Sabtu, 15 April 2017

ILMU BUDAYA DASAR: Rangkuman Materi 2

Nama : Dinda Jesika
Kelas : 1tb03
Npm : 22316096


A. Keindahan


            Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengertian keindahan berdasarkan luasnya keindahan :
a). Keindahan Dalam Arti Luas
            Ialah merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
b). Keindahan Menurut Estetis Murni          
            Ialah tentang menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. (berdasarkan penglihatan, harmoni dalam pendengaran.

Apa sebabnya manusia menciptakan keindahan?

Berikut ini merupakan beberapa alasan mengenai tujuan dan motivasi seseorang menciptakan keindahan :
1.    Tata niai yang telah usang
            Tata nilai yang ada dalam adat istiadat pada zaman sekarang banyak yang sudah tidak sesuai dengan kedaan dan dianggap sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan. Hal inilah yang dianggap mengurangi nilai kehidupan sehingga dapat dikatakan sudah tak indah lagi. Oleh karena itu manusia menciptakan nilai-nilai keindahan baru yang bersifat menghargai dan mengangkat martabat manusia.
2.    Kemerosotan zaman
            Kemerosotan moral adalah keadaan dimana berkurangnya derajat kehidupan. kemerosotan moral dapat kita ketahui dari tingkah laku manusia yang sudah diluar batas terutama mengenai tentang kebutuhan seksual. Hal yang seperti inilah dapat dikatakan sudah tidak indah. Oleh karena itulah hal yang tidak indah semacam ini perlu dihilangkan dengan mengungkapkan protes lewat karya seni.
3.    Penderitaan Manusia
            Banyak faktor yang membuat manusia itu mederita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor dalam diri sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita dengan tingkah lakunya sendiri seperti nafsu tinggi ingin berkuasa, tamak, tidak berhati-hati, dsb. Oleh karena itu, keadaan yang demikian sudah tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan. Karena nilai nilai manusia yang telah terabaikan dan sudah dapat dikatakan tidak indah.
4.    Keagungan Tuhan
            Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta. Keindahan alam merupakan sesuatu yang mutlak ciptaan Tuhan dan tidak ada satupun makhluk yang dapat menciptakan hal yang serupa. Karena tidak dapat menciptakan hal serupa, oleh karena itulah manusia hanya bisa meniru keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Hal itulah juga yang menginspirasi Leonardo da Vinci yang menciptakan karya seni lukisan fenomenal Monalisa karena terinspirasi dari keindahan  makhluk ciptaan Tuhan.

B. Renungan

            Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
a). Teori Pengungkapan
            Kalimat yang paling berhubungan dengan teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini sangat berkaitan dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
b). Teori Metafisik
            Teori yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.
c). Teori Psikologis
            Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).

C. Penderitaan
            Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Maka penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang dapat dirasakan oleh manusia.
            Intensitas penderitaan pada manusia ada tingkatannya, mulai dari ringan sampai berat. Penderitaan ringan adalah suatu penderitaan yang dianggap sudah lazim terjadi dan tidak terlalu membebankan baik lahir ataupun batin, sedangkan penderitaan berat adalah suatu derita yang tidak lazim terjadi dan dapat sangat membebankan seseorang secara lahir dan batin.

D. Siksaan

            Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk mengancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukan terhadap seseorang yang berujuan untuk mengintimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda.
Siksaan yang sifatnya psikis :
1. Kebimbangan
Kembimbangan adalah keadaan dimana seseorang merasa bimbang atau bingung dalam menentukan sesuatu yang sangat penting, sehingga menumbulkan keadaan pertengkaran dalam jiwa seseorang itu sendiri.
2. Kesepian
Kesepian adalah keadaan dimana seseorang merasa sepi atau merasa adanya kekosongan didalam jiwanya, kesepian dapat ditimbulkan dari banyak faktor entah dari dalam atau luar.
3. Ketakutan
4. Claustrophobia dan agoraphobia, acrophobia, ailurophobia
5. Gamang
6. Kesakitan
7. Kegagalan
8. Kekalutan mental
Secara sederhana kekalutan mental adalah ganguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi. Kekalutan mental juga terjadi karena kepribadian yang lemah, terjadinya konflik sosial budaya, dan juga cara pematangan batin yang kurang. Gejala permulaan bagi yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. Nampak pada jasmani yang sering mengalami pusing, sesak nafas, dan nyeri pada lambung.
b. Nampak pada kejiwaannya yang sering mengalami cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.

Kekalutan mental juga dapat berdampak positif dan negatif, dampak secara negatif dapat menimbulkan agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, dan juga narsisme.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

BTemplates.com

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive