KELUARGA
FUNGSI DAN PERAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Fungsi
Ekonomi
Dalam
lembaga keluarga, kegiatan kesehariannya tidak akan terlepas dari
kegiatan-kegiatan ekonomi. Setelah terbentuk suatu lembaga melalui perkawinan,
maka untuk mempertahankan kehidupannya keluarga harus mampu melakukan kegiatan
ekonomi sesuai dengan tingkat kebutuhannya, tetapi karena sifat manuasia tidak
perah puas bias saja dalam sebuah keluarga menyalah gunakan kebutuhan ekonomi
tesebutbralih ke hal yang negatif contohnya membeli narkoba hal yang tidak
mungkin apabila dalam sebuah keluarga kurangnya pengawasan orang tua. Dengan
demikian setiap anggota keluarga harus memperhatikan setiap nggota
keluarga dalam memanajemen perekonomian sesuai kebutuhan.
Fungsi
Biologis
Masyarakat
menganggap hubungan biologis itu sah apabila dua orang yang berlainan
jenis tersebut telah menjadi suami-istri secara resmi, untuk itu dalam
sebuah keluarga di perlukan adanya saling hungunan saling menigatkan dan
mencegah dari bahaya narkoba karena dengan terkenanya narkoba pada salah satu
keluarga mengakibatkan dapat merusak pada keturunan biologis, hubungan di dalam
keluarga tersebut tidak harmonis, sehat dan sejahtera. Pada umumnya sebuah
keluarga akan mempunyai keturuna untuk itu agar keturuna kita lahir secara
normal maka perlu kita jaga kesehatan agar tidak turun pada buah anak kita
nanti, .
Fungsi
sosial
Berdasarkan
fungsi ini, keluarga adalah tempat untuk membesarkan anak secara normal
dan wajar. Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga harus menjadi sarana bagi
terjadinya proses sosialisasi yang sempurna, sehingga anak dapat
berperilaku normal sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Apabila norma norma itu dilanggar maka akan terjadi kebijakansecara hukum untuk
itu hal-hal yang berdampak negative seperti menkonsumsi nrkoba akan terkena
sanksi hukum. Untuk itu dalam sebuah keluarga perlu saling mengiatkan akan
penyesalan apabila telah melakukan hal yang melanggar hukum tersebut, seperti
mengikuti seminar atau penyuluhan tentang bahaya dan dampak pengunaan narkoba
agar pengguna sadar akan bahaya pada tubuhnya jika terkena narkoba.
Fungsi
Pemeliharaan
Keluarga
pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita,
dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi
sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus
terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat. Dengan demikian
pemiliharann dalam anggota keluarga sangat penting dalam upaya mengataasi dan
pencegahan dampak narkoba karena jika tidak ada pemeliharan dan perlidungan
pada setiap anggota keluarga maka kemungkinan besar salah satu anggota keluarga
akan mencoba-coba hal yang negatif, dengan mecoba-coba akan terkena kecanduan.
Jadi pemeliharaan dan perlindungan dalam sebuah keluarga perlu di terapkan.
Untuk itu dalam sebuah keluarga diperlukan aturan yang keras dan positif supaya
anggota keluarga tidak terjerumus pada hal yang negatie, cara mengatasi anggota
keluarga yang telah terkena narkoba agar segera konsultasi ke dokter, meminta
agar sifat kecandua tersebuat dapat dihilangkan walaupun tidak dengan cara
cepat, senatiasa berbuat hal yang positif membimbingnya dengan
memperbanyak berolahraga, dan medekatkan kepada tuhan.
Fungsi
Keagamaan
Dahulu
keluarga merupakan pusat pendidikan upacara dan ibadah agama bagi para
anggotanya, di samping peranan yang dilakukan oleh institusi agama. Proses
sekularisasi dalam masyarakat dan merosotnya pengaruh institusi agama
menimbulkan kemunduran fungsi keagamaan keluarga. Makan perlu di
perhatikan kembali karena keagamaan sangat di penting karena keagamaan merupakan
bentuk general institutions yang mengatur hubungan antarmanusia, antara manusia
dengan alam, dan antara manusia dengan Tuhannya, Dalam kehidupan bermasyarakat,
agama merupakan benteng individu dalam menghadapi tantangan dunia yang kian
kompleks dari waktu ke waktu. Apabila dalam sebuah keluarga tidak memperhatikan
funsi yang satu ini makan runtuhnyabentengdalam sebuah keluarga sehingga
kemungkina besar hal-hal yang negatif akan menerbos pada keutuhan ebuah
keluarga, dengan demikian kita harus memperkuat keimanan kita dan senantiasa
beribadahdan medekatkan kepada tuhan agar sentiasa dijauhkan dari hal negatif
salah satunya bahaya narkoba.
Apabila
dalam sebuah keluarga ada yang terkena dampak negatif dari bahaya narkoba
tesebut maka harus menrapkan hal-hal diatas agar terjalin kembali keluarga yang
sehat, harmonis dan sejahtera.
Peran Orang Tua
dalam Pencegahan
• Mengasuh anak dengan baik
• Luangkanlah waktu untuk
berkomunikasi dengan anak – anak
• Jadikanlah contoh teladan ( role
model ) yang baik
• jadilah pendidik pencegahan
penyalahgunaan narkoba
• Jadilah pengawas untuk
mengindarkan anak dari bahaya narkoba
• Mengajarkan bagaimana cara anak
menolak narkoba
Orang tua
sebagai mitra masyarakat dan pemerintah dalam pencegahan penyalahgunaan
narkoba
Masyarakat
Masyarakat
(sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Masyarakat sederhana
Dalam lingkungan masyarakat
sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis
kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpngkal tolak
dari kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam
menghadapi tantangan alam yang buaspada saat itu. Kaum pria melakukan pekerjaan
yang berat-berat seperti berburu, menangkap ikan di laut, menebang pohon,
berladang dan berternak. Sedangkan kaum wanita melakuakan pekerjaann yang
ringan-ringan seperti mengurus rumah tangga, menyusui dan mengasuh anak-anak
,merajut, membuat pakaian, dan bercocok tanam.
Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka
ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan kelompok organisasi
kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan
tertentu yang akan dicapai.
Dalam lingkungan masyarakat maju,
dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat
industri.
MASYARAKAT NON INDUSTRI
Secara garis besar, kelompok
nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi
dua golongan yaitu :
a. Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi
antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer
ini juga disebut kelompok “face to face group”, sebab para anggota sering
berdialog bertatap muka. Sifat interaksi dalam kelompok primer bercorak
kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja dan tugas pada
kelompok menenerima serta menjalankannya tidak secara paksa, namun berdasarkan
kesadaran dan tanggung jawab para anggota secara sukarela.
Contoh-contohnya : keluarga, rukun
tetangga, kelompok agama, kelompok belajar dan lain-lain.
b. Kelompok sekunder
Antaran anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, antaranggota
kelompok diatur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasiomnal dan objektif.
Para anggota menerima pembagian
kerja/tugas berdasarkan kemampuan dan keahlian tertentu, disamping itu dituntut
pula dedikasi. Hal-hal tersebut dibutuhkan untuk mencapai target dan tujuan
tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama
disepakati. Contohnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja/buruh,
organisasi profesi dan sebagainya. Kelompok sekunder dapat dibagi
dua yaitu : kelompok resmi (formal group) dan kelompok tidak resmi (informal
group). Inti perbedaan yang terjadi adalah kelompok tidak resmi tidak berststus
resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART) seperti lazim berlaku pada kelompok resmi.
MASYARAKAT INDUSTRI
Durkheim mempergunakan variasi
pembagian kerja sebagi dasar untuk mengklarifikasikan masyarakat, sesuai dengan
taraf perkembangannya, tetapi ia lebih cenderung memergunakan dua taraf
klarifikasi, yaitu sederhana dan yang kompleks. Masyarakat yang berada di
antara keduanya daiabaikan (Soerjono Soekanto, 1982 :190).
Jika pembagian kerja bertambah
kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat bertambah tinggi. Solidaritas
didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok
masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis juga menjadi cirri
dari bagian/kelompok-kelompok masyarakat industri dan diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Laju pertumbuhan industri-industri
berakibat memisahkan pekerja dengan majikan menjadi lebih nyata dan timbul
konflik-konflik yang tak terhindarkan, kaum pekerja membuat
serikat-serikat kerja/serikat buruh yang diawali perjuangan untuk memperbaiki
kondisi kerja dan upah. Terlebih setelah kaum industralis mengganti tenaga
manusia dengan mesin.
Interaksi Antara Individu,
Keluarga Dan Masyarakat
Seorang individu barulah individu
apabila pola prilakunya yang khas dirinya diproyeksikan pada suatu lingkungan
social yang disebut masyarakat.
Kapolri:
Bukan Membela, Ahok Tidak Bermaksud Menistakan Agama
05 Nov 2016, 21:10 WIB
Jokowi yang berpasangan dengan
JK terpilih menjadi Presiden dan wakil Presiden. Maka Ahok secara peraturan
naik menjadi Gubernur (Dok.Liputan6.com)
Liputan6.com,
Jakarta - Badan
Reserse Kriminal Polri memeriksa Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok,
Senin, 7 November 2016. Namun, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memiliki
pendapat sendiri soal kasus ini.
Dia
menilai Ahok tidak bermaksud menistakan agama atau menghina ulama dalam
pernyataannya di Kepulauan Seribu, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Dalam
bahasanya itu, 'Jangan percaya kepada orang,' bahasanya, 'Bapak-bapak, ibu-ibu
punya batin sendiri tidak pilih saya. Dibohongi pakai....' Kata 'pakai' ini
penting sekali. Tapi dalam konteks itu tidak ada maksud terlapor mengatakan Al
Maidah itu bohong," Tito menjelaskan di Istana Presiden, Jakarta, Sabtu
(5/11/2016).
Menurut
dia, kata "pakai" inilah yang dihilangkan dalam video di media
sosial.
"Dibohongi
Al Maidah 51 dan dibohongi pakai itu berbeda artinya," Tito menekankan.
Kapolri
mengatakan pula, pernyataan Ahok ini terkait dengan peristiwa Pilkada Belitung
Timur pada 2007. Pada saat itu, Ahok juga diguncang dengan isu SARA.
Beredar selebaran yang mengutip ayat tersebut.
"Ini
terkait peristiwa Pemilukada Belitung Timur 2007. Ada selebaran yang menyebut
ayat ini, tapi orang yang menyebar tidak diketahui," ujar Tito.
Selain
itu, Ahok tidak pernah menyebut kata "orang" dalam pernyataannya di
Kepulauan Seribu.
Ahok
melalui pengacaranya menjelaskan kata tersebut tidak mengacu kepada ulama, bisa
siapa saja. Namun, lanjut dia, berbeda dengan pemahaman pelapor. Pada persepsi
mereka, kata "orang" mengacu pada ulama.
Inilah,
sambung dia, yang tengah diselidiki oleh Polri. Karena itu, penyidik akan
memeriksa sejumlah ahli bahasa untuk membuktikan Ahok menistakan agama
atau tidak.
"Silakan
bapak ibu ahli bahasa yang lebih tahu bahasa daripada kami sebagai penyidik,
silakan memberikan keterangannya," Kapolri Tito mengimbau.
Menurut
dia, Polri juga akan memeriksa pengunggah video Ahok yang membuat geger dunia
maya. "Si Buni Yani, kita akan panggil. Dia sudah menyatakan salah
mengutip karena menghilangkan kata 'pakai'," kata Tito.
Sebelumnya,
saat berkunjung ke Kepulauan Seribu, Ahok menjelaskan tentang program Pemprov
DKI untuk kesejahteraan warga setempat. Dia mempersilakan warga tidak
memilihnya lagi ketika programnya tidak memberi manfaat.
Pada saat
itulah, Ahok menyebut-nyebut soal sebuah ayat di Alquran.
"Kan
bisa saja dalam hati kecil bapak ibu tidak usah pilih saya. Ya kan? Dibohongin
pakai surat Al Maidah macem-macem itu. Itu hak bapak ibu," kata Ahok saat
itu.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar