Minggu, 23 Oktober 2016

KRISIS KETELADANAN DAN SOSIALISI TENTANG KESEDERHANAAN DAN MATEREALISME

Masalah Terbesar yang Dialami Remaja Adalah Krisis Keteladanan
Sejumlah siswa Sekolah Dasar saat mengunjungi Museum Sumpah Pemuda sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda di Jakarta, Selasa (28/10). (Suara Pembaruan/Ruht Semiono)

Semarang - Tantangan terbesar yang dihadapi oleh para pemuda saat ini ialah kebutuhan untuk membangun kehidupan yang berintegritas. "Masalah terbesar yang dialami ialah krisis keteladanan yang bisa dijadikan sebagai contoh panutan (role model) bagi para pemuda dalam kehidupan sehari-hari mereka," demikian pendapat tokoh pemuda yang juga mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Theofransus Litaay kepada SP, Selasa (28/10) pagi.
Menurut Dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga ini, setiap hari generasi muda Indonesia menyaksikan kerasnya persaingan di masyarakat dan merebaknya materialisme. Hal ini menyebabkan orang sering menghalalkan berbagai cara untuk memperoleh materi termasuk melakukan korupsi.
Ketua-bersama Pusat Studi Antikorupsi dan Good Governance (PSAK) UKSW ini juga menyatakan, materialisme seringkali menjadi aliran yang ditanamkan oleh generasi lama kepada generasi baru. Sehingga ukuran keberhasilan dalam kehidupan sosial sering disamakan dengan harta kekayaan. "Akibatnya hidup sederhana tidak menjadi orientasi masyarakat kita," kata dia.
Dia mengungkapkan, kesejahteraan sering dimaknai sebagai kemewahan. Padahal kesejahteraan seharusnya dimaknai sebagai tercukupinya kebutuhan sandang, pangan, dan papan sebagaimana dikemukakan proklamator Bung Karno.
"Dibutuhkan usaha yang keras untuk melakukan perubahan ini, dimulai dari lembaga pendidikan untuk menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai kesederhanaan, kejujuran, dan integritas pribadi kepada para generasi muda kita," ujar pemuda asal Maluku ini.
Kandidat Ph.D dari Darwin University Australia ini menuturkan, bangsa Indonesia perlu sejahtera dan harus dilaksanakan dengan jujur, dan integritas, bukan melalui hasil instan tanpa kerja keras. "Kita perlu memenangkan jiwa-jiwa muda dari ancaraman bibit korupsi agar masa depan bangsa ini bisa dimenangkan dan diperkuat," tegasnya.
Stefi Thenu/WBP
Suara Pembaruan 


PROPOSAL SOSIALISI UNTUK MENGUBAH SUDUT PANDANG REMAJA TENTANG KESEDERHANAAN DAN MATEREALISME


HEDONISME adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
Pasti kita tahu tugas orang tua memang tidak pernah ada istirahatnya. Dikala kita masih kecil orang tua tak sabar menunggu kita dewasa. Mereka berpikir jika sudah besar beban orang tua akan menjadi ringan. Tapi ternyata tidak, bisa jadi tanggung jawab orang tua malah semakin membesar, masalahpun bertambah banyak. Apalagi di zaman sekarang ini, budaya hedonism semakin marak.

NAMA KEGIATAN       : “MENCIPTAKAN MASYARAKAT INDONESIA YANG MELEK HEDONISME”

TUJUAN                                : Sosialisasi ini diadakan bertujuan untuk :
1.      Memberikan kesadaran kepada masyarakat khususnya remaja untuk tidak mengikuti gaya hidup yang hedon.
2.      Penyuluhan Agama Islam tentang gaya hidup hedonime dan nilai-nilai kesederhanaan.
3.      Mengubah sudut pandang remaja perihal hedonisme.
4.      Memberikan kegiatan yang bermanfaat untuk para remaja.

TEMPAT, WAKTU DAN PESERTA           :
Tempat            : Balai Komando, Jalan RA. Fadillah, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, 13780
Waktu             : 12 Agustus 2017, 10:00 s/d 13:30
Peserta             : Semua umur dan kalangan (dikhususkan remaja)
Target peserta  : max. 750 peserta

NARASUMBER                    :
1.      Bp. Surya Chandra S. MPh, PhD
2.      Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si

SUSUNAN ACARA             :
10:00 – 10:30  Sambutan oleh ketua penyelenggara
10:30 – 11:30  Pembukaan Seminar dengan hiburan dari Raisa
11:30 – 12:00  ISOMA
12:00 – 13:30  Seminar oleh Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si
13:30 – 15:00  Seminar oleh Bp. Surya Chandra S. MPh, PhD
15:00 – 15:20  ISOMA
15:20 – 15:50  Sesi tanya jawab dan doorprize
16:00               Penutupan

MATERI                     : Materi yang akan disosialisasikan adalah tentang bagaimana para remaja khususnya di Indonesia, untuk mengubah sudut pandang atau perspektif mereka perihal gaya hidup hedonisme untuk kembali ke gaya hidup yang mengangkat kesederhanaan. Bahwa kebahagiaan bukan berarti kemewahan.

PENUTUP                  : Demikian proposal yang saya buat untuk sosialisasi dan penyuluhan kepada remaja-remaja di Indonesia. Harapan saya dengan terlaksana kegiatan sosialisi dan penyuluhan ini akan mengubah sudut pandang remaja terhadap hedonisme dan dapat membuat remaja Indonesia lebih berkarya dan produktif.


Sumber :











Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

BTemplates.com

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive