FUNGSI KELUARGA DAN PENGGOLANGAN
MASYARAKAT
Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh
ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi
dan merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga merupakan kesatuan
dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan
peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri,
saudara laki-laki dan saudara perempuan. Keluarga memiliki 5 fungsi, yaitu:
fungsi biologis, fungsi pemeliharaan, fungsi ekonomi, fungsi keagamaan, dan
fungsi sosial.
Dijelaskan dalam sebuah kasus jika seandainya ada anggota
keluarga yang pernah menjadi pecandu narkoba apa yang harus kita lakukan
berdasarnya 5 fungsi keluarga tersebut.
a. Fungsi Biologis Tugas keluarga yang utama dalam hal ini
adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus yang sehat dan bebas
narkoba.
b. Fungsi Pemeliharaan Jika ada anggota keluarga kita yang
pernah tercandu narkoba hendaknya kita memelihara atau merawatnya agar sembuh.
Misalnya, mengantar dan menemaninya ke rehabilitasi.
c. Fungsi Ekonomi Dalam hal ekonomi jika ada anggota
keluarga kita yang menjadi pecandu narkoba alangkah baiknya jika beberapa
pengeluaran dibatasi dan digunakan untuk biaya si pecandu agar sembuh. d.
Fungsi Keagamaan Kita sebagai anggota keluarga khususnya orang tua harus
menerapkan ajaran-ajaran dan keyakinan beragama yang baik sehingga tidak
terjerumus ke dalam hal-hal negatif termasuk narkoba. e. Fungsi Sosial Penanaman dan penerapan
nilai-nilai moral dan budaya harus diajarkan sejak dini. Agar anggota keluarga
tahu mana yang baik dan buruk, menghargai, dan menghormati satu sama lain.
2. Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut.
A. Masyarakat Sederhana
Masyarakat sederhana merupakan
masyarakat yang tidak rumit. Keterikatan emosional antara masyarakat sangat tinggi sehingga tercipta
kerukunan dan interaksi social yang sangat tinggi. Masyarakat sederhana memiliki tingkat
religiusitas yang sangat tinggi, hal ini karena factor kebiasaan masyarakat sederhana yang sering
dijumpai di lingkungan pedesaan yang sehariharinya tidak lepas dari kegiatan keagamaan. Tingkat
interaksi social juga yang sangat tinggi dipengaruhi oleh factor masyarakat sederhana yang bisa
dikategorikan sebagai masyarakat yang tumbuh dan berkembang di dalam suatu wilayah yang cukup
sempit. Selain itu, kegiatan masyarakaat sederhana di pedesaan sangat membentuk kepribadian
gototng royong masyarakat. Karena mengutamakan asas kekeluargaan, masyarakat sederhana sulit
untuk mengerjakan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.
B. Masyarakat
Maju
Masyarakat Maju. Masyarakat maju
memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan kelompok
organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan
serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Dalam Masyarakat Maju dapat di kelompokkan menjadi 2
kelompok, yaitu Masyarakat Non- Industri dan Masyarakat Industrial.
1. Masyarakat Non- Industri
Secara garis besar, kelompok ini dapat
digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjadi lebih intensif, lebih
erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group.Sifag
interaksi bercirak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja
atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan pada kesadaran,
tanggungjawab para anggotadan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara
sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung,
formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh krn itu sifat interaksi,
pembagian kerja, diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu,
disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang telah ditentukan.
2. Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian
kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf
perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf
klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang
berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 :
190). Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal
pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok
masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian
khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas
tertentu. Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las,
ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri.
Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif
untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks
pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu
masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan
tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya
individualisme.
Berdasarkan semua pemaparan di atas, Indonesia sendiri sudah
masuk ke dalam masyarakat maju dengan Keanekaragaman Budayanya yang beragam,
namun tetap menjadi satu kesatuan. Berikut merupakan contoh beritanya
Ratusan
Orang Jadi Korban Kerusuhan Demo 4 November
Liputan6.com,
Jakarta - Demo 4 November yang semula berlangsung
damai barakhir ricuh. Akibatnya, ratusan orang menjadi korban dalam insiden ini.
Sebanyak 87 korban terluka di antaranya adalah personel gabungan TNI/Polri.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy
Rafli Amar mengatakan ada delapan personel gabungan yang masih menjalani
perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) akibat luka yang
dialami.
"Anggota yang terluka ada
delapan. Ada dua anggota kita (Polri), TNI ada lima, dan satu Damkar,"
ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).
Sementara, 79 anggota lainnya
yang menjadi korban telah diperbolehkan pulang karena hanya mengalami luka
ringan. Kendati, mereka tetap mengikuti rawat jalan.
Boy menuturkan, delapan petugas yang
masih dirawat mengalami luka cukup berat akibat serangan yang dilakukan
segelintir massa menggunakan batu, bambu, dan botol. Bahkan, seorang anggota
Polri mengalami luka cukup parah di bagian wajah kanannya.
"Ini contoh bagaimana
dahsyatnya serangan massa yang anarkistis ya. Petugas ada yang bagian wajah
kanannya hancur," papar Boy.
Kendati begitu, mantan Kapolda
Banten itu juga mengatakan tak sedikit pula massa demonstran yang menjadi
korban kericuhan. Ada 160 orang yang dilarikan ke RS Budi Kemuliaan akibat
terkena gas air mata.
Bahkan tak sedikit korban itu
merupakan tokoh masyarakat yang berusaha menenangkan massa demonstran yang
mulai anarkistis.
"Kami terima kasih kepada
alim ulama. Ini menunjukkan bahwa ada kelompok yang ingin damai, tapi ternyata
ada kelompok juga yang ingin ricuh," pungkas Boy Rafli.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar