Npm : 20316644
Kelas : 1TB03
KEBUDAYAAN
SUKU MENADO
Suku Manado atau Suku Minahasa merupakan suku
asli di Sulawesi Utara dan sebagian besar mendiami di Kota Manado. Suku ini
juga menyebut dirinya sebagai orang Kawanua. Dan berdasarkan sensus penduduk
tahun 2010 orang Manado kebanyakan menganut Agama Kristen Protestan. Sementara
itu bahasa yang sering mereka gunakan ialah bahasa Melayu Manado dengan logat
yang khas.
1. Adat Suku Manado
Adat dari Manado paling terkenal adalah Monondeaga yang merupakan sebuah upacara adat yang biasa dilakukan oleh suku Manado/Minahasa terutama yang berdiam di daerah Bolaang Mongondow. Pelaksanaan upacara adat ini sendiri adalah untuk memperingati atau mengukuhkan seorang anak perempuan ketika memasuki masa pubertas yang ditandai dengan datangnya haid pertama.
Adat dari Manado paling terkenal adalah Monondeaga yang merupakan sebuah upacara adat yang biasa dilakukan oleh suku Manado/Minahasa terutama yang berdiam di daerah Bolaang Mongondow. Pelaksanaan upacara adat ini sendiri adalah untuk memperingati atau mengukuhkan seorang anak perempuan ketika memasuki masa pubertas yang ditandai dengan datangnya haid pertama.
2. Rumah Adat Suku
Manado
Rumah panggung atau wale merupakan tempat kediaman para anggota rumah tangga orang Minahasa di Kota Manado, dimana didalamnya digunakan sebagai tempat melakukan berbagai aktivitas.
Rumah panggung atau wale merupakan tempat kediaman para anggota rumah tangga orang Minahasa di Kota Manado, dimana didalamnya digunakan sebagai tempat melakukan berbagai aktivitas.
3. Pakaian Adat Suku Manado
Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria Minahasa yaitu berupa baniang atau kemeja yang lengan panjang berkerah atau tanpa kerah yang dihiasi saku pada bagian pada bagian bawah sebelah kiri dan kanan serta bagian atas sebelah kiri kemeja. Selain itu ditambahkan pula hiasan berupa sulaman motif padi, kelapa dan ular naga pada bagian bawah lengan dan bagian depan kemeja. Pemakaian baniang ini umumnya dipadukan dengan celana hitam polos tanpa hiasan yang panjangnya sampai sebatas tumit, dengan model yang melebar pada bagian bawah makin kebawah makin lebar. Ditambahkan pula penggunaan ikat pinggang dari kulit ular patola yang berbentuk mahkota pada bagian depannya.
Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria Minahasa yaitu berupa baniang atau kemeja yang lengan panjang berkerah atau tanpa kerah yang dihiasi saku pada bagian pada bagian bawah sebelah kiri dan kanan serta bagian atas sebelah kiri kemeja. Selain itu ditambahkan pula hiasan berupa sulaman motif padi, kelapa dan ular naga pada bagian bawah lengan dan bagian depan kemeja. Pemakaian baniang ini umumnya dipadukan dengan celana hitam polos tanpa hiasan yang panjangnya sampai sebatas tumit, dengan model yang melebar pada bagian bawah makin kebawah makin lebar. Ditambahkan pula penggunaan ikat pinggang dari kulit ular patola yang berbentuk mahkota pada bagian depannya.
Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum wanita Minahasa pada mulanya disebut ‘ Karai Momo” ada juga yang disebut “wuyang”. Pakaian ini terdiri dari kebaya model lengan panjang berwarna putih, dengan bagian bawah berbentuk lipatan seperti ikan duyung dan agak melebar pada bagian bawah yang dihiasi dengan sulaman sujiber berbentuk bunga padi dan bunga kelapa dan pada dada sebelah kiri serta kembang kaca piring dan bunga melati yang berbau harum.
4. Kesenian Suku Manado
Kesenian dari Suku Manado paling terkenal adalah tari kabasaran. Tari kabasaran sering juga disebut tari cakalele, adalah salah satu seni tari tradisional orang Minahasa yang banyak dimainkan oleh masyarakat Kota Manado, yang biasanya ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti menyambut tamu dan pagelaran seni budaya. Tari ini menirukan perilaku dari para leluhur dan merupakan seni tari perang melawan musuh.
Peninggalan Suku Manado
Parigi Tujuh ialah peninggalan dari masyarakat Manado. Dinamakan Parigi Tujuh karena terdapat dua sumber mata air yang masing-masing tempat memiliki 7 sumber mata air. Mata airnya keluar dari sela-sela batu besar dan sangat bening serta tidak pernah kering sekalipun di musim kemarau. Konon pada jaman nenek moyang orang Minahasa, parigi atau sumur kecil ini menjadi tempat mandi dari 7 orang puteri yang berasal dari khayangan.
5. Makanan Khas Suku Manado
Tinutuan atau
dikenal juga dengan sebutan Bubur Manado merupakan makanan khas orang Manado,
Sulawesi Utara yang paling terkenal. Di hampir semua tempat anda bisa menemukan
kuliner yang satu ini. Bahkan di pusat-pusat keramaian terdapat lokasi yang
dikhususkan untuk menjual tinutuan. Pasalnya, tinutuan telah menjadi bagian
dari tradisi masak-memasak di daerah nyiur melambai.
0 komentar:
Posting Komentar