Remaja
merupakan manusia yang labil yang butuh bimbingan. Pada saat remaja muncul ke
‘sok tahu’-an yang terkadangmenimbulkan dampak negative. Kali ini akan
ditekankan pada objek ‘Hubungan spesial’ yang mana biasanya disebut berpacaran
atau apapun yang sifatnya 1 laki-laki dan 1 perempuan yang saling mencintai.
Maka dari itu judul ini saya tulis ‘hubungan special’. Tulisan ini dibuat akibat
pengalaman sendiri dan juga curahan hati orang- orang disekitar.
Cinta
terkadang gila, tetapi memang kata orang merasakan cinta itu indah, namun
banyak penderitaan-penderitaan yang dialami yang tidak masuk akal namun jika
difikir dengan akal seharusnya tidak seharusnya terjadi, tetapi sebenarnya jika dirasakan itu adalah sesuatu yang wajar.
Awalnya
memang saat menjalin hubungan sangat bahagia karena sama-sama menyukai, jika
tidak sama-sama menyukai namanya cinta bertepuk sebelah tangan. Sedih bukan?
Lalu muncul tingkah-tingkah sebagai wujud ‘protective’ seperti menanyakan makan
sampai menanyakan ‘berbincang dengan siapa saja di kelas?’ Awalnya memang
senang ditanya ‘sudah makan belum?’ tapi lama-lama mengapa hal sepele
dipertanyakan. Munculah kecemburuan dan iri hati. Melarang bermain dengan lawan
jenis bahkan melarang sekelas dengan lawan jenis. Hal- hal yang seperti itu
yang terkadang dalam suatu hubungan mengalami penderitaan, kurang komunikasi
dengan teman lain, hati selalu gundah gulana, pikiran selalu negative ataupun
larangan-larangan menyukai kegiatan positif.
Hati
yang selalu gundah karena kurangnya rasa percaya terhadap pasangannya. Terkadang
muncul lah kalimat-kalimat tuduhan yang terkadang jika belum dijawab “iya” si
pasangan yang menuduh akan kesal, bete ataupun marah terhadap pasangannya, lalu
si pasangan yang tertuduh merasa gundah karena sejatinya mereka jujur bahwa
mereka tidak seperti apa yang dikatakan pasangannya tersebut. Setelah muncul
konflik muncul lah hari-hari yang membuang waktu,yang sebenarnya bisa
dimanfaatkan dengan sesuatu yang lebih /baik.
Larangan
biasanya merupakan hal negative yang harus dihindarkan, namun terkadangan jika
kita sedang menjalin hubungan special hal positif-pun bisa dilarang misalnya
bermain. Menurut saya,sebagai pasangan yang baik sebaiknya memberi ingatan
sudah cukup karena sudah sama-sama tau bahwa mana yang baik mana yang buruk
bukan malah melarang lalu jika larangannya dilakukan maka akan marah. Tidak. Itu
hanya membuat beban.
Begitulah
cinta, berbeda orangnya,berbeda pula prinsipnya. Namun yang harus ditegaskan
bahwa cinta pada masa remaja ini yang ‘belum matang’ sebaiknya jangan dibuat terlalu
seperti pasangan suami-istri,melarang apapun yang mereka anggap suka(yang masih
dalam batas wajar). Memang setiap hubungan apapun pasti akan mengalami
penderitaan, namun bagaimana kita menjalankannya secara positif dan secara
logika. Ada kala perasaan harus dikalahkan dengan logika. Merasa kesal boleh,
namun jangan berlebihan ya.
*Tingkat penderitaan sesuai karakter masing-masing dan tergantung apa yang dialaminya. Jika dilakukan sesekali tergolong ringan, jika berkali-kali sedang, jika setiap hari selalu begitu tergolong berat.
*Tingkat penderitaan sesuai karakter masing-masing dan tergantung apa yang dialaminya. Jika dilakukan sesekali tergolong ringan, jika berkali-kali sedang, jika setiap hari selalu begitu tergolong berat.
0 komentar:
Posting Komentar