A. FUNGSI KELUARGA
Sudah banyak orang yang menjadi budak narkoba. Pria wanita, tua muda, bahkan anak-anak banyak yang terjerat narkoba dan bertahun-tahun menjadi pesakitan akibat kecanduan narkoba. Sungguh ironi dan menyedihkan sekali, para pecandu narkoba merupakan korban yang perlu di tolong. Sekali sudah terjebak akan sulit bagi pecandu untuk lepas dari barang haram tersebut. Di sinilah perlunya peran dan bantuan masyarakat, pemerintah dan terutama keluarga untuk menyelamatkan mereka agar bisa hidu normal, sehat, bersih tanpa narkoba. Terutama ketika yang terjangkit narkoba adalah keluarga kita .
Ketika seandainya salah satu anggota keluarga saya yang terjangkit, maka Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu yang sangat berpengaruh secara lansung terhadap perkembangan individu sebelum maupun terjun langsung secara individual di masyarakat sehingga dengan itu sebagai keluarga kami harus menjalangkan fungsi keluarga dengan baik untuk menyadarkan keluarga yang terjangkit narkoba.
Fungsi keluarga yang di terapkan bagi pengguna narkoba yaitu:
1. Fungsi biologis yaitu memberikan pengetahuan tentang dampak dari penggunaan narkoba bagi keturunan kelak atau apa yang akan terjadi ketika keturunan yang di hasilkan ternyata pengguna narkoba dan juga masalah yang akan terjadi bagi rumah tangga.
2. Fungsi pemeliharaan yaitu keluarga harus mampu memberikan perlindungan, keamanan, dan kedamaian dari bayangan-bayangan yang menghantui pikiran pengguna seperti hukuman yang akan ia dapat, sehingga itu bisa membuatx strees dan keluarga juga harus mampu memelihara kesehatan pengguna seperti melakukan rehabilitasi.
3. Fungsi ekonomi yaitu keluarga harus mampu memberikan kebutuhan yang di perlukan seperti obat dan juga dengan mengatur keuangan untu biaya pengebotan atau rehabilitasi keluarga yang menggunakan narkoba.
4. Fungsi keagamaan yaitu keluarga memberikan pemahaman tentang keagamaan seperti kewajiban dan hal-hal yang tidak di perbolehkan. selain itu, pengguna harus membentengi diri dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
5. Fungsi social yaitu Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan memberikan bekal, bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang harus dianut sebagai masyarakat serta memberikan pelajaran tentang peranan-peranan yang diharapkan di lingkungan masyarakat.
B. KONDISI MASYARAKAT INDONESIA BERDASARKAN GOLONGAN MASYARAKAT
MASYARAKAT SEDEHANA |
MASYARAKAT MAJU |
Masyarakat terbagi menjadi dua golongan yaitu:
1) Masyarakat sederhana.
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
2) Masyarakat Maju.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.
a) Masyarakat non industri. Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjadi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group.Sifag interaksi bercirak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan pada kesadaran, tanggungjawab para anggotadan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang telah ditentukan.
b) Masyarakat Industri Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya.
Berdasarkan pengolompokan masyarakat tersebut kondisi masayrakat sederhana sangat berbeda dengan masyarakat maju. Pada umumnya, masyarakat sederhana memiliki keterikatan yang sangat kuat di banding dengan masyarakat maju. Satu hal yang sangat kontras terlihat adalah dalam perilaku menolong. Kalau kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat yang hidup di kota cenderung mengutamakan kepentingan pribadinya terlebih dahulu dibanding kepentingan orang lain. Misalnya saja kebiasaan dalam dunia kerja, mereka cenderung menggunakan ego melalui berbagai cara asalkan mereka untung dan mendapat bonus dari atasannya. Bahkan dalam kehidupan bertetangga, miris sekali ketika melihat orang-orang yang hidup bertetangga tetapi tidak pernah/jarang melakukan interaksi sosial. Sehingga untuk mewujudkan adanya perilaku menolong tersebut, sangat minim dilakukan. Sedangkan bila kita tinjau di kehidupan pedesaan, orang-orang yang hidup dia desa justru tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada bantuan dari orang lain karna masyarakat sederhana masih memegang teguh sistem kekeluargaan. Hampir setiap aktivitas yang mereka kerjakan, selalu berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Contohnya saja dalam bertani, berkebun atau dalam memusyawarahkan suatu permasalahan. Mungkin hal ini terlihat sangat biasa bagi kita.
Adapun berita yang terkait dengan kondisi masyarakat Indonesia, dimana segala cara akan di lakukan untuk mencapai suatu keinginan tanpa mempedulikan keSatuan yang di anut di Negara kita, seperti yang di langsir dari REPUBLIKA.CO.ID.
'Lawan Politik Ahok Mulai Kehabisan Akal'
Kamis, 10 March 2016, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melalui jalur independen mendatangkan berbagai upaya penjegalan. Selain isu deparpolisasi yang kini berhembus, Ahok pun kerap dikait-kaitkan dengan kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Menanggapi hal ini, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem DKI Jakarta melihat upaya penjegalan tersebut sebagai hal biasa. Cara-cara semacam itu menunjukkan bahwa lawan politik tersebut tidak memiliki cara kreatif dalam melawan Ahok di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
"Lawan-lawan politik Ahok sudah kehabisan akal bagaimana cara menjatuhkan Ahok," ujar Sekretaris DPW Nasdem DKI Wibi Andrino kepada Republika.co.id, Kamis (10/3).
Ahok memiliki segi popularitas yang tinggi. Tentunya hal tersebut akan disusul dengan elektabilitas yang tinggi pula. Wibi pun mengimbau pihak-pihak yang sangat aktif mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti Haji Lulung dan kawan-kawan agar fokus pada hal lain.
"Fokuslah kembali kepada tugas dan fungsinya di DPRD," kata dia.
Nasdem DKI berharap semua pihak agar memperlihatkan cara sehat dalam 'pertarungan' Pilkada DKI mendatang. Para kandidat, kata Wibi, seharusnya lebih mengedepankan pertarungan ide dan gagasan untuk membangun Jakarta.
.
SUMBER:
https://triplego.wordpress.com/2011/10/20/tugas-isd-bab-iii/
http://www.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/16/03/10/o3t95u335-lawan-politik-ahok-mulai-kehabisan-ak
http://mahesapramudia.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-keluarga-dan-fungsi-keluarga_4595.html
0 komentar:
Posting Komentar