1. KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
Dalam
kasus kali ini, di misalkan salah satu dari anggota keluarga pernah/ menjadi
pengguna narkoba dan bagaimana perlakuan yang dirasa tepat terhadap salah satu
keluarga anda ini.
a. Fungsi
Biologis
Pada Fungsi ini, penanganan keluarga
adalah dengan cara menjelaskan fungsi keluarga yaitu penurus keturunan yang
sehat da bebas narkoba.
b. Fungsi
Pemeliharaan
Fungsi Pemeliharaan ini dimaksudkan jika
salah satu anggota keluarga kita menjadi salah satu pengguna narkoba, kita
sebagai keluarga dapat memelihara dan mengurusnya agar dapat berubah lebih
baik.
c. Fungsi
Ekonomi
Fungsi Ekonomi sendiri berarti keluarga sebagai
pengurus kebutuhan dan ekonomi pecandu tersebut agar tidak di gunakan untuk hal
hal yang tidak baik.
d. Fungsi
Keagamaan
Fungsi ini bertujuan agar anggota
keluarga saling mengingatkan dalam hal agama agar semua berjalan sebagaimana
mestinya.
e. Fungsi
Sosial
Keluarga sebagai wadah penanaman
karakter sejak dini agar menjadi pribadi yang baik di masyarakat.
2.
Masyarakat
Masyarakat (sebagai
terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi
adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
A.
Masyarakat
Sederhana
Masyarakat sederhana merupakan masyarakat yang tidak rumit. Keterikatan
emosional antara masyarakat sangat tinggi sehingga tercipta kerukunan dan
interaksi social yang sangat tinggi. Masyarakat sederhana memiliki
tingkat religiusitas yang sangat tinggi, hal ini karena factor kebiasaan
masyarakat sederhana yang sering dijumpai di lingkungan pedesaan yang
sehari-harinya tidak lepas dari kegiatan keagamaan. Tingkat interaksi
social juga yang sangat tinggi dipengaruhi oleh factor masyarakat
sederhana yang bisa dikategorikan sebagai masyarakat yang tumbuh dan
berkembang di dalam suatu wilayah yang cukup sempit. Selain itu, kegiatan
masyarakaat sederhana di pedesaan sangat membentuk kepribadian gototng
royong masyarakat. Karena mengutamakan asas kekeluargaan, masyarakat
sederhana sulit untuk mengerjakan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.
B.
Masyarakat Maju
Masyarakat
Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal
dengan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Dalam Masyarakat Maju dapat di kelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu
Masyarakat Non- Industri dan Masyarakat Industrial.
1.
Masyaraka Non- Industri
Secara garis besar, kelompok ini dapat
digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjadi lebih intensif, lebih
erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group.Sifag interaksi bercirak kekeluargaan dan
lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok
ini dititik berakan pada kesadaran, tanggungjawab para anggotadan berlangsung
atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut
saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh
krn itu sifat interaksi, pembagian kerja, diatur atas dasar
pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif. Para anggota menerima pembagian
kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan
tujuan tertentu yang telah ditentukan.
2.
Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja
sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf
perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf
klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang
berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 :
190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
Berdasarkan semua
pemaparan di atas, Indonesia sendiri sudah masuk ke dalam masyarakat maju
dengan Keanekaragaman Budayanya yang beragam, namun tetap menjadi satu
kesatuan.
Buka Isolasi, Gubernur Aceh
Prioritas Bangun Jalan Wilayah Tengah
05 Mei 2015, 06:52 WIB
Liputan6.com, Banda Aceh - Pemerintah
Provinsi Aceh memprioritaskan pembangunan ruas jalan
di wilayah tengah. Pembangunan ruas jalan di wilayah tengah ini untuk membuka
isolasi daerah.
"Jika pembangunan ruas jalan di wilayah tengah Aceh selesai, maka akan menghubungkannya dengan pesisir barat dan timur Aceh," ujar Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Banda Aceh, Senin (4/5/2015).
Pernyataan tersebut dikemukakan Gubernur Aceh Zaini Abdullah saat jamuan makan malam Komisi V DPR RI. Kunjungan Komisi V DPR RI ke Aceh dipimpin ketuanya Fary Djemy Francis.
Sementara, imbuh Gubernur Zaini, ruas jalan di pesisir barat dan timur Aceh sudah cukup baik. Jika ruas jalan wilayah tengah selesai, maka akan mempercepat waktu tempuh antara pesisir barat dan timur Aceh.
"Ruas jalan wilayah tengah menjadi prioritas karena Aceh sedang membangun kawasan pertanian di kawasan tengah Aceh, yang meliputi sejumlah kabupaten," ungkap Zaini Abdullah.
Selama ini, sebut dia, wilayah tengah merupakan sentra pertanian di Provinsi Aceh. Dengan selesaikan ruas jalan di kawasan tengah, maka distribusi hasil pertanian ke wilayah pesisir menjadi cepat.
"Jika pembangunan ruas jalan wilayah tengah selesai, maka hasil pertanian masyarakat di kawasan itu bisa dipasarkan ke daerah pesisir dalam kondisi segar. Dan tentunya harganya lebih tinggi," kata Gubernur.
Selain membangun jalan, Gubernur Aceh mengatakan pihaknya juga memprioritaskan pembangunan rumah masyarakat sederhana. Sebab, banyak masyarakat Aceh membutuhkan tempat tinggal layak.
"Karena itu, kami mengharapkan dukungan dari Komisi V DPR RI membantu Aceh membangun rumah sederhana bagi masyarakat yang membutuhkannya," papar Zaini Abdullah.
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis mengatakan, pihaknya akan membantu Aceh merealisasikan program prioritas pembangunan. Hal ini untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Selain itu, imbuh dia, kunjungan komisi yang dipimpinnya untuk melihat langsung progres pembangunan yang dilaksanakan mitra kerja Komisi V DPR RI. Seperti mitra kerja bidang perhubungan, pekerjaan umum dan sebagainya.
"Selain ke Aceh, Komisi V DPR RI juga berkunjung ke provinsi lainnya. Dan kami berharap dalam kunjungan ke Aceh ini, kami mendapat masukan terkait program kerja yang dibidangi Komisi V," pungkas Fary Djemy Francis. (Ant/Ans)
"Jika pembangunan ruas jalan di wilayah tengah Aceh selesai, maka akan menghubungkannya dengan pesisir barat dan timur Aceh," ujar Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Banda Aceh, Senin (4/5/2015).
Pernyataan tersebut dikemukakan Gubernur Aceh Zaini Abdullah saat jamuan makan malam Komisi V DPR RI. Kunjungan Komisi V DPR RI ke Aceh dipimpin ketuanya Fary Djemy Francis.
Sementara, imbuh Gubernur Zaini, ruas jalan di pesisir barat dan timur Aceh sudah cukup baik. Jika ruas jalan wilayah tengah selesai, maka akan mempercepat waktu tempuh antara pesisir barat dan timur Aceh.
"Ruas jalan wilayah tengah menjadi prioritas karena Aceh sedang membangun kawasan pertanian di kawasan tengah Aceh, yang meliputi sejumlah kabupaten," ungkap Zaini Abdullah.
Selama ini, sebut dia, wilayah tengah merupakan sentra pertanian di Provinsi Aceh. Dengan selesaikan ruas jalan di kawasan tengah, maka distribusi hasil pertanian ke wilayah pesisir menjadi cepat.
"Jika pembangunan ruas jalan wilayah tengah selesai, maka hasil pertanian masyarakat di kawasan itu bisa dipasarkan ke daerah pesisir dalam kondisi segar. Dan tentunya harganya lebih tinggi," kata Gubernur.
Selain membangun jalan, Gubernur Aceh mengatakan pihaknya juga memprioritaskan pembangunan rumah masyarakat sederhana. Sebab, banyak masyarakat Aceh membutuhkan tempat tinggal layak.
"Karena itu, kami mengharapkan dukungan dari Komisi V DPR RI membantu Aceh membangun rumah sederhana bagi masyarakat yang membutuhkannya," papar Zaini Abdullah.
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis mengatakan, pihaknya akan membantu Aceh merealisasikan program prioritas pembangunan. Hal ini untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Selain itu, imbuh dia, kunjungan komisi yang dipimpinnya untuk melihat langsung progres pembangunan yang dilaksanakan mitra kerja Komisi V DPR RI. Seperti mitra kerja bidang perhubungan, pekerjaan umum dan sebagainya.
"Selain ke Aceh, Komisi V DPR RI juga berkunjung ke provinsi lainnya. Dan kami berharap dalam kunjungan ke Aceh ini, kami mendapat masukan terkait program kerja yang dibidangi Komisi V," pungkas Fary Djemy Francis. (Ant/Ans)
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar