FUNGSI KELUARGA
Keluarga
berasal dari bahasa sansekerta kula dan warga “kulawarga” yang berarti
“anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarga
inti(”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Keluarga merupakan unit satuan masyarakat terkecil sekaligus merupakan suatu
kelompok kecil dalam masyarakat.
Fungsi Keluarga
Fungsi Pendidikan dilihat
dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan
kedewasaan dan masa depan anak.
Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga
mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga
melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara
instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling
pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
Fungsi Agama dilihat
dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga
lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini
dan kehidupan lain setelah dunia.
Fungsi Ekonomi dilihat
dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan
suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama,
bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
Apa yang harus dilakukan jika ada anggota keluarga yang
menjadi pengguna narkoba berdasarkan fungsi-fungsi tersebut?
Berikut
adalah cara mengatasi/menanggulangi kasus tersebut berdasarkan 5 fungsi
keluarga:
1. Dalam fungsi
biologis yang juga berarti perlindungan
fisik seperti kesehatan jasmani dan kebutuhan jasmani, anggota keluarga yang
menjadi pengguna narkoba bisa dibekali dengan pengetahuan dan juga dukungan
untuk nantinya dia bisa menjaga keturunanya agar tetap sehat dan terhindar
narkoba. Anggota keluarga yang menjadi pengguna juga sebaiknya jangan dijauhi,
ada baiknya sebagai keluarga harusnya malah
melindunginya.
2. Dalam fungsi pemeliharaan/perlindungan lebih menitik
beratkan dan menekankan kepada rasa aman dan terlindungi. Anggota keluarga yang
menjadi pengguna narkoba yang bisa saja terkena bully dari masyarakat dan
lingkungan sekitarnya dan akan menyebabkan efek buruk (seperti stress atau
depresi) pada dirinya sendiri. Sesuai fungsi ini keluargalah yang harus
melindunginya dari efek-efek buruk tersebut dan terus memberikan dukungan agar
para pengguna bisa sembuh seperti semula. Bisa juga dengan cara menjenguknya ke
panti rehabilitas.
3. Dalam fungsi
ekonomi untuk mencegah pengguna semakin kecanduan, bisa ditanggulangi dengan membatasi
uang sakunya agar bisa digunakan untuk hal yang lebih penting (misalnya
membayar uang rehabilitas)
4. Dalam fungsi
keagamaan, untuk mengatasinya bisa dengan cara selalu membekali dan mengajaknya
untuk ikut serta dalam lingkungan keagamaan dan Ketuhanan serta mengajarkannya
untuk selalu menjauhi larangannya. Yang sudah menjadi pengguna bisa juga untuk
selalu di dukung agar makin dekat dengan Tuhan dan banyak berdoa agar bisa
terbebas dari jerat narkoba.
5. Dalam fungsi
sosial, ajarkanlah mereka moral-moral yang positive, memilah teman dengan
perilaku yang baik dan dukunglah mereka dalam segi akademis maupun
non-akademis. Dengan kehidupan social yang positif maka jerat narkoba tidak
akan menghampiri.
.
.
.
MASYARAKAT
Masyarakat
adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Tatanan
kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar
kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu
kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Menilik
kenyataan di lapangan,suatu kelompok masyarakat dapat berupa suatu suku bangsa.
Bisa juga berlatar belakang suku.Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu
masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju
(masyarakat modern).
1.
Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat
sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis
kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpngkal tolak
dari kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam
menghadapi tantangan alam yang buaspada saat itu. Kaum pria melakukan pekerjaan
yang berat-berat seperti berburu, menangkap ikan di laut, menebang pohon, berladang
dan berternak. Sedangkan kaum wanita melakuakan pekerjaann yang ringan-ringan
seperti mengurus rumah tangga, menyusui dan mengasuh anak-anak ,merajut,
membuat pakaian, dan bercocok tanam.
2.
Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam
kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan kelompok organisasi kemasyarakatan
yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang
akan dicapai.
Organisasi kemasyarakatan tumbuh dan berkembang dalam
lingkungan terbatas sampai pada cakupan nasional, regional maupun
internasional.
Dalam
lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non
industri dan masyarakat industri.
1)
Masyarakat Non Industri
Secara garis
besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat
digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
a.
Kelompok primer
Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat,
lebih akrab. Kelompok primer ini juga disebut kelompok “face to face group”,
sebab para anggota sering berdialog bertatap muka. Sifat interaksi dalam
kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian
kerja dan tugas pada kelompok menenerima serta menjalankannya tidak secara
paksa, namun berdasarkan kesadaran dan tanggung jawab para anggota secara
sukarela.
Contoh-contohnya
: keluarga, rukun tetangga, kelompok agama, kelompok belajar dan lain-lain.
b.
Kelompok sekunder
Antaran
anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga
kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi, pembagian kerja,
antaranggota kelompok diatur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasiomnal dan
objektif.
Para anggota
menerima pembagian kerja/tugas berdasarkan kemampuan dan keahlian tertentu,
disamping itu dituntut pula dedikasi. Hal-hal tersebut dibutuhkan untuk
mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program
yang telah sama-sama disepakati. Contohnya: partai politik, perhimpunan serikat
kerja/buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Kelompok sekunder
dapat dibagi dua yaitu : kelompok resmi (formal group) dan kelompok tidak resmi
(informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah kelompok tidak resmi tidak
berststus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) seperti lazim berlaku pada kelompok resmi.
2)
Masyarakat Industri
Durkheim
mempergunakan variasi pembagian kerja sebagi dasar untuk mengklarifikasikan
masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya, tetapi ia lebih cenderung memergunakan
dua taraf klarifikasi, yaitu sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat yang
berada di antara keduanya daiabaikan (Soerjono Soekanto, 1982 :190).
Jika
pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat
bertambah tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan
antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi
sejenis juga menjadi cirri dari bagian/kelompok-kelompok masyarakat industri
dan diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Laju
pertumbuhan industri-industri berakibat memisahkan pekerja dengan majikan
menjadi lebih nyata dan timbul konflik-konflik yang tak terhindarkan,
kaum pekerja membuat serikat-serikat kerja/serikat buruh yang diawali
perjuangan untuk memperbaiki kondisi kerja dan upah. Terlebih setelah kaum
industralis mengganti tenaga manusia dengan mesin.
Berikut
contoh artikel :
Gaji Karyawan Wanita Indonesia Lebih Tinggi ketimbang Pria
KOMPAS.com
-- Di luar negeri, khususnya negara Barat, gaji
atau upah kerja sedang menjadi topik yang hangat, lantaran perbedaan angka yang
cukup signifikan antara gaji pria dan wanita.
Data dari AAUW.org,
The Simple Truth about Gender Pay Gap tahun 2014 menyebutkan, jika di Amerika
Serikat, gaji wanita lebih rendah 21 persen ketimbang gaji pria.
Sementara
itu, di Inggris, data dari Officer for National Statistis menyebutkan,
kesenjangan gaji pria dan wanita terjadi hingga 14,2 persen.
Berbeda
dengan negara Barat yang masih seksis dalam upah kerja. Ternyata, Indonesia
menjunjung persamaan gaji antara pekerja pria dan wanita. Bahkan, di beberapa
bidang, gaji wanita justru lebih tinggi ketimbang pria.
Data dari
situs Jobplanet.com, platform komunitas online yang menampilkan
informasi seputar dunia kerja dan perusahaan, melakukan survei terhadap 46.000
karyawan level staf dan 14.000 karyawan level manager, dengan perbandingan
jumlah jender 49 persen pria dan 51 persen wanita.
Lalu, survei
tersebut juga menemukan, jika gaji (pokok, tanpa bonus dan tunjangan) rata-rata
staf wanita adalah Rp 3.660.000 lebih tinggi 1,1 persen daripada gaji staf pria
yakni Rp 3.621.000.
Perbedaan
gaji juga terjadi pada level manager wanita yang memiliki gaji rata-rata Rp
7.696.000 lebih tinggi 4,6 persen dari gaji manager pria yaitu Rp 7.356.000.
Uniknya, pada
bidang engineering (teknik), hukum, dan Research and Development
(R&D), gaji staf wanita lebih tinggi 10 persen dibanding gaji staf pria.
Lalu, pada
level manager, wanita di bidang pengembangan binsis, engineering,
keuangan dan akutansi, serta R&D, memiliki gaji lebih tinggi tujuh sampai
dengan 14 persen daripada manager pria.
“Jika
dihitung secara keseluruhan, gaji rata-rata yang diperoleh karyawan wanita juga
lebih tinggi daripada gaji rata-rata yang diterima oleh karyawan pria, baik di
level staf maupun di level manajer. Meski demikian, perbedaan gaji rata-rata
tersebut masih berada di bawah 5%, sehingga dapat dikatakan bahwa hampir tidak
ada kesenjangan gaji antara karyawan pria dengan wanita,” ungkap Kemas
Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia.
Kabar gembira
lainnya, survei Jobplanet juga menunjukkan, jika semakin banyak
perusahaan yang mempercayakan dan memperhitungkan kemampuan wanita untuk
bekerja di berbagai posisi, juga bidang pekerjaan yang didominasi para pria.
Menurut saya masyarakat di Indonesia termasuk kedalam
masyarakat maju. Dikarenakan mulai banyaknya pekerjaan yang tidak mensyaratkan
gender apa yang bisa menjadi pekerjanya. Gaji laki-laki dan perempuan disini
ternyata tidak jauh berbeda(sudah sedikit Gender Pay Gap nya) dan bahkan sesuai
artikel diatas gaji perempuan lebih besar dibanding gaji laki-laki dalam beberapa bidang. Tidak
seperti di Negara lain (Amerika, Inggris) gaji para pekerja laki-laki jauh
lebih tinggi dibanding yang perempuan padahal keduanya sama-sama bekerja sesuai
jam kerjanya.
Bahkan ketika perempuan mengambil cuti hamil dan melahirkan,
mereka tidak diberikan gajinya. Untunglah di Indonesia sudah ada undang undang
yang mengatur hal tersebut.
Hak
cuti hamil dan melahirkan adalah hak yang timbul dan diberikan oleh
undang-undang khusus bagi pekerja perempuan yang memenuhi syarat. Sebagaimana
yang dijelaskan oleh Umar Kasim dalam artikel Ketentuan THR
untuk Pekerja yang Cuti Melahirkan,
selama pekerja menjalani hak cuti hamil dan melahirkan tersebut tidak memutus
hubungan kerja, maka cuti tersebut tidak menghilangkan dan mengurangi masa
kerja.
Pengaturan
mengenai cuti hamil dan melahirkan ini diatur dalam Pasal 82 Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
Ketenagakerjaan”):
(1) Pekerja/buruh perempuan berhak
memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya
melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut
perhitungan dokter kandungan atau bidan.
(2) Pekerja/buruh perempuan yang
mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah)
bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar