Cara-cara yang dapat dilakukan
untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan
kerja.
Dengan
meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan
banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan
tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan
pendidikan kependudukan.
Dengan
semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol,
maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan
keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk
dengan program transmigrasi.
Dengan
menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah
diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah
penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan
pencarian sumber makanan.
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak
diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan
swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
Pengertian
Pranata Sosial
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam
hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai
kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing
social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang
mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto. Lembaga
kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yang
berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan
kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam
hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat
Adapun pengertian pranata sosial
menurut seorang ahli:
Koentjaraningrat, pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan
hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas khusus dalam kehidupuan
masyarakat. pengertian ini menekankan pada sistem tata kelakuan atau
norma-norma untuk memenuhi kebutuhan. Atau diartikan juga oleh beliau sebagai
unsur-unsur yang mengatur perilaku para warga masyarakat yang berinteraksi.
Menurut
Kontjaraningrat, tujuan lembaga sosial adalah:
1. Lembaga sosial yang memenuhi kebutuhan sosial dan
kekerabatan (domestic institution) Contoh: perkawinan, keluarga dan pengasuhan
anak.
2. Lembaga sosial yang berusaha memenuhi kebutuhan
manusia untuk mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun, dan memdistribusikan
barang. Contoh: pertanian, perikanan, perternakan, koprasi dan perdagangan.
3. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan
pendidikan. Contohnya, SD, SMP, SMA, perguruan tingi, tempat-tempat kursus, dan
pesantren.
4. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan
ilmiah manuaia (scientific institution) Contohnya: ilmu pengetahuan, metode
ilmiah, dan penelitian.
5. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan
rohani atau batin dalam dalam menyatakan rasa keindahan dan kreasi
6. Lembaga sosial yangbertujuan memenuhi kebutuhan
manusia untuk berhubungan dengan Tuhan (religious institution), contoh: pura,
mesjid, gereja, mecaru, odalan, mekarya, tahlilan, kebaktian dan sebagainya.
7. Lembaga sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
untk mengatur kehidupan berkelompok serta bernegara (political institution)
contoh: pemerintahan, kepolisian, kehakiman, dan partai politik.
Lemaga sosial uyang bertujuan mengurus kebutuhan
jasmani manusia (somatic institution) contoh: pemeliharaan kesehatan, kecantikan,
dan kedokteran.
Sumber :
NAMA : AGHNIZAR NAFIRELL
NPM : 20316297
KELAS :
1TB03
0 komentar:
Posting Komentar