Nama : Erika Budi H.
Kelas : 1TB03
NPM : 22316362
Kebudayaan Khas Pacitan, Jawa Timur
Kabupaten
Pacitan terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan
dengan Kabupaten Ponorogo di utara, Kabupaten Trenggalek di timur, Samudra
Hindia di selatan, serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat. Sebagian
besar wilayahnya berupa pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian
Pegunungan Kidul. Tanah tersebut kurang cocok untuk pertanian.
Transportasi
Ibukota
Kabupaten Pacitan terletak 101 km sebelah selatan Kota Madiun. Terminal utama
adalah terminal kelas A Pacitan. Akses jalan timur (dari Ponorogo & Madiun)
pada awal tahun 2014 sudah cukup baik dan lebar, sementara akses jalan barat ke
arah Jawa Tengah ada 2 pilihan, yaitu melewati jalur selatan dengan rute lebih
panjang namun jalan relatif lebar atau melewati rute Sedeng dengan jarak tempuh
lebih pendek namun harus melewati tanjakan sedeng barat (desa Sedeng) yang
cukup tajam, sehingga bus besar tidak memungkinkan lewat jalur ini.
Pacitan
dikenal dengan nama Kota Pariwisata atau Kota Seribu Goa. Hal ini dikarenakan
kekayaan alam dan ekstika Pacitan yang sungguh luar biasa dan sangat memikat
para pengunjung. Pariwisata di Pacitan terdiri dari Wisata Goa, Wisata Pantai,
Wisata Pegunungan (Hikking), Wisata Sejarah, Wisata Pemandian Alam dan Saat ini
sedang dalam tahap penyelesaian kawasan Olahraga yang nantinya bisa menjadi
salah satu alternatif tempat yang bisa dikunjungi di Pacitan.
Perekonomian
Kondisi
geografis Pacitan yang sebagian besar berbukit tandus menyebabkan daerah ini
kurang cocok untuk bercocok tanam padi sehingga ketela pohon atau singkong
menjadi alternatif sejak dahulu. Hasil pertanian utama Pacitan adalah padi,
singkong, cengkeh, kelapa dan kakao yang baru dibudidayakan beberapa tahun
terakhir. Potensi bahan tambang juga cukup besar di kawasan Pacitan. Kerajinan
batu akik yang terpusat di kawasan Donorojo, sedikit banyak telah menyumbang
nilai penting bagi Pacitan.
Makanan khas
Makanan
khas Pacitan adalah nasi tiwul, penganan ini dahulu merupakan makanan pokok
pengganti nasi bagi masyarakat Pegunungan Kidul seperti Wonogiri, Wonosari,
Pacitan, dan Trenggalek. Nasi tiwul terbuat dari gaplek (umbi dari ketela pohon
yang dikeringkan) yang kemudian ditumbuk dan ditanak. Selain itu makanan Khas
dari Pacitan adalah olahan khas dari Ikan Tuna yang dibuat tahu, nugget, otak -
otak, kerupuk, bakso, pangsit, dan berbagai olahan lainnya yang menjadikannya
sebagai oleh - oleh Khas Pacitan.
WISATA
Wisata
Goa yang terkenal di Pacitan diantaranya Goa Gong Yang ternama sebagai Goa
Terindah se-Asia Tenggara, Goa Kalak Konon Mantan Presiden Soeharto pernah
melakukan semedi di Goa ini, Goa Tabuhan dimana Alibasyha Sentot Prawirodirjo
pernah melakukan semedi di dalam Goa ini dan Batu di dalam goa ini jika dipukul
akan membunyikan suara seperti alat musik gamelan Jawa, Goa Luweng Jaran.
Wisata
Pantai terhampar luas di Pacitan, sehingga anda harus menentukan terlebih
dahulu pantai mana yang akan anda kunjungi. Jika anda menginginkan pantai
dengan pasir putih dan pemandangan batu karang yang indah Pantai Watu Karung,
Srau dan Pantai Klayar bisa menjadi pilihannya. Namun jika anda menginginkan
pantai yang penuh dengan sarana wisata dan mudah diakses Pantai Teleng Ria bisa
menjadi pilihannya karena hanya berjarak sekitar 3 Km dari pusat Kota. Pantai
lain yang bisa dikunjungi seperti Pantai Soge yang terkenal dengan jembatan
indahnya, Pantai Taman dimana disana terdapat penangkaran penyu, pantai
Sidomulyo dengan Flyingfox terpanjang se-Indonesia, Pantai Banyutibo dengan
pemandangan air terjun yang langsung menuju ke pantai, dan masih banyak pilihan
pantai lainnya.
Budaya
1.
Kecamatan Bandar : Petik Pari
Upacara adat Methik
Pari dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Bandar sebagai upacara permohonan dan
rasa syukur kepada Tuhan. Upacara ini dilakukan menjelang panen tiba yaitu pada
malam hari.
2.
Kecamatan Nawangan : Kethek Ogleng
Tari Kethek Ogleng
diciptakan oleh Pak Sutiman warga Desa Tokawi Kecamatan Nawangan. Tarian ini
terinspirasi dari gerakan-gerakan kethek atau monyet.
3.
Kecamatan Arjosari : Jaranan Pegon
Jaranan Pegon merupakan
seni tradisional dari Desa Mangunarjo Kecamatan Arjosari. Kesenian ini
dilaksanakan saat warga mempunyai hajatan.
4.
Kecamatan Pacitan : Mantu Kucing
Upacara adat Mantu
Kucing merupakan upacara adat meminta hujan yang dilakukan oleh masyarakat Desa
Purworejo Kecamatan Pacitan.
5.
Kecamatan Kebonagung : Baritan
Baritan merupakan
upacara adat untuk memohon kepada Tuhan agar memberikan keselamatan, dijauhkan
dari pagebluk penyakit.
6.
Kecamatan Tulakan : Jemblung Somopuro
Upacara adat ini untuk
mengenang seorang seniman jemblung yang bertapa di Gua Somopuro.
7.
Ngadirojo : Jangkrik genggong
Upacara adat Jangkrik
Genggong merupakan upacara adat mewisuda anak laki-laki sebagai tanda bahwa
anak tersebut telah beranjak dewasa dan boleh berlayar ke laut.
8.
Kecamatan Sudimoro : Gembluk Kromomedjo
Upacara adat Gembluk
Kromomedjo dilaksanakan untuk memperingati tragedi Geger Gunung Slurung.
9.
Kecamatan Pringkuku : Ammos
Ammos merupakan cikal
bakal seni kothekan lesung di Kabupaten Pacitan. Hingga saat ini Ammos
berkembang di seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan
10. Kecamatan
Punung : Srumbung Mojo
Srumbung Mojo adalah
sebuah tempat di kecamatan Punung yang dianggap bertuah. Hingga saat ini masih
ada warga yang datang untuk nyadran (bersih kubur) dan ngluari ujar (menepati
janji).
11. Kecamatan
Donorojo : Ceprotan
Ceprotan merupakan
upacara adat bersih desa yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sekar.
Ceprotan biasanya dilaksanakan tiap Minggu Kliwon atau Senin Kliwon pada
bulan Longkang atau Dzulkangidah.
12. Kecamatan
Tegalombo : Badut sinampurno
Topi badut sebagai
sarana upacara biasanya diritualkan untuk tulak bala, ruwatan, saat akan
menikah atau akan dilaksanakan suatu hajatan.
Kebudayaan Pacitan
Kebudayaan ini
berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Beberapa
alat dari batu ditemukan di daerah ini.
Seorang ahli, von Koenigwald dalam penelitiannya
pada tahun 1935 telah menemukan beberapa hasil teknologi bebatuan
atau alat-alat dari batu di daerah Punung.
Alat batu itu masih kasar, dan bentuk ujungnya agak runcing, tergantung
kegunaannya. Alat batu ini sering disebut dengan kapak genggam atau
kapak perimbas. Kapak ini digunakan untuk menusuk
binatang atau menggali tanah saat mencari
umbi-umbian. Di samping kapak perimbas, di Pacitan juga
ditemukan alat batu yang disebut dengan chopper
sebagai alat penetak. Di Pacitan juga ditemukan alat-alat serpih.
0 komentar:
Posting Komentar