Sabtu, 05 November 2016

Fungsi Keluarga dan Golongan Masyarakat

        

1.    Fungsi Keluarga Terhadap Rehabilitasi Narkoba

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).

•    Fungsi Biologis : bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya, tempat melahirkan individu. Apabila salah satu anggota keluarga sebagai pengguna narkoba maka secara alami dapat terjadi penurun fungsi yang mengakibtakan gagalnya menghasilkan keturunan, dikarenakan turunnya

•     Fungsi Perlindungan(pemeliharaan) :  keluarga saling melindungi dan memelihara sesama anggota keuarga terutama orang tua terhadap anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman, bukan hanya itu anggota keluarga pun harus memelihara dan melindungi harta dan benda yang dimilikinya. Peran orang tua pada fungsi ini sangat penting untuk memberikan perlindungan yang maksimal untuk bisa diterima di lingkungan masyarakat dan melakukan pemeliharaan sebagaimana si anak bisa terkendali.

•     Fungsi Ekonomi : bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga setidaknya dapat tercukupi kebutuhannya si anak penggunga narkoba karena bisa saja si anak mempunyai hawa nafsu yang tinggi dalam kebutuhannya sehingga peran keluarga adalah meminimalisir kebutuhan dari anak tersebut.
•    Fungsi Keagamaan : bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan dan kepercayaan keagaaman serta Ke-Esaan Tuhan dan juga terdapat sumber hukum agama yang bisa dijadikan pedoman hidupnya anak pengguna narkoba dan bisa bertaubat kembali ke jalan yang benar.

•    Fungsi Sosialisasi anak : bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik yang mampu bersosialisi dengan masyarakat luas di luar kehidupan berkeluarga, fungsi ini tidak kalah penting denhgan fungsi yang lain, yaitu tujuannya agar si anak bisa percaya diri di lingkungannya dan menjalani tahap-tahap agar bisa diterima di masyarakat dengan adanya perlakuan sosial yang bisa memotivasi si anak, bisa  kembali bersosialisasi di masyarakat.

2.    Perkembangan Masyarakat Non Industri dan  Industri

Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).
a.    Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.
b.     Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.


1. Masyarakat Non Industri

Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)



a)    Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.
 Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.
b)    kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

2. Masyarakat Industri

Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula, ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu.

Perjuangan kaum buruh semakin meningkat, terutama di perusahaan-perusahaan besar. Ketidakpuasan kaum buruh terhadap kondisi kerja dan upah semakin meluas. Ketidakpuasan buruh menjadi bertambah, karena kaum industrialis mengganti tenaga manusia oleh mesin-mesin. Dengan demikian, pembagian kerja semakin timpang dan tidak adil.

Kamis, Puluhan Ribu Buruh Akan Unjuk Rasa di Jakarta

 

Selasa, 27 September 2016 | 12:37 WIB

 — Puluhan ribu buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota dan Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/9/2016).
Sekretaris Jenderal KSPI Muhammad Rusdi, Selasa (27/9/2016) pagi, telah membuat kesepakatan dengan Polda Metro Jaya terkait aksi lusa.
"Tanggal 29 besok ada aksi serentak secara nasional di 20 provinsi, 150 kabupaten/kota di Indonesia. Untuk di Jakarta, insya Allah massa aksi mulai dari Purwakarta, Cawang, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, sebagian Serang itu akan ke Jakarta," kata Rusdi di Mapolda Metro Jaya, Selasa.
Rusdi mengatakan, massa buruh akan memprotes berbagai hal tentang pengupahan, seperti PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan yang dasar penetapannya dianggap tidak tepat. Kemudian, para buruh meminta kenaikan upah minimum untuk mendongkrak daya beli.
Rusdi menyebutkan, di Jawa Barat ada pemberlakuan upah minimum padat karya yang besarannya di bawah upah minimum regional.

"Isu yang kedua adalah kami meminta kepada pemerintah untuk mencabut UU Tax Amnesty," kata Rusdi.
Ia mengatakan, program tax amnesty atau pengampunan pajak tidak adil karena hanya menguntungkan pengusaha, bukannya buruh yang taat membayar pajak penghasilan.
Menurut rencana, akan ada sekitar 15.000 hingga 20.000 buruh yang turun jalan untuk menyuarakan aspirasi dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Massa akan bergerak dari Balai Kota dan IRTI Monas menuju Patung Kuda, Mahkamah Konstitusi, Istana Negara, Mahkamah Agung, dan KPK.


 http://citrarhmdn.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-bentuk-fungsi-peranan-dan.html
https://rikaarba.wordpress.com/2012/10/21/keluarga-dan-fungsi-keluarga/
http://kharistyhasanah.blogspot.co.id/2010/10/pengertian-masyarakat.html

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/09/27/12375781/kamis.puluhan.ribu.buruh.akan.unjuk.rasa.di.jakarta
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

BTemplates.com

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive