Sabtu, 13 Mei 2017

View of Life: I Have.. Mustn't Have.. I Wish

Brian Arthur
1TB03-21316480
I Have... Mustn't Have ... I Wish

Jika berbicara mengenai pandangan hidup terdapat berbagai hal yang muncul pada benak. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda. Bagaimana cara hidup yang berbeda itu yang membentuk diri kita di hari ini. Bagaimana kita menanggapi perbedaan.  
Apakah kita menghargai sebuah perbedaan? Apakah kita menolak sesatu yang menurut kita berbeda? Siapakah yang sebenarnya benar itu?
Kebenaran bukanlah milik siapapun yang ada di muka bumi ini. Hanya karena mayoritas berkata benar tidak akan merubah satu orang yang menganggapnya tidak benar. Kebenaran bukanlah sebuah keharusan, kita hanya membenci perbedaan, kita tidak menyadari bagaimana orang lain berpikir dan tidak ingin menghargainya.
Jika mengingat akan hal itu timbul pertanyaan.
Apakah selama ini kita sudah hidup dengan benar? Bagaimana kalau ternyata selama ini saya salah?
Namun sesuai tulisan saya di atas. Bagaimana kita mencarinya, kita hanya akan menyimpulkannya menurut pandangan kita masing-masing. Setiap orang sejatinya bebas untuk memilih cara hidupnya. Namun tidak semua orang mendapatkan kebebasan yang sama, tidak semua bisa menunjukkan pandangannya. Kebebesan menjadi sebuah ilusi.
Kebebasan itu sendiri pada akhirnya berbalik untuk mengekang setiap manusia. Seorang yang memegang kuasa bebas untuk mengatur orang lain. Sebuah keterbatasan menciptakan manusia tidak bebas
Lalu apa yang bisa dilakukan? 

Saya hanya segelintir dari miliar'an umat manusia. Tetapi ada beberapa hal yang saya pegang sebagai pandangan hidup.

Bagaimanapun setiap orang memiliki hidup masing - masing. Seberapa besar perbedaan kita, kita tidak perlu untuk mencela bagaimana orang lain hidup, perlu diingat bagaimana seseorang memandang kita belum tentu lebih baik. Sulit untuk menyadari apa yang ada di dalam diri kita sendiri. Selain itu kita tidak bisa merubah orang lain, sebuah perubahan semua berdasarakan kemauan, bahkan terkadang kemauan saja tidak akan cukup untuk merubah seseorang. Tetapi percayalah dengan kita merubah diri kita sendiri, kita dapat merubah keadaan yang ada disekitar kita. Maka dari itu jangan pernah menyerah untuk menggapai sesuatu, kita bisa memulainya dari diri kita sendiri. Ketika mendapatkan kegagalan jadikan hal itu sebagai pelajaran. Kegagalan merupakan sebuah alasan untuk berusaha lebih baik lagi.Bagaimana cara kita mengukur gagal dan berhasilpun relatif. Syukuri apa yang sudah kita capai sampai kini merupakan kunci untuk tetap optimis. Kita harus tetap berjalan dan berjalan. Hanya lihat kedepan, yang ada di belakang hanyalah masalalu. Jangan terkecoh, diri kita yang kemarin berbeda dengan yang hari. Meski kenyataan tidak seperti itu, itu lebih baik daripada menyalahkan diri sendiri. Walaupun terjadi masalah, walaupun menghadapi kesulitan, semua akan diikuti dengan hari-hari yang berharga.

Lalu untuk cita-cita, tidak sepeduli seberapa kecil atau besarpun itu kita harus berusaha untuk meraihnya. Selalu ada yang mendukung, selalu ada yang menjatuhkan. Kita harus memiliki pijakan untuk diri sendiri. Kita tidak perlu harus mendengarkan apa yang orang lain katakan. Setiap orang memiliki arti tersendiri dari keberadaannya. Percayalah pada dirimu dahulu sebelum kau termakan dengan apa yang orang lain katakan.
Saya yang hanya segelintir ini memiliki cita-cita untuk merubah dunia. Jalan yang saya pilih adalah dengan menjadi arsitek. Saya berharap dapat merubah jaman ini dengan bangunan-bangunan yang akan dibangun. Entah dengan cara seperti apa akan tercapai yang jelas saya percaya pada akhirnya akan ada jalannya agar manusia dapat hidup dengan damai.

Demikianlah pandangan hidup dan cita-cita dari saya.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.