1.
Pergaulan
bebas di kalangan remaja
Banyaknya tingkah laku atau
perbuatan remaja yang menyimpang dari moral sering menimbulkan kegelisahan
dikalangan masyarakat, dan juga akan berdampak buruk pada generasi remaja
lainnya. Penyimpangan moral tersebut dapat berwujud kenakalan atau bahkan
kejahatan. Salah satu keajadian yang disebabkan oleh penyimpangan moral adalah
pergaulan bebas. Pergaulan bebas adalah salah bentuk perilaku menyimpang yang
melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.
Sedangkan pengertian pergaulan bebas secara agama adalah proses bergaul dengan
orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan. Pergaulan bebas
tertuang dalam Surat An-Nur ayat 30-31 bahwa hendaknya kita menjaga
pandangan mata dalam bergaul. Pergaulan berpengaruh terhadap pembentukan
kepribadian seorang individu baik pergaulan positif atau negatif. Pergaulan
positif berupa kerja sama antara individu atau kelompok yang bermanfaat.
Sedangkan pergaulan negatif mengarah pada pergaulan bebas yang harus dihindari
oleh setiap masyarakat khususnya bagi remaja yang masih labil atau masih
mencari jati dirinya dan di usia remaja lebih mudah terpengaruh serta belum
dapat mengetahui baik atau tidaknya perbuatan tersebut.
Hal yang terjadi dalam pergaulan
bebas banyak bertolak belakang dengan atran-aturan dan norma-norma dalam etika
pergaulan, hal ini didasari atau disebabkan dari banyak faktor-faktor penyebab
pergaulan bebas antara lain sebagai berikut :
a1.
Rendahnya tingkat pendidikan
keluarga
Secara langsung pendidikan dalam
ruang lingkup keluarga menjadi faktor yang sangat penting dalam perkembangan
pribadi seorang remaja. Jika anggota keluarga memiliki pendidikan yang baik,
terutama kedua orang tua, akan sangat berpengaruh pada pola pikir dan cara
mendidik yang baik dan benar untuk anak. Orang tua yang terdidik tentu akan
memiliki standar yang tinggi, memiliki aturan, dan memberikan pengertian kepada
anak-anaknya tentang bagaimana seharusnya mereka bersikap dan bergaul ditengah
masyarakat.
b2.
Keadaan keluarga yang tidak
stabil
Keluarga yang tidak stabil atau
biasa di kenal dengan sebutan ‘broken home’ akan sangat berpengaruh pada
pemikiran dan tingkah laku anak remaja terutama pada bagian emosional. Pada
usia remaja, mereka sedang mencari jati diri, dimana mereka belum mengetahui
pasti harus bertindak seperti apa dan bagaimana, lalu ditambah dengan keadaan
keluarga yang tidak stabil akan menambah beban pada anak, mereka akan mencari
pelarian diluar rumah yang rata-rata berbau negatif seperti pergaulan bebas.
c3.
Orang tua yang tidak
memperhatikan
Para orang tua boleh saja sibuk
bekerja untuk mencari nafkah, tetapi jangan sampai melupakan bagian bahwa anak
terutama remaja memerlukan perhatian yang jauh lebih besar. Pastikan bahwa
setiap kegiatan yang dilakukan adalah positif dan bermanfaat.
d4.
Lingkungan setempat kurang baik
Lingkungan juga merupakan faktor
untuk membentuk kepribadian seseorang, maka sebagai remaja harus bisa memilah
mana lingkungan yang baik dan mana yang tidak.
e5.
Faktor ekonomi
Dengan kondisi ekonomi yang rendah,
biasanya banyak anak-anak dan remaja yang terpaksa putus sekolah, sedangkan
sekolah dan pendidikan adalah salah satu hal terpenting dalam pembentukan
karakter pada diri seseorang. Saat putus sekolah, kadang mereka terlalu bebas
untuk bergaul dan memiliki ruang lingkup bergaul yang buruk.
f6.
Faktor religi
Jika dari awal anak remaja
memiliki pondasi agama yang kuat, mereka akan memiliki prinsip, takut untuk melanggar aturan-aturan yang
telah ditetapkan, berusaha untuk menajuhi larangan-larangan yang hampir
semuanya berbau negatif, dan pasti menjurus ke arah pergaulan bebas.
g7.
Pengaruh internet
Di era globalisasi ini, internet
dapat di akses dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, termasuk oleh para
anak remaja yang keadaan emosinya masih sangat labil. Kondisi remaja yang masih
mencari jati diri, mecari role model untuk
di idolakan dan di ikuti tingkah lakunya, dan peran internet disini sangat
besar, mereka dapat dengan mudah mengetahui banyak informasi dari internet.
Lalu bagaimana cara untuk
meminimalisir pergaulan bebas di kalangan remaja? Hal yang paling berperan
disini adalah keluarga, pendidikan, dan pondasi agama yang kuat. Maka sebaiknya
kita harus meningkatkan ketiga aspek tersebut untuk dapat mengurangi pergaulan
bebas yang terjadi.
Contoh
kasus pergaulan bebas di indonesia :
Upaya KPAI mempersoalkan Awkarin dan Anya Geraldine
Karin
"Awkarin" Novilda (18) dan Anya Geraldine (20), dua pesohor media
sosial yang tengah naik daun.
Dengan
ratusan ribu pengikut di Instagram, tiap kiriman mereka bisa disambut puluhan
ribu tanda suka. Kanal YouTube mereka juga semarak. Satu video blog (vlog)
minimal sudah dilihat ratusan ribu kali. Beberapa mencapai angka jutaan.
Popularitas
pula yang berpotensi menjegal kedua gadis itu. Karena punya pengikut yang
banyak, keduanya dianggap membawa dampak negatif kepada anak-anak. Tudingan itu
datang dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
KPAI mengaku
menerima banyak laporan dari para orang tua, yang khawatir dengan penyebaran
konten-konten milik Awkarin dan Anya. Sehubungan kasus ini, KPAI telah bertemu
dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Hasil
rapat dengan Kominfo beberapa waktu lalu adalah mengindikasikan konten-konten
itu ada unsur pidana," kata Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh, dinukil Antara News, Kamis (22/9).
Kata Niam,
dua gadis pesohor itu bisa dipidanakan karena melanggar Undang-Undang No 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), dan
Undang-Undang No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Sayangnya, tidak ada
keterangan terperinci ihwal pasal-pasal yang dilanggar.
Laporan KPAI
ke Kominfo itu, ikut memunculkan wacana melakukan sensor atau blokir terhadap konten Awkarin dan Anya.
Di sisi
lain, Menkominfo Rudiantara menolak berkomentar soal konten-konten kiriman Anya
dan Awkarin. Dilansir detikcom (20/9), Rudiantara sekadar menyampaikan
pandangan pribadi, tidak dalam kapasitasnya sebagai menteri.
"Kalau
secara pribadi, bukan kedinasan ya, tidak sesuai dengan kaidah-kaidah
Indonesia. Itu benar (Anya Geraldine) belum menikah dia?" kata dia.
"Di agama kan ada tata krama dan tata caranya, enggak bisa berlebihan.
Saya belum lihat videonya, tapi dari sisi kebudayaan dan agama harusnya tidak
seperti itu."
Perlukah
melakukan sensor
Pernyataan
Rudiantara itu merujuk pada vlog Anya, yang dikirim pada akhir Agustus. Vlog
itu merupakan dokumentasi liburan Anya dan pacarnya di Bali.
Bak pasangan
yang sedang bulan madu, mereka menginap bersama di vila dan hotel nan mewah.
Pun ada banyak pose intim dalam vlog itu. Mulai dari pelukan mesra,
ciuman, hingga kemesraan di area kolam renang privat.
Versi
panjang vlog (21 menit 14 detik) bisa dilihat di kanal YouTube milik
Anya. Namun, versi pendeknya (sekitar 5 menit) kini tak lagi tersedia untuk publik. Versi pendek itu
dimaksudkan sebagai pancingan (teaser), dan memang memuat lebih banyak
gambar mesra.
Apa yang
terekam dalam vlog Anya, tak jauh beda dengan Awkarin. Sejak beberapa
bulan lalu, nama Awkarin lebih dulu mengemuka, termasuk lewat video-video yang menyajikan
laku intim bersama sang pacar. Dia juga acap kali memamerkan video pesta di
kelab malam--beberapa dibagikan di Snapchat. Lengkap dengan adegan meneguk
minuman keras.
Sebagian netizen
kerap mempermasalahkan pakaiannya yang konon seksi, hingga tutur katanya yang
terdengar kasar. Walhasil, di Change.org, setidaknya ada empat petisi yang menyoal polah
Awkarin.
Namun,
remaja putri itu punya cara sendiri dalam menanggapi respons miring. Teranyar,
Awkarin merilis video musik berjudul BAD, bersama rapper Young
Lex.
BAD seolah jawaban Awkarin terhadap para pembenci
(haters). "I'm bad girl. Bila kau tak pernah buat dosa silakan hina
aku sepuasnya. Kalian semua suci, aku penuh dosa," demikian penggalan
liriknya.
Dalam sebuah wawancara dengan Beritagar.id, Awkarin juga
punya jawaban untuk para pembencinya. "Moral itu urusan manusia dan
Tuhannya, bukan dengan para haters!"
Young Lex ft AwKarin - BAD (
Official Music Video Clip ) © Young Lex
Ihwal
fenomena ini, komentar juga datang dari guru besar sosiologi Universitas Gadjah
Mada, Prof Heru Nugroho. Menurut Heru, ada benturan antara pengaruh-pengaruh
yang muncul di YouTube dengan norma-norma yang dipegang masyarakat.
Seperti
dilansir detikcom, alih-alih menuntut sensor terhadap para
pesohor media sosial itu, Heru menyarankan orang tua untuk lebih proaktif
berkomunikasi dengan anak-anak.
"Yang
terjadi kemunafikan, minta disensor. Kenyataan seperti itu, gaya hidup global
dari luar sulit sekali dibendung. Sekarang tinggal di tingkat keluarga gimana
mau bendung? Komunikasi kini lebih banyak pegang gadget, bukan
komunikasi verbal face to face," ujar Heru.
Adapun
Menkominfo Rudiantara juga mengaku kesulitan bila harus melakukan sensor atau
blokir. "Ini kalau posting-an invidu, enggak bisa dipantau. Kita
ini mempelototi semua, ada berapa juta orang Indonesia yang posting,"
kata Rudiantara, dikutip Liputan6.com.
Pun
menyensor konten Anya dan Awkarin, tidak menjamin fenomena ini bakal selesai.
Boleh jadi akan muncul, nama pesohor muda lain dengan bentuk-bentuk
"keberanian" baru, yang mungkin juga siap disambut para penentangnya.
Catatan
lain, dari linimasa Twitter, topik ini terpantau mendapat respons dari netizen.
Mayoritas komentar memuat kritik atas langkah KPAI, wacana sensor, dan ancaman
pidana. Berikut di antaranya.
22. PENYELENGGARAAN SEMINAR ANTI
PERGAULAN BEBAS
11.
Latar
Belakang
Perkembangan zaman saat
ini semakin modern, teknologi pun semakin canggih, salah satunya perkembangan
internet yang sangat berkembang pesat. Siapa saja dapat mengakses apapun yang
mereka mau dengan mudah, hal tersebut berdampak besar pada pergaulan remaja
masa kini, terkadang remaja tak dapat memilih pergaulan dengan baik, tanpa
sadar mereka sudah terjerumus ke dalam pergaulan ala barat. Jika sudah melampaui
batas hingga terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang dapat berakibat ke arah
negatif.
Untuk itu, kami menyelanggarakan seminar “Anti
Pergaulan Bebas” untuk memberikan pencerahan terutama kepada para remaja
bagaimana cara memilih pergaulan yang baik dan benar. Kegiatan ini dilakukan
agar para remaja mengerti dampak yang akan diterima akibat pergaulan bebas
.
23.
Bentuk
Kegiatan
Seminar “Anti Pergaulan Bebas”.
34.
Waktu
dan Tempat Penyelenggaraan
Hari : Jumat, 11 Desember 2016
Waktu : Pukul 14.00 s.d 17.00 WIB
Tempat : auditorium kampus D Gunadarma, D441.
45.
Target
Peserta
500 Orang remaja dari berbagai kalangan.
56. Pantia
Penyelenggara
Ketua : Ali Alfaridzi
Sekertaris : Aina Dewani
Nizar
Zulfikar
Anggota : Dea Oktavia
Nabila Ayudya
Dinda Jesika
67. Narasumber
1) Mochamad
Ridwan Kamil, ST. MUD.
2) Anies Rasyid Baswedan, Ph.D
78. Susunan
Acara
No
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
14.00 - 14.15
|
Pembagian snack
|
2
|
14.15 - 14.30
|
Pembukaan
|
3
|
14.30 - 14.45
|
Pembacaan doa
|
4
|
14.45 - 15.15
|
Sambutan dari narasumber
|
5
|
15.15 - 16.30
|
acara seminar anti pergaulan bebas
|
6
|
16.30 - 17.00
|
kuis dan tanya jawab
|
7
|
17.00 - 17.30
|
penutup dan pembacaan doa
|
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar