Nico Babtista Tinendra
25316407
1TB03
SENYUM INDAH DARI SELA KETIAK TEMANKU
Sore kala itu. Dinginnya kelas yang erat memeluk, membuat semua hal menjadi sama dan tak ada yang istimewa. Kelas yang redup seakan meminta kita untuk tidur. Bangku yang pas dengan posisi badan saat itu sangat lah memaksa untuk menyudahi hari. Bangku paling belakang adalah favoritku untuk melakukan hal itu semua karena barisan ku telah melangkah ke alam mimpi. Mencatat, adalah hal yang tak pernah kuanggap indah, karena kita hanya menulis apa yang diberikan oleh pengajar secara mentah tanpa kita menyaring apa saja yang penting dari itu semua. Alhasil binder yang dikatakan sebagai alat untuk menampung catatan pun tak perah menampung apa – apa yang mentah.
Ardianti namanya. Dosen yang kita anggap sebagai dosen paling sabar. Entah mengapa kesabarannya selalu kita manfaatkan ke hal yang tidak baik. Beliau mengajar dengan sangat excited tentang dunia ke-arsitekturan, baik memang tetapi cara pengajaran yang begitu excited kadang malah membuat kita tak tertarik dengan cara penjelesannya. Gayanya membuat aku pribadi bertanya – tanya apakah yang dia kenakan benar – benar terlihat indah dimata orang ? “Estetik” jawabannya. Suatu keindahan yang bahkan tak semua orang dapat merasakan, membedakan, melihat, bahkan hanya untuk sekedar mengerti. Hanya dengan kata unik lah Ibu Ardianti bisa deskripsikan.
pengantar arsitektur adalah penyeab awal cerita ini terjadi. Sesuatu yang kita tunggu akan menjadi indah malah menjadi sebaliknya. Kadang saya merasa sedih dan kecewa dengan hal itu. Kebosananlah hasilnya. Mata mulai merah karena dingin AC, tangan mulai mencari – cari sandaran tempat untuk mendapatkan sesuatu yang hangat, kaki dirapatkan untuk memperoleh suatu kehangatan yang hakiki, juga tas yang setia menemani saya kala itu dikala saya haus akan eratnya pelukan.
Mencoba untuk menengok kanan kiri untuk sekedar mencari siapa yang senasib dengan aku. Dan apa yang kudapat ? hanya sekelompok wanita yang haus akan pengetahuan dan nilai lah yang terlihat.
To be continue..
0 komentar:
Posting Komentar