Kamis, 20 Oktober 2016

KEPADATAN PENDUDUK DAN PERANATA SOSIAL


Pengertian Kepadatan Penduduk


Kepadatan penduduk merupakan suatu perbandingan antara banyaknya penduduk serta luas wilayahnya. Satuan luas wilayah yang umumnya digunakan ialah km2 . Kepadatan penduduk pada suatu daerah itu tidaklah sama. terdapat beberapa macam kepadatan penduduk, yakni kepadatan penduduk aritmatik, kepadatan penduduk agraris, kepadatan penduduk fisiologis, serta kepadatan penduduk ekonomis. 

A.   Kepadatan penduduk aritmatik

Kepadatan penduduk aritmatik merupakan jumlah rata-rata penduduk yang tinggal disuatu wilayah yang luasnya 1 km2. Kepadatan penduduk aritmatik tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus antara lain sebagai berikut  : Kepadatan Penduduk Aritmatik(KPA) = Jumlah Penduduk (jiwa) : Luas Wilayah (km2).

B.   Kepadatan penduduk agraris

Kepadatan penduduk agraris merupakan jumlah rata-rata dari penduduk yang bekerja sebagai petani pada tiap-tiap satuan luas lahan pertanian (dalam km2). Tingkat pada kepadatan penduduk agraris tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus antara lain sebagai berikut : Kepadatan Penduduk Agraris(KPA) = Jumlah Penduduk Petani (jiwa) : Luas Lahan Pertanian (km2).

C.   Kepadatan penduduk fisiologis

Kepadatan penduduk fisiologis merupakan suatu perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas lahan pertanian. Rumus untuk kepadatan penduduk fisiologis antara lain sebagai berikut : Kepadatan Penduduk Fisiologis(KPF) = Jumlah Penduduk (jiwa) : Luas Lahan Pertanian (km2)
D.   Kepadatan penduduk ekonomis
Kepadatan penduduk ekonomis merupakan suatu perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas lahan dengan menurut kapasitas produksinya. Rumus untuk kepadatan penduduk ekonomi antara lain ialah sebagai berikut : Kepadatan Penduduk Ekonomi = Jumlah Penduduk (jiwa) : Luas Lahan Produksi (km2).

Penyebab padatnya penduduk
Penyebab padatnya penduduk adalah karna
1.      Pemerintah gagal menjalankan program KB.
2.      Gagal melakukan program transmirgasi.
3.      Tidak menggunakan lahan secara optimal.
4.      Pembangunan tidak merata.
5.       
Dampak dari padatnya penduduk:
1.      Pengangguran dimana mana.
2.      Sering terjadi tawuran.
3.      Kemacetan.
4.      Populasi yang tinggi.
5.      Tidak ada lahan untuk bercocok tanam.
6.      Kelaparan pendudukan.
7.      Kemiskinan.
8.      Kurangnya lahan tempat tinggal.
9.      Kurangnya pelayanan kesehatan, meliputi : sumber air bersih, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan, gizi yang rendah. penyakit menular, lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk adalah:
1.      Penambahan dan penciptaan lapangan kerja akan mengurangi tingkat pengangguran yang berlebih. Menciptakan lahan pekerjaan di desa atau pedalaman.
2.      Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, membangun partisipasi untuk terus meningkatkan kependidikan di penduduk karna pentingnya ijazah dan wawasan yang luas.
3.      Membangun sekolah bagi orang yang kurang mampu.
4.      Membatasi setiap keluarga di Indonesia mempunyai kendaraan.
5.      Menjalankan program KB dengan tegas.
6.        Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia.
7.      Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi. Bertujuan untuk :
a.        Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.
b.       Pengolahan sumber daya alam.
c.       Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
d.      Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
8.      Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.


Peranan Arsitektur dalam Permasalahan Pertambahan Penduduk di Indonesia

Dalam permasalahan pertambahan penduduk  Arsitek berfungsi sebagai moderator untuk duduk dalam satu meja demi terselenggaranya keinginan untuk mengatasi pertambahan penduduk, dengan menciptakan sesuatu yaitu dengan…
1.      Mendesigne rumah susun yang layak untuk di singgahi.
2.      Mendesigne rumah bagi sarana pembelajaran bagi orang yang belum berpendidikan.
3.      Mendesigne puskesmas.
4.      Menggagasi pembikinan lahan pekerjaan di desa.
5.      Menggagasi pembangunan yang merata.
6.      Mendesigne pembangunan dengan rapih dan menjadikan lapangan pekerjaan.
Dengan demikian, dibutuhkan arsitek-arsitek yang komunikatif dan peka terhadap masalah-masalah kultural, kuat dalam penelitian lapangan serta berani melepaskan konsep-konsep ruang yang standar dan berani mengusulkan sesuatu yang orisinil. Pemahaman terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat di lingkungan masyarakat merupakan hal yang perlu dilakukan oleh Arsitek sebagai dasar pijak dalam menciptakan karya arsitekturalnya.


PERANATA SOSIAL
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan.
Pranata social menurut Koentjaraningrat (1979) adalah sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat itu untuk berinteraksi menurut pola-pola resmi atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Pranata social memiliki 8 macam tujuan, diantaranya yaitu:
1.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan sosial dan kekerabatan, yaitu yang disebut kinship atau domestic institutions. 
> Contohnya : perkawinan, pinangan, tolong-menolong antarkerabat, pengasuhan anak, sopan santun antarkerabat, sistem istilah kekerabatan, poligami, perceraian, dan sebagainya.
2.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun, dan mendistribusikan harta benda atau economic institutions.
>Contohnya : pertanian, perikanan, koperasi, dan macam-macam perdagangan.
3.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pengetahuan dan pendidikan manusia atau educational institutions.
>Contohnya : pendidikan masyarakat, TK, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, tempat-tempat kursus, dan tempat-tempat pelatihan lainnya.
4.      Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia atau scientific institutions. >Contohnya : berbagai macam metode ilmiah dan pendidikan ilmiah lainnya.
5.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa keindahan dan rekreasi atau aesthetic and recreational institutions. 
>Contohnya: seni suara, seni rupa, seni gerak, seni lukis, dan seni sastra.
6.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau religius institutions. 
>Contohnya : doa.
7.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara atau political institutions. 
>Contohnya : pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepolisian, dan sebagainya.
8.      Pranata-pranata yang mengurus kebutuhan jasmani manusia atau somatic institutions.
>Contohnya : pemeliharaan kecantikan, kesehatan, dan kedokteran.




Sumber :


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

BTemplates.com

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive