PERAN KELUARGA DALAM NARKOTIKA
A PENGERTIAN KELUARGA
Menurut Sugeng keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
B FUNGSI KELUARGA
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:
1. Fungsi Pendidikan
Memelihara dan membesarkan anak.
• Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
• Membina sosialisasi pada anak.
• Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
3. Fungsi Perlindungan
• Memberikan perlindungan bagi seluruh anggota keluarga.
4. Fungsi Perasaan
• Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
• Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
5. Fungsi Agama
• Memperkenalkan dan mengajak anaknya serta anggota keluarga lainnya untuk hidup beragama sesuai keyakinan yang dianut
6. Fungsi Ekonomi
• Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
• Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif
• Keluarga haruslah dapat memberikan ketenangan, kenyamanan jiwa, dan suasana damai dalam keluarganya.
8. Fungsi Biologis
• Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga,
serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
C FUNGSI KELUARGA DALAM NARKOTIKA
1 Fungsi Biologis
Keluarga tetap mendukung anggota keluarga yang tercandu narkoba dan merawatnya. Memperhatikan kebutuhan-kebutuhan gizinya.
2 Fungsi Pemeliharaan
Keluarga tetap menyayangi dan memberikan perhatian kepada anggota keluarga yang kecanduan narkoba.
3 Fungsi Ekonomi
Keluarga lebih mengatur keuangannya untuk membiayai perawatan anggota keluarga yang kecanduan narkoba.
4 Fungsi Agama
Keluarga mengajari anggota keluarga yang kecanduan narkoba mengenai agama. Mendekatkan anggota keluarga ke acara-acara agama.
5 Fungsi Sosialisasi
Keluarga mengajari anggota mengenai apa itu narkoba dan bahaya dari narkoba. Mengajari anggota keluarga agar tidak melanggar norma lagi termasuk menggunakan narkoba.
MASYARAKAT DI INDONESIA
PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas. Menilik kenyataan di lapangan,suatu kelompok masyarakat dapat berupa suatu suku bangsa. Bisa juga berlatar belakang suku.Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju
A MASYARAKAT NON INDUSTRI
Secara umum masyarakat industri dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksi dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.
2) Kelompok Sekunder
Dalam kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati.
B MASYARAKAT INDUSTRI
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
C KONDISI MASYARAKAT DI INDONESIA
Indonesia merupakan negara berkembang, seiring dengan perkembangan tersebut dan berdasarkan informasi di atas. Indonesia lebih condong ke arah masyarakat industri. Mengingat juga banyak sekali masyarakat Indonesia yang terkait dengan sebuah perusahaan-perusahaan besar penghasil barang-barang industri.
Berikut merupakan artikel yang menguatkan Indonesia bekerja sebagai masyarakat industri:
Masyarakat Industri Konstruksi Indonesia Ingin Bergotong Royong Dengan Pemerintah
Oleh Kitanesia - June 2, 2016
Kitanesia – Pada tanggal 25 – 29 Mei 2016 yang lalu berlangsung acara pameran konstruksi Indo Buildtech Expo di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Serpong. Acara ini sukses dihadiri 45.000 pengunjung, suatu jumlah yang sangat besar, yang menggambarkan optimisme masyarakat konstruksi Indonesia, walau ditengah situasi pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Acara pameran sendiri telah menarik minat para produsen dan pelaku jasa konstruksi global dari seluruh penjuru dunia. Hal ini menunjukkan optimisme dunia akan masa depan cerah Indonesia. Hal yang bisa dirasakan adalah keberanian para pemain global ini untuk datang jauh-jauh berjibaku ke Indonesia, dan lalu dengan berbagai cara yang ‘smart’ berusaha memasarkan produk-produknya, dan juga mencari pijakan dan partner Indonesia untuk diajak berkolaborasi.
Indonesia secara obyektif memang masih memerlukan masukan teknologi dari luar untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur 2015-2019 yang digagas pemerintah kabinet kerja. Hal yang menggembirakan adalah, para asosiasi masyarakat konstruksi Indonesia sudah mempunyai kesepahaman untuk tetap mengutamakan produksi dalam negeri, dan secara bijaksana akan mengembangkan kerjasama konstruktif dengan para pemain global untuk mendukung penguatan industri konstruksi nasional Indonesia.Pengalaman selama ini menunjukkan, jika kita hanya ingin menjadi ‘agen’ produk asing, memang sepertinya terlihat mudah dan cepat dapat untung, namun ternyata hasilnya sering tidak optimal dan justru mengecewakan pihak-pihak yang terlibat.
Gotong royong antara Pemerintah dan masyarakat konstruksi Indonesia adalah sangat penting untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dan mempersiapkan industri konstruksi nasional dalam masa MEA dan menyongsong pasar global 2020. Pemerintah harus menggunakan kegiatan pembangunan terutama yang dibiayai anggaran negara, dan segala wewenang yang dimilikinya untuk juga membina dan meningkatkan kapasitas industri konstruksi nasional. Para pelaku industri konstruksi nasional juga harus menyesuaikan cara berpraktek dengan sifat kreatif dan kompetitif MEA dan Pasar Global.Gotong royong kreatif yang dilakukan masyarakat konstruksi Indonesia seperti dilakukan pada Indo Buildtech Expo, jika dilakukan secara konsisten, merupakan modal yang kuat untuk kemajuan industri konstruksi nasional Indonesia.
Sumber :
http://dianalfidarmawan.blogspot.co.id/2014/11/perbedaan-masyarakat-industri-dan-non.html
http://kitanesia.id/masyarakat-industri-konstruksi-indonesia-ingin-bergotong-royong-dengan-pemerintah/
http://ayuwardani72.blogspot.co.id/2013/11/peran-dan-fungsi-pranata-keluarga.html
https://www.seputarpengetahuan.com/2015/09/9-fungsi-lembaga-keluarga-dan-penjelasannya-lengkap.html
0 komentar:
Posting Komentar