A. Manusia dan keindahan
Menurut luasnya keindahan dapat di bedakan menjadi dua, yaitu:
- Keindahan dalam arti yg seluas-luasnya, dimana diartikan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
- Keindahan dalam arti estetis murni, yaitu diartikan sebagai pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
Keindahan pada dasarnya adalah almiah, dimana Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Adapun tujuan/motivasi seorang seniman menciptakan keindahan yaitu:
- Tata nilai yang telah usang
Adanya nilai-nilai yang tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga terasa ada sebuah hambatan yang akan mengorbangkan nilai-nilai kemanusiaan, salah satu contohnya yaitu kawin paksa. - Kemerosotan zaman
Yaitu adanya kemorosotan moral, Contohnya yaitu seperti pada tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. - Penderitaan manusia
Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan. - Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.
Renungan
Renungan sangat di perlukan oleh semua seniman dalam menciptakan karya seni atau keindahan, seniman dalam menciptakan seninya terdapat tiga teori yaitu:- Teori Pengungkapan
Yaitu sebuah karya seni yang tercipta, dimana itu merupakan hasil ungkapan perasaan atau ekspresi dirinya. - Teori Metafisik
Yaitu hasil dari observasi atau melihat objek yang ada kemudian meninjau makna objek itu untuk menghasilkan sebuah karya seni. - Teori Psikologis
Yaitu proses penciptaan karya seni karena adanya sebuah dorongan, atau sebuah keharusan yang harus di penuhi.
B. Manusia dan penderitaan
Penderitaan berasal dari kata dasar Derita, derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan bisa lahir, batin, atau lahir batin. Penderitaan akan di alami oleh semua orang karena itu merupakan sebuah resiko, tapi dengan tingkat ataupun bentuknya yang akan yang berbeda, penderitaan yang datang akan ada tandanya tergantung dari orang nya yang bisa peka atau tidak.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Kekalutan Mental
Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah : nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, , mudah marah. Sebab-sebab terjadinya kekalutan mental: Kepribadian yang lemah, Terjadinya konflik sosial budaya , Cara pematangan batin. Kekalutan mental bisa mendorong kita ke dua arah yang berbeda yaitu Positif dan Negatif
- Positif
Trauma yang ia hadapi akan membuatnya merenung dan akhirnya sadar akan tingkahnya yang berlebihan. Ia akan mencari ketenangan dan mendekatkan diri pada Allah dengan tujuan mendapatkan petunjuk untuk keluar dari permasalahan yang sedang ia hadapi. - Negatif
a. Agresi
Kemarahan yang berlebihan yang akan membuat tekanan darah seseorang menjadi tinggi dan mengakibatkan seseorang melakukan tindakan sadis yang dapat membahayakan orang-orang di sekitarnya.
b. Regresi
Seseorang akan bertinggah seperti anak-anak (infantil). Misal, mengangis hingga meraung-raung, menjerit-jerit, memecahkan barang.
c. Fiksasi
Meluapkan emosi pada diri sendiri. Misal, memukul-mukul dada sendiri, membenturkan kapala pda benda yang keras.
d. Proyeksi
Mengungkapkan kelemahan serta sisi negatif diri sendiri pada orang lain.
e. Narsisme
Mencintai diri yang berlebihan sehingga seseorang akan merasa dirinya lebih bagus daripada orang lain
0 komentar:
Posting Komentar