Nama : Dinda Jesika
Kelas : 1tb03
Npm : 22316096
Keindahan atau keelokan merupakan
sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan
pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang,
cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari
estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang
ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang
dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengertian
keindahan berdasarkan luasnya keindahan :
a).
Keindahan Dalam Arti Luas
Ialah merupakan pengertian semula
dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya
menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles
merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani
dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang
indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang
disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia
untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan
seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan
keindahan intelektual.
b).
Keindahan Menurut Estetis Murni
Ialah tentang menyangkut pengalaman
estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
(berdasarkan penglihatan, harmoni dalam pendengaran.
Apa
sebabnya manusia menciptakan keindahan?
Berikut
ini merupakan beberapa alasan mengenai tujuan dan motivasi seseorang
menciptakan keindahan :
1. Tata niai yang telah usang
Tata nilai yang ada dalam adat
istiadat pada zaman sekarang banyak yang sudah tidak sesuai dengan kedaan dan
dianggap sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai
kemanusiaan. Hal inilah yang dianggap mengurangi nilai kehidupan sehingga dapat
dikatakan sudah tak indah lagi. Oleh karena itu manusia menciptakan nilai-nilai
keindahan baru yang bersifat menghargai dan mengangkat martabat manusia.
2. Kemerosotan zaman
Kemerosotan moral adalah keadaan
dimana berkurangnya derajat kehidupan. kemerosotan moral dapat kita ketahui
dari tingkah laku manusia yang sudah diluar batas terutama mengenai tentang
kebutuhan seksual. Hal yang seperti inilah dapat dikatakan sudah tidak indah.
Oleh karena itulah hal yang tidak indah semacam ini perlu dihilangkan dengan
mengungkapkan protes lewat karya seni.
3. Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia
itu mederita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor dalam diri sendiri.
Manusialah yang membuat orang menderita dengan tingkah lakunya sendiri seperti
nafsu tinggi ingin berkuasa, tamak, tidak berhati-hati, dsb. Oleh karena itu,
keadaan yang demikian sudah tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan.
Karena nilai nilai manusia yang telah terabaikan dan sudah dapat dikatakan
tidak indah.
4. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan
melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta. Keindahan alam merupakan
sesuatu yang mutlak ciptaan Tuhan dan tidak ada satupun makhluk yang dapat
menciptakan hal yang serupa. Karena tidak dapat menciptakan hal serupa, oleh
karena itulah manusia hanya bisa meniru keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri.
Hal itulah juga yang menginspirasi Leonardo da Vinci yang menciptakan karya
seni lukisan fenomenal Monalisa karena terinspirasi dari keindahan makhluk ciptaan Tuhan.
B. Renungan
Renungan berasal dari kata renung;
artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan
seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
a). Teori
Pengungkapan
Kalimat yang paling berhubungan
dengan teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni
adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini sangat berkaitan
dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya
seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto
Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa
Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau
antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah
pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan
intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang
hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan
demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti
misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti
menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar.
Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran
angan-angan.
b).
Teori Metafisik
Teori yang bercorak metafisis
merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang
karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi
keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori
peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang
mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi.
Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan
cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia
hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato
mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan.
Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan
ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu
dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan
dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat
menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara
Republik yang ideal menurut Plato.
c). Teori
Psikologis
Teori-teori metafisis dari para
filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang
ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau
abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah
teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya
dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan
psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya
itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari
keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori
permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert
Spencer (1820-1903).
C. Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Maka
penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak
menyenangkan yang dapat dirasakan oleh manusia.
Intensitas penderitaan pada manusia
ada tingkatannya, mulai dari ringan sampai berat. Penderitaan ringan adalah
suatu penderitaan yang dianggap sudah lazim terjadi dan tidak terlalu
membebankan baik lahir ataupun batin, sedangkan penderitaan berat adalah suatu
derita yang tidak lazim terjadi dan dapat sangat membebankan seseorang secara
lahir dan batin.
D. Siksaan
Siksaan atau penyiksaan digunakan
untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk mengancurkan kekerasan hati
korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik fisik maupun
psikologis, yang dengan sengaja dilakukan terhadap seseorang yang berujuan
untuk mengintimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau
mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda.
Siksaan
yang sifatnya psikis :
1.
Kebimbangan
Kembimbangan
adalah keadaan dimana seseorang merasa bimbang atau bingung dalam menentukan
sesuatu yang sangat penting, sehingga menumbulkan keadaan pertengkaran dalam
jiwa seseorang itu sendiri.
2.
Kesepian
Kesepian
adalah keadaan dimana seseorang merasa sepi atau merasa adanya kekosongan
didalam jiwanya, kesepian dapat ditimbulkan dari banyak faktor entah dari dalam
atau luar.
3.
Ketakutan
4.
Claustrophobia dan agoraphobia, acrophobia, ailurophobia
5.
Gamang
6.
Kesakitan
7.
Kegagalan
8.
Kekalutan mental
Secara
sederhana kekalutan mental adalah ganguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi. Kekalutan mental juga
terjadi karena kepribadian yang lemah, terjadinya konflik sosial budaya, dan
juga cara pematangan batin yang kurang. Gejala permulaan bagi yang mengalami
kekalutan mental adalah :
a.
Nampak pada jasmani yang sering mengalami pusing, sesak nafas, dan nyeri pada
lambung.
b.
Nampak pada kejiwaannya yang sering mengalami cemas, ketakutan, patah hati,
apatis, cemburu, dan mudah marah.
Kekalutan
mental juga dapat berdampak positif dan negatif, dampak secara negatif dapat
menimbulkan agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, dan juga narsisme.
0 komentar:
Posting Komentar