Fungsi
Keluarga dalam Menangani Pecandu Narkoba
Apa reaksi saya bila ada salah seorang dari keluarga saya ternyata
pecandu narkoba? Jawabannya adalah panik, membayangkan salah seorang dari
keluarga saya akan berurusan dengan polisi atau panik karena tak menyangka “kok
bisa” orang yang saya kenal dekat terkena narkoba. Lalu apa yang harus saya dan
keluarga saya lakukan?
Fase panik melihat orang terdekat sebagai pecandu narkoba, hal ini
merupakan reaksi terbaik daripada membiarkannya terus-menerus jatuh kekubangan
candu. Pilihan awal yaitu mengumpulkan anggota keluarga untuk bermusyawarah
menentukan apa yang terbaik untuk menolongnya. Sumbang saran dari masing-masing
anggota keluarga sangat diperlukan barangkali ada opsi terbaik. Pilihan kedua
yaitu mencari tahu segala informasi mengenai penanganan pecandu narkoba.
Setelah cukup mendapatkan informasi dan tahu apa yang harus dilakukan,
pastinya tidak boleh bertindak gegabah. Saya akan mengajaknya bicara baik-baik
untuk mengetahui lebih dalam apakah ia korban atau sudah pada tahap pengedar.
Pada tahap bicara baik-baik ini, harus mengutamakan proses kehati-hatian.
Memperhatikan tanda-tanda di dirinya apakah ia memang korban atau sudah menjadi
pengedar agar tak terkecoh.
Tentu ketika berbicara baik-baik, mengusahakan mendapatkan informasi
darimana ia mendapatkan pasokan narkoba. Tujuannya untuk membantu ia terbebas
dari jeratan bandar atau sindikat narkoba. Di sinilah peran melibatkan
masyarakat sekitar diperlukan. Meminta info siapa nama bandar narkoba itu agar
masing-masing tetangga bisa mencegah penyebaran sindikatnya secara dini.
Setelah cukup mendapatkan informasi dari dirinya, langsung melapor ke
BNN. Kemudian ke pusat rehabilitasi rujukan BNN. Selama ia di panti
rehabilitasi, saya dan keluarga saya akan sesering mungkin meluangkan waktu
untuk menjenguk ataupun mendampinginya. Selain sebagai pemberi semangat juga
untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang tindak pencegahan peredaran
narkoba dari petugas pendamping.
Sembari mendapatkan berbagai informasi tentang tindak pencegahan
terkait narkoba secara perlahan-lahan, saya akan berbagi semua informasi
tersebut ke masyarakat sekitar maksudnya seperti teman-teman, tetangga dan
lainnya. Misalnya pada saat kumpul bersama teman-teman berbicara sejenak
sebagai saksi hidup betapa jerat narkoba itu sangat menghancurkan sendi-sendi
agama, kekeluargaan, dan ekonomi.
Semua ini dilakukan secara bersama-sama dalam keluarga karena fungsi
dari keluarga itu sendiri adalah tempat pertama untuk berbagi kasih dan
mencurahkan segala isi hati atau permasalahan dan juga salah satu dasar
terbentuknya kehidupan sosial.
Kondisi
Masyarakat Indonesia
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan
kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam
lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang
dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat
membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi
masyarakat sederhana dan masyarakat maju.
Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja
cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Kaum pria melakukan perkerjaan yang
berat seperti,menangkap ikan di laut, berburu, bertani, berternak, dan menebang
pohon.Sedangkan kaum wanita pekerjaan yang ringan-ringan seperti, mengurus rumah
tangga,mengasuh anak-anak,bercocok tanam,merajut,membuat pakaian dan
membersihkan rumah. Pembagian dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas,
sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau
belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.
Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab
dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan
masyarakat maju dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakatnon industri dan
masyarakat industri.
- Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Contohnya tukang roti, tukang sepatu, tukang bubur, tukang las, ahli
mesin, ahli listrik, tukang bakso, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan
timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula, ide-ide kolektif untuk
diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin komplek pembagian
kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu.
Abad ke-15 sebagai pangkal tolakdari berkembang pesatnya
industrialisasi, terutama didaratan Eropa. Hal tersebut telah melahirkan bentuk
pembagian kerja antara majikan dan buruh. Laju pertumbuhan industri-industri
membawa konsekuensi memisahkan pekerja dengan majikan lebih nyata. Akibatnya
terjadi konflik-konflik yang tak dapat dihindari, kaum pekerja membentuk
serikat-serikat kerja/serikat buruh.
Perjuangan kaum buruh semakin meningkat, terutama di
perusahaan-perusahaan besar. Ketidakpuasan kaum buruh terhadap kondisi kerja
dan upah semakin meluas. Ketidakpuasan buruh menjadi bertambah, karena kaum
industrialis mengganti tenaga manusia oleh mesin-mesin.
- Masyarakat non industri
Masyarakat non industri bisa di bedakan menjadi 2 golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.
- Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif,
lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to
face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka,
karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam
kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta
menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran,
tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara
sukarela. Contohnya adalah rukun tetangga,keluarga,kelompok agama,kelompok
belajar dan lain-lain.
- Kelompok sekunder
Antaran anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak
langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu sifat
interaksi, pembagian kerja, antaranggota kelompok diatur atas dasar
pertimbangan-pertimbangan rasiomnal dan objektif. Kelompok sekunder dapat
dibagi dua yaitu : kelompok resmi (formal group) dan kelompok tidak resmi
(informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah kelompok tidak resmi tidak
berststus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) seperti lazim berlaku pada kelompok resmi.
Berdasarkan penjelasan masyarakat dan penggolongan di atas. Kondisi
masyarakat Indonesi a pada saat ini termasuk dalam golongan masyarakat maju.
Hal ini dapat dilihat dari pembagian pekerjaan yang tidak lagi dilihat dari
jenis kelamin. Perempuan maupun laki-laki dapat bekerja dengan kedudukan yang
sama.
Berikut salah satu contoh yang menguatkan bahwa Indonesia termasuk
golongan masyarakat yang maju.
Jakarta,
kabarbisnis.com: Batik tradisional khas Banyuwangi menjadi role model
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berstandar SNI yang akan dipamerkan pada
Indonesia Quality Expo (IQE) 2016. Meskipun diproduksi industri lokal,
teknologi pembuatan batik tradisional ini memenuhi standar SNI.
Plt
Kepala Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi Badan Standardisasi Nasional (BSN),
Doni Palli, mengatakan, banyak jenis batik berstandar SNI yang akan dipamerkan
pada IQE tahun ini, namun khusus batik khas Banyuwangi akan dijadikan model
percontohan UMKM yang memenuhi kualitas SNI.
"Kami
ingin mengidentifikasi batik asli daerah, di mana dari sisi kualitas pewarnaan
dan proses lainnya ternyata sudah memenuhi SNI," kata Doni Palli.
Kata
Doni, produsen batik daerah Banyuwangi layak menjadi contoh untuk produsen
batik lain. Meskipun di daerah terpencil, produsen batik ini berhasil
memberdayakan masyarakat setempat dan tetap mengutamakan kualitas.
Selain
batik Banyuwangi, dua produk teknologi lokal juga menjadi role model dalam IQE
tahun ini adalah teknologi laundry untuk kebutuhan rumah sakit dan hotel
serta konverter kit untuk mesin perahu nelayan di Pontianak. Konverter kit ini
bertujuan menghemat bahan bakar minyak dari bensin dan solar dengan menggunakan
gas elpiji. Baca selengkapnya disini
Sumber :
(04/11/2016,
14:34) http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html
(04/11/2016,
15:02) http://lifestyle.okezone.com/read/2015/01/07/196/1089269/saat-anggota-keluarga-terjerat-narkoba
(04/11/2016,
15:22) https://docs.google.com/presentation/d/16h7wro_cUlpYjZMR19ieKjbyFDob8vfVRr-O1GSvdVg/htmlpresent
(05/11/2016,
07:00) http://www.kabarbisnis.com/read/2871332/batik-khas-banyuwangi-jadi-model-contoh-umkm-berstandar-sni
0 komentar:
Posting Komentar