1. Keindahan
Keindahan merupakan konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati
karena tidak jelas dan hanya akan jelas jika sudah dihubungkan dengan sesuatu yang
berwujud atau suatu karya.
Ada dua jenis keindahan jika dilihat berdasarkan luasnya, yaitu:
1. Keindahan dalam arti seluas-luasnya (meliputi: Keindahan Seni,
Keindahan Alam, Keindahan Moral, Keindahan Intelektual).
2. Keindahan dalam arti estetis murni (keindahan dalam arti estetik murni menyangkut
pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang
diserapnya).
Penyebab manusia menciptakan keindahan
Keindahan pada dasarnya adalah alamiah
(keindahan ciptaan Tuhan). Yang dimaksud alamiah adalah wajar, tidak berlebihan
dan tidak juga kurang.
Seperti
halnya saat pelukis melukis wanita lebih cantic dari keadaan sebenarnya. Hal
tersebut tidak dapat dikatakan indah, karena berlebihan dan tidak alami lagi.
Tujuan/motivasi seniman menciptakan keindahan:
1. Tata nilai yang telah usang
2. Kemerosotan zaman
3. Penderitaan manusia
4. Keagungan Tuhan
2. Renungan
Renungan adalah diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan
sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan merupakan hasil merenung.
Dalam merenung untuk menciptakan seni ada
beberapa teori:
1.Teori Pengungkapan: ”Seni adalah
suatu pengungkapan dari perasaan manusia”.
2. Teori Metafisik: “Seniman besar adalah seseorang
yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda
di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide
dibaliknya”.
3. Teori Psikologis: “Seni merupakan semacam permainan yang
menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya
kelebihan energi yang harus dikeluarkan”.
3. Manusia dan penderitaan
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa lahir, batin, maupun lahir batin.
Ada tingkatan dalam penderitaan, yaitu tingkat ringan hingga berat.
Tingkatan penderitaan seseorang berbeda-beda, tergantung dengan orang itu
sendiri dan pengalaman yang telah dialaminya selama dia hidup. Penderitaan akan
dialami oleh semua orang karena penderitaan sudah menjadi risiko hidup. Namun,
selalu ada tanda atau wangsit untuk penderitaan yang akan dating.
- Siksaan
Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk merujuk
pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala
tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,
balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan
palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Siksaan yang sifatnya psikis:
a. Kebimbangan
b. Kesepian
c. Ketakutan
d. Claustrophobia dan agoraphobia, acrophobia, ailurophobia
e. Gamang
f. Kegelapan
g. Kesakitan
h. Kegagalan
- Kekalutan Mental
kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana
jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia
merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut
sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh
orang tersebut.
Gejala jasmani kekalutan mental: Nampak pada
jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
Gejala Psikis kekalutan mental: Nampak pada kejiwaannya dengan rasa
cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Sebab-sebab terjadinya kekalutan mental:
Kepribadian yang lemah
Terjadinya konflik sosial budaya
Kekalutan mental mendorong kearah:
1. Positif : Trauma yang ia hadapi akan membuatnya merenung
dan akhirnya sadar akan tingkahnya yang berlebihan. Ia akan mencari ketenangan
dan mendekatkan diri pada Allah dengan tujuan mendapatkan petunjuk untuk keluar
dari permasalahan yang sedang ia hadapi.
2. Negatif :
a) Agresi
Kemarahan yang berlebihan yang
akan membuat tekanan darah seseorang menjadi tinggi dan mengakibatkan seseorang
melakukan tindakan sadis yang dapat membahayakan orang-orang di sekitarnya.
b) Regresi
Seseorang akan bertinggah seperti
anak-anak (infantil). Misal, mengangis hingga meraung-raung, menjerit-jerit,
memecahkan barang.
c) Fiksasi
Meluapkan emosi pada diri sendiri.
Misal, memukul-mukul dada sendiri, membenturkan kapala pda benda yang keras.
d) Proyeksi
Mengungkapkan kelemahan serta sisi
negatif diri sendiri pada orang lain
e) Narsisme
Mencintai diri yang berlebihan
sehingga seseorang akan merasa dirinya lebih bagus daripada orang lain
0 komentar:
Posting Komentar