Ilmu
Budaya Dasar
(Pertemuan
2)
Kebudayaan
menurut bahasa Indonesia berasal dari kata budaya, yang artinya adalah pikiran,
akal budi, adat istiadat, sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkeembang
atau cak sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah (KBBI).
Sedangkan kebudayaan memiliki arti hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal
budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat (KBBI).
Di
Indonesia sendiri kebudaayan sangat lah bermacam-macam dan unik karena terbagi
menjadi banyak daerah yang masing-masing juga berbeda suku dan ras yang
menyebabkan di tiap daerah akan memiliki kebudayaan khas yang menjadi ciri khas
setempat.
Karena dipengaruhi oleh kebudayaan astronesia dan etnis-etnis seperti portugis,
cina, belanda dan lain-lain, tidak heran jika di lingkungan benua asia memiliki
budaya yang agak mirip sehingga menimbulkan pertentangan akan siapa pemilik
budaya asli tersebut.
Dari
tiga puluh empat provinsi di negara kita, masing-masing provinsi memiliki
kemiripan antar budaya didalamnya karena daerah dan morfologi lingkungan yang
mirip, seperti kebudayaan di kota Palembang dan kota Padang memiliki kemiripan
karena sama-sama daerah Sumatera dan terpengaruh etnis Melayu. Juga seperti
Kebudayaan di Jawa tengah memiliki kebudayaan yang mirip dengan Jawa Timur
karena kedekatannya.
Saya
akan membahas kebudayaan di Jawa Barat khususnya di Kota Bekasi, meski dikenal
sebagai kawasan industry bukang berarti segala hal di Bekasi berbau
modernisasi. Salah satu wilayah di Jawa Barat tersebut tetap memiliki
kebudayaan lokal yang masih dapat dinikmati hingga saat ini. Berikut adalah kesenian
tradisional yang dapat ditemui di Kota Bekasi.
·
Wayang Kulit Bekasi. Pertunjukan bayangan
ini memiliki latar belakang yang hamper sama dengan wayang kulit Jawa. Tetapi
bila dilihat dari segi permainan, kesenian ini lebih cenderung mengadopsi
budaya Sunda. Keunikan wayang kulit asal Kabupaten Bekasi tersebut adalah
adanya tokoh yang mirip dengan wayang
golek seperti Cepot dan Udel. Begawan Durna juga digambarkan dengan cara
berbeda yaitu dengan wajah seperti orang Arab dan memakai topi haji.
·
Tari Topeng Bekasi. Sebagai daerah yang
berbatasan langsung dengan ibukota negara, kebudayaan Bekasi juga mendapat
pengaruh dari kultur Betawi. Maka tidak mengherankan jika di salah satu wilayah
Jawa Barat tersebut dapat dijumpai kesenian Tanjidor Bekasi. Tanjidor di
Kabupaten Bekasi mengandung unsur Parahiyangan atau Sunda karawitan. Sedangkan
tanjidor yang berkembang di Kota Bekasi lebih kental dengan nuansa Betawi.
·
Kliningan Tanji. Bekasi juga memiliki
kesenian unik hasil perpaduan tanjidor dengan gamelan salendro yaitu Kliningan
Tanji. Dalam pertunjukan ini, penonton akan dihibur oleh lantunan suara juru
kawih alias sinden. Selain itu, ada juga penampilan tarian khas yang dinamakan
japin atau japlin.
·
Calung Dalengket. Kesenian ini dimainkan
secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri atas 9 orang. Setiap anggota
memainkan alat musik yang berbeda. Kesenian yang biasa dipentaskan usai musim
panen tersebut mengkombinasikan suling toleat, saron, kedemung, nenge, rebab,
serta gong. Masyarakat Bekasi kerap melombakan kesenian tersebut. Uniknya,
pemenang lomba Calung Dalengket tidak ditentukan berdasarkan penilainan juri
melainkan oleh apresiasi penonton.
·
Samrah. Selain diwarnai oleh
kultur Betawi, Jawa, serta Sunda, kesenian Bekasi juga mendapat pengaruh dari
budaya Arab. Perpaduan kebudayaan tersebut tampak dalam pertunjukan yang
disebut samrah. Pada pagelaran samrah penonton disuguhi musik serta tari yang
khas dengan nuansa Timur Tengah. Kesenian samrah juga mempertontonkan lakon
atau teater yang diiringi pantun.
·
Godot. Anda juga dapat
mempelajari bela diri khas bekasi yang dinamakan godot. Seni olah tubuh yang
juga berkembang di Karawang tersebut memiliki empat gerakan dasar dan dua
gerakan tambahan. Dengan mempelajari godot, Anda dapat mengusai teknik
pertahanan diri seperti memukul, menendang, menangkis, dan menghindar.
Nama : Fikri Bagus Darmawan
Kelas : 1TB03
NPM : 22316826
0 komentar:
Posting Komentar