis yang berlaku di Athena, di mana pemegang kuasa dipilih
oleh majelis rakyat atau ditentukan dengan undian, karena yang dipilih bukanlah
seorang yang mempunyai keahlian khusus. Bagi Socrates, keahlian yang
sungguh-sungguh menjamin kesejahteraan negara adalah pengenalan tentang yang
baik. Di masa hidupnya Socrates memang termasuk pejuang demokrasi. Dalam karya
Plato yang berjudul Crito, Socrates dipandang kedengkian
orang terhadapnya, Socrates tetap ingin menunjukkan bahwa dirinya senantiasa
taat pada peraturan. Ia berpegang teguh pada prinsipnya serta tidak terpengaruh
dengan godaan materi. Sikapnya ini tentu dilandasi oleh prinsip etikanya
tentang “yang baik” itu yang juga berimplikasi pada filsafat politiknya.
Menururt Socrates,
keadilan akan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak
pemerintahan sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.Menurut Kong Hu Cu keadilan
terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai
raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada
nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Tapi,
menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak
hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan
harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh
dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi
teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari
keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri
tidak jelas
Ø Keadilan Menurut Pribadi
Keadilan adalah
kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan
memiliki tingkat kepentingan yang besar. Tapi, menurut kebanyakan teori juga,
keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil".
Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan
banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan
keadilan. Banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran
bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena
definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. Dimana seharusnya keadilan
menjadi pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban.
Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban.
Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa
yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan
bersama.
keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya sesuai dalam makna proporsional dalam kebutuhan.
keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya sesuai dalam makna proporsional dalam kebutuhan.
0 komentar:
Posting Komentar