Fungsi Keluarga
Keluarga adalah kelompok terkecil
dalam kehidupan sosial dan masyarakat. Tidak hanya tempat mencurahkan isi hati,
Keluarga memiliki fungsi untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, seperti
biologis, pemeliharaan ekonomi, sosialisasi, kegamaan, dan masih banyak lagi.
Mengapa? Karena keluarga adalah salah satu dasar terbentuknya kehidupan sosial
bermasyarakat.
Dalam satu keluarga kita harus
mengerti apa fungsi keluarga yang sebenarnya dan menanamkan kepercayaan dan
mempertanggung jawabkan kepercayaan antara anggota keluarga. Jika semua itu
tidak ditanamkan dalam suatu keluarga, makan akan muncul masalah-masalah yang
tidak akan kita ketahui. Misalnya,salah satu anggota keluarga ada yang
terjaring sindikat narkoba. Seperti yang kita tahu narkoba adalah barang yang
sangat berbahaya,biasanya msayarakat menggunakan narkoba sebagai penghilang
stress. Dengan mengetahui fungsi-fungsi dalam keluarga maka tindakan-tindakan
yang dapat kita ambil menurut fungsi-fungsi keluarga adalah:
- Fungsi
Biologis
Seperti yang kita ketahui, baik
pria maupun wanita sama-sama memiliki kebutuhan biologis. Fungsi keluarga dalam
memenuhi kebutuhan biologis ini sangat penting. Saat suami dan istri saling
memenuhi kebutuhan biologis, aktivitas tersebut akan berlanjut pada tahap
reproduksi atau meneruskan keturunan. Keluarga adalah sarana reproduksi yang
paling tepat. Setelah fungsi biologis dari suami dan istri terpenuhi, maka
terjadilah proses pengembangbiakan untuk melangsungkan keturunan di keluarga
tersebut.
Saat salah satu anggkota keluarga
pernah/menjadi pengguna,sebagai anggota keluarga harus mengintropeksi diri
apakah sudah memberikan kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan tumbuh
kembang,seperti pemenuhan gizi,kesehatan ataupun kasih sayang.
- Fungsi
Pemeliharaan
Sebagaimana yang kita ketahui,
keluarga adalah sarana yang sah secara hukum dan agama untuk meneruskan
keturunan. Akan tetapi, fungsi keluarga tidak hanya sebatas meneruskan
keturunan saja, tetapi juga memeliharanya dengan mencukupi segala kebutuhan
lahiriah dan batiniahnya. Membesarkan anak adalah salah satu fungsi dari
keluarga yang tidak bisa diganggu gugat.
Jika salah satu anggota keluarga
kita pernah/menjadi pengguna narkoba, maka tindakan yang dapat kita ambil
adalah memberikan kasih sayang sesama anggota keluarga,biasanya jika anggota
keluarga kita terjaring narkoba,maka anggota lainnya akan memarahinya bahkan
membiarkannya dibawa oleh yang berwenang. Seharusnya sesama anggota harus
memberikan nasihat-nasihat yang disampaikan secara halus. Dan jika anggota yang
terjaring narkoba itu melakukannya berkali-kali baru kita boleh membawanya ke Rehabilitasi dengan tujuan
memperbaiki diri bukan menyerahkan begitu saja kepada yang berwenang. Dan juga
memberikan perlindungan dengan cara memberikan rasa peduli sesama anggota keluarga,dengan
selalu mengetahui bagaimana ia berteman/berhubungan dengan orang lain
disekitarnya. Jika sekiranya kita sudah tau menyimpang maka harus cepat-cepat
melakukan tindakan.
- Fungsi
keagamaan
Memperkenalkan dan mengajak anak
dan anggotakeluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala
keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini
dan ada kehidupanlain setelah di dunia ini. Karena seperti kita ketahui, agama
adalah pondasi kehidupan.
Dengan mengetahui salah satu
anggota keluarga pernah/menjadi pengguna narkoba maka kita sebagai anggota
keluarga harus selalu mengingatkan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Sang Pencipta kita, dengan cara beribadah. Misalnya saya,sebagai umat
muslim akan membina anggota keluarga saya yang pernah/menjadi pengguna narkoba
untuk selalu shalat dan mengkaji Al- Quran. Karena yang seperti umat muslim
percaya, Al- Quran adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kami di dunia.
Kita harus menyadari bahwa Tuhan memberikan cobaan sesuai apa yang umatNya
mampu.
- Fungsi
Sosialisasi
Keluarga memainkan peran penting
dalam proses sosialisasi. Di dalam keluarga, seorang anak akan belajar tentang
nilai, norma, moral, dan cara untuk menjalin komunikasi dengan orang lain di
luar keluarga. Selain itu, keluarga adalah tempat untuk membentuk karakter diri
pada masing-masing anggota keluarga, terutama anak.
Maka
jika anggota keluarga terjaring narkoba
dibutuhkan rasa peduli yang tinggi dengan memberitahu mana yang benar
dan mana yang salah. Karena melalui proses sosialisasi yang baik dalam
keluarga, sesama anggota akan menjadi
manusia sosial yang berkarakter baik.
- Fungsi Ekonomi
Sejak
zaman dahulu, fungsi ekonomi di dalam keluarga sudah berjalan tanpa kita
sadari.Keluarga adalah tempat di mana kita bisa memperoleh makanan, pakaian,
tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya. Keluarga akan memberikan dukungan
finansial untuk masing-masing anggota keluarganya.
Dengan
mengetahui anggota keluarga terjaring narkoba maka, Jangan dibiarkan begitu saja,
jangan malah menuruh pergi dari rumah. Pemberian fasilitas berupa pembiayaan
kesehatan atau rehabilitasi penting guna memperbaiki diri anggota yang
terjaring narkoba tersebut.
Pengelompokan Masyarakat
- Masyarakat
Non Industri
Kita telah tahu secara garis
besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri
dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group)
dan kelompok sekunder (secondary group).
- Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi
antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Dikarenakan
para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal
lebih dekat, lebih akrab.
Dalam kelompok-kelompok primer
bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau
pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara
paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan
berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer,
antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan
lain sebagainya.
- Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian
kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian
kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping
dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan
tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama
disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik,
perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan
berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan
kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang
terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi
dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART)
seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak
resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu,
norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta
konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis
seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91). Contoh : Semua kelompok
sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang
memiliki anggota kelompok tidak resmi.
- Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi
pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai
dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua
taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya
(Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah
kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas
didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat
yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti,
tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli
dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi
fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan
dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin
banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai
keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan
sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
Menkop: Semangat dan Jiwa Wirausaha Masyarakat
Indonesia Sangat Tinggi
AHMAD FADLI, Indonesian Industry October
6, 2016, 3:09 pm
IndonesianIndustry.com-Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga
meyakini masyarakat Indonesia secara turun-temurun memiliki modal jiwa
kewirausahaan yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, Menteri Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga dalam acara
Talkshow Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) di Kantor Kementerian Koperasi dan
UKM Jakarta, Kamis, (6/10/2016) optimistis tidak sulit untuk menumbuhkan
kembali jiwa kewirausahaan di kalangan masyarakat.
Namun
untuk itu diperlukan keterlibatan banyak pihak atau tidak semata pemerintah
yang turun tangan. Pihaknya mengapresiasi sejumlah pihak yang memiliki komitmen
kuat untuk bersama-sama pemerintah menumbuhkan wirausaha baru di kalangan
masyarakat.
Ia
misalnya memberikan apresiasi penuh kepada Himpunan Gerakan Kewirausahaan
Nasional (GKN) yang telah membantu program pemerintah mendorong terciptanya
lebih banyak wirausaha baru untuk meningkatkan sektor perekonomian.
Dalam
sambutannya Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan, hal itu
merupakan sebuah langkah maju bagi sektor kewirausahaan, ketika ada sekelompok
masyarakat yang seiring mendukung program pemerintah mewujudkan wirausaha baru.
“Saya
percaya semangat kewirausahaan kita terbaik sedunia, sesuai tema kita Getting
Spirit of Entrepreneurship. Contoh kecil saja, saya lahir di sebuah kampung di
Bali, dulu setiap akhir pekan masyarakat Lombok ke kampung saya untuk menjual
kain batik dari berbagai daerah dengan cara digendong-gendong. Itu juga bukti
semangat entrepreneur kita paling tinggi,” ujar Menteri AAGN
Puspayoga. Sayangnya, hingga kini pertumbuhan entrepreneur Indonesia masih
sangat kecil, yakni hanya 1,6 persen dari populasi. Pemerintah menargetkan
angka itu bisa didongkrak hingga dua persen.
“Bukan
hanya pemerintah, Hal ini menjadi tugas kita semua, tugas para entrepreneur dan
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti Himpunan GKN ini
yang bergabung untuk menjadi perintis dalam membangun perekonomian Indonesia,”
lanjutnya.
Sementara
itu, lanjut Menteri AAGN Puspayoga menilai kegiatan ini merupakan suatu sinergi
antara program pemerintah Jokowi-JK dan para entrepreneur. Hal ini terlihat
dari pembangunan sektor infrastuktur yang diperbaiki untuk menghubungkan daerah
satu dan yang lain merupakan cara peningkatan perekonomian di daerah itu
sendiri.
“Perekonomian
itu secara otomatis tumbuh. Itu pasti, jika tidak ada jalan maka kewirausahaan
tidak ada.” ujarnya. Menteri AAGN Puspayoga mengatakan, perkembangan
sektor pariwisata juga ikut membantu peningkatan kewirausahaan.
“Contoh
saja, Bali sudah di teror bom hingga dua kali. Namun kewirausahaan dan ekonomi
kreatifnya tetap tumbuh bagus, ini bukan teori, tapi sebuah realita” ungkapnya.
Sinergi
dari program pemerintah untuk meningkatkan kewirausahaan yang berkualitas
diperlukan agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain. (Ahmad Fadli)
0 komentar:
Posting Komentar