Jumat, 04 November 2016

Fungsi Keluarga dan Golongan Masyarakat


Menurut  Duvall dan Logan ( 1986 ) Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga
Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut dibatasi oleh masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat melalui sentimen-sentimen yang sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan pengalaman.
Fungsi Keluarga
Ada lima fungsi yang dapat dijalankan keluarga yaitu :
1). Fungsi biologis
                a) Untuk meneruskan keturunan.
                b) Memelihara dan membesarkan anak . 
                c) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
                d) Memelihara dan merawat anggota keluarga .
2). Fungsi psikologis
                a) Memberikan kasih sayang dan rasa aman .
                b) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga .
                c) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga .
                d) Memberikan identitas keluarga.
3). Fungsi sosialisasi
                a) Membina sosialisi pada anak.
                b) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
                     perkembangan anak.
                c) Meneruskan nilai-nilai budaya.
4). Fungsi ekonomi
                a) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
                     keluarga.
                b) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
                     kebutuhan keluarga.
                c) Menabung untuk memenuhi kebutuhan -kebutuhan keluarga dimasa
                    yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua
                    dan sebagainya.
5) Fungsi pendidikan
                a) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan ,
                    dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
                       dimilikinya.
                b) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
                     dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
                c) Mendidik anak sesuai dengan tingkat -tingkat perkembangannya

Pengertian Masyarakat
Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat disebut pula sistem sosial. Menurut Selo Soemardjan, Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Dua golongan masyarakat
Masyarakat di dunia ini di golongkan menjadi dua golongan yaitu golongan masyarakat sederhana dan golongan masyarakat maju atau modern.
Masyarakat sederhana adalah masyarakat yang lebih menggunakan hal-hal tradisional dalam kehidupan sehari-harinya,dan tidak banyak menggunakan barang-barang canggih atau barang-barang elektronik,sedangkan masyarakat maju atau modern adalah masyarakat yang sehari-harinya menggunakan barang-barang atau alat-alat canggih yang setiap harinya terus berkembang di muka bumi ini khusunya di Indonesia.
Contoh alat-alat yang digunakan oleh masyarakat sederhana :
1.menggunakan kompor minyak
2.mengunakan sepeda,dll.
Contoh alat-alat yang digunakan oleh masyarakat maju(modern)
1.meggunakan kompor gas
2.menggunakan motor atau mobil,dll.

Perbedaan kelompok masyarakat non industri dengan masyarakat industri

Masyarakat Non Industri


Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
a. Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.Dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
b. Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

Masyarakat Industri


Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.

Pasokan Berkurang, Harga Cabai di Padang Tembus Rp 90 Ribu per Kg

Harga cabai di Sumatera Barat terus merangkak naik sejak satu bulan belakangan. Harga cabai di sejumlah pasar berkisar antara Rp 80 ribu per kilogram (kg) hingga Rp 90 ribu per kg. Padahal sebelumnya, harga cabai merah di sejumlah pasar di Sumatera Barat masih berada di kisaran Rp 60 ribu per kg.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat Zaimar mengatakan, salah satu penyebab kenaikan harga cabai karena pasokan yang berkurang. Dalam keadaan normal pasokan cabai dari Jawa ke Padang berkisar antara 20 ton hingga 24 ton per hari. Saat ini pasokan dari Jawa hanya sekitar 16 ton per hari.
"Jika pasokan normal, harga cabai merah di Padang rata-rata Rp 28.000 per kg," kata Zaimar. Kondisi ini diperburuk dengan terbatasnya ladang cabai di Padang.
Kepala Bank Indonesia Sumbar Puji Atmoko beberapa waktu lalu mengatakan, sebagian besar kebutuhan cabai merah di daerah itu didatangkan dari Jawa. "Temuan kami, produksi cabai asal Sumbar justru dibawa ke provinsi tetangga seperti Riau," kata Puji.
Menurut Puji, TPID Sumbar sudah mendorong cabai merah masuk sebagai salah satu komoditi yang bisa dilakukan operasi pasar (OP) oleh Bulog. Stimulan lewat OP ini diharapkan mampu menstabilkan harga cabai merah dalam waktu sesaat. Menurut dia, Gubernur Sumbar sudah menyurati Bulog untuk menggelar OP terhadap komoditas cabai. (Eri/Gdn)

Sumber:
http://profilku-dayat.blogspot.co.id/2010/11/fungsi-keluarga-definisi-keluarga.html
https://yanceqalam.wordpress.com/2012/10/09/2-individukeluarga-dan-masyarakat/
http://bisnis.liputan6.com/read/2643611/pasokan-berkurang-harga-cabai-di-padang-tembus-rp-90-ribu-per-kg

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

BTemplates.com

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive