Bukan lagi sebuah hal asing kata Cinta dan Kasih di kehidupan sehari-hari, sebenarnya apa itu Cinta? Apa itu Kasih? Dan apa ada perbedaan diantara keduanya? Banyak orang yang tidak menyikapi perasaan Cinta dan kasih secara baik dan tepat, maka sebelum itu kita harus mengetahui dulu apa itu Cinta dan Kasih, menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Cinta
dan Kasih memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan
pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang
akrab. Demikian pula, cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan
Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti
perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Pengertian cinta
juga dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, beliau mengatakan bahwa cinta
memiliki tiga unsur, yaitu:
1. Keterikatan
2. Keintiman
3. Kemesraan
Cinta Kasih terbagi menjadi beberapa
jenis berdasarkan kepada siapa kita memberinya, yaitu:
1. Cinta Kasih kepada Orang Tua
Jika dapat diukur berapa besar jasa kedua
orang tua yang telah merawat kita dari kecil adalah tak terhingga,
kita tidak pernah memilih untuk dilahirkan di keluarga apa dan dengan kedua
orang tua siapa, maka semua itu disebut takdir yang tidak dapat diubah, namun
bagaimana kedepannya adalah sepenuhnya tanggung jawab kita dan kedua orang tua
yang mendidik kita, maka sudah sepatutnya jika kita melakukan timbal balik atas
apa yang sudah orang tua kita berikan walaupun tidak seberapa, minimal
memberikan dan menunjukkan Cinta dan Kasih yang kita ( para anak ) miliki, misalnya dimulai dengan hal-hal yang sederhana, seperti selalu berbakti,
menuruti perintah, bersikap santun, berbuat baik, dan mendoakan mereka. Terkadang ada beberapa
anak yang semakin bertambah umur atau dewasa semakin melupakan peran orang tua,
dan juga melupakan tentang Cinta dan
Kasih mereka pada orang tua karena terlalu sibuk dengan dunianya yang baru,
yang hanya perlu kita ingat adalah bahwa kita harus memiliki Cinta dan Kasih
kepada orang tua yang tak terhingga sebagaimana mereka memiliki itu kepada kita.
2. Cinta Kasih kepada Saudara
Saudara baik
kakak maupun adik adalah salah satu tokoh penting yang ada dirumah selain orang
tua, saudara juga merupakan bagian dari pembentuk karakter seseorang, bagaimana
tidak? Selama masa pertumbuhan dari kecil hingga beranjak remaja ruang lingkup
pertemanan pasti didominasi oleh saudara kita sendiri daripada teman yang
memang terbatas lokasi, waktu dan juga kondisinya, walaupun memang sering terjadi
pertengkaran-pertengkaran kecil namun dalam hati masing-masing pasti terdapat
Cinta dan Kasih. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menunjukkan Cinta dan
Kasih kapada saudara, dapat dengan cara tolong menolong, saling mengayomi, dan
saling merangkul satu sama lain, maksudnya disini adalah selalu bersama jika
salah satu mendapat kesusahan atau cobaan.
3. Cinta Kasih kepada Sahabat
Lingkungan akan selalu bergerak dan
memperluas jangkauannya, selama hidup tidak mungkin kita hanya mengenal dekat
orang-orang yang hanya memiliki hubungan darah dengan kita saja, namun juga ada
yang disebut sahabat. Sahabat adalah sebutan untuk orang yang dianggap sudah
sangat dekat, dan orang yang dapat dipercaya. Persahabatan yang baik adalah
perasahabatan yang terdapat Cinta dan Kasih didalamnya, tercermin pada
bagaimana kita saling memperlakukan satu sama lain, sahabat yang benar adalah
saat kita melakukan salah yang harus dilakukan adalah menegur dan
memperbaikinya bukan malah membiarkannya berada dijalan yang salah, sahabat juga
bukanlah seseorang yang hanya ada disaat butuh, tetapi ada saat momen naik dan
turunnya hidup dan melaluinya secara bersama-sama, bukan hanya tentang terbuka
satu sama lain tapi juga tentang ketulusan dan rasa nyaman yang tercipta.
4. Cinta kasih kepada Idola
Idola adalah seseorang yang dapat
dijadikan panutan dalam setiap hidup seseorang yang mengidolakannya, sebelum
membahas tentang Cinta dan Kasih kepada idola, kita harus tahu dulu bagaimana
cara untuk menemukan idola yang tepat. Dan sebenarnya siapakah yang pantas
untuk dijadikan idola? Sebenarnya hal tersebut kembali pada prinsip
masing-masing, namun dalam ajaran agama terdapat pula aturan dan bagaimana
pertanggung jawabannya, berikut adalah sebuah kutipan dari salah satu surat di
Al-Qur’an & Hadist:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al
Ahzab: 21)
“Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bercerita:
“Pernah seorang lelaki datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
lalu dia bertanya: “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat?”, beliau bersabda:
“Apa yang kamu telah siapkan untuk hari kiamat”, orang tersebut menjawab:
“Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya”, beliau bersabda: “Sesungguhnya kamu
bersama yang engkau cintai”, Anas berkata: “Kami tidak pernah gembira setelah
masuk Islam lebih gembira disebabkan sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai, maka aku mencintai
Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka meskipun
aku tidak beramal seperti amalan mereka.” (HR. Muslim)
Maka,
sebagai seorang muslim, seharusnya kita dapat bijak dalam memilih seorang idola,
yang memang benar-benar pantas dijadikan idola dan tidak melanggar syari’at, karena
meng-idola-kan seseorang tidak sebatas iseng dan tidak memiliki pertanggung
jawaban.
0 komentar:
Posting Komentar