Add caption |
A. PENANGGULANGAN PENINGKATAN POPULASI MANUSIA DI INDONESIA
Pertumbuhan Penduduk memiliki pengertian perubahan penduduk dari satu waktu ke waktu yang lainnya pada suatu wilayah atau populasi yang dapat digunakan sebagai pengukuran. Istilah pertumbuhan penduduk bisa ditujukan untuk semua spesies namun lazimnya pertumbuhan penduduk dikatikan dengan manusia.
Menurut Thomas Robert Malthus pertumbahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, ...), sedangkan pertumbahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, ...) dan penyebab terjadinya ledakan penduduk suatu daerah/negara akibat kemiskinan. Secara logika dapat dikatakan bahwa penghuni bumi ini terus bertambah sedangkan ruang pemukiman di bumi tetap tidak bertambah. Penigkatan pertumbuhan penduduk normalnya harus diimbangi dengan pertumbahan bahan pangan, sandang dan papan. Ketidak seimbangan antara bahan pangan, sandangm dan papan dengan pertambahnya penduduk akan mengakibatkan lingkungan hidup semakin rusak dan tingkat produktivitasnya SDA semakin berkurang karena dipaksakan terus pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Pada umumnya, ledakan penduduk terjadi pada negara-negara yang sedang berkembang, termasuk di Indonesia. Pertambahan penduduk Indonesia dalam kurun waktu hanya 40 tahun meningkat lebih dari 100%. Pada tahun 1961, jumlah penduduk Indonesia hanya 97.985.000 jiwa, tetapi pada tahun 2000 telah meningkat menjadi 203.456.000 jiwa. Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhaan penduduk yang cepat seperti itu memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan penduduk adalah:
1. Tingkat kematian yang menurun.
2. Tingkat kelahiran yang tinggi.
3. Adanya kawin usia muda.
4. Adanya rasa tanggung jawab pada keluarga.
5. Adanya sikap religi bahwa anak adalah anugerah Tuhan.
6. Adanya faktor wanita masih sebagai tenaga di rumah
Salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi pertumbuhan pepulasi manusia adalah Gerakan Keluarga Berencana (GKB). Tetapi , program tersebut tidak mampu untuk membendung kebiasaan serta pola pikir masyarakat untuk memiliki banyak keturun terutama pada masyarakat pedesaan yang menganggap semakin banyak anak dan cucu banyak rejeki seakan akan keluarga yang banyak itu lebih gampang tidak akan menimbulkan beban bagi negara untuk dapat mensejahterakan masyarakat. Maka untuk upaya lain untuk menanggulani pertumbuhan populasi manusia yaitu:
1. Pemerataan pembangunan
Pemerataan pembanguna dilaksanakan agar penduduk tidak hanya berkonsentrasi di satu wilayah aja. Karena Indonesia dikenal dengan Negara yang memiliki banyak pualu,baik yang sudah di beri nama atau belum di beri nama, baik yang sudah dihuni maupun belum di huni. Nah, perlu adanya pembangunan di pulau-pulau tersebut, khususnya pulau-pulau besar dan juga pembangunan perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana, maupun rumah sangat sederhana, untuk mengatasi ketersediaan perumahaan yang kurang.
2. Meratakan persebaran penduduk dengan mengadakan transmigrasi dan melaksanakan pembangunan desa untuk membendung arus urbanisasi dan terkonsentrasinya penduduk di suatu daerah.
3. Memperluas kesempatan kerja, meningkatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, dan komunikasi
4. Perencanaan penggunaan tanah untuk pertanian, pembangunan, dan permukiman dengan tetap memperhatikan kelestariannya supaya tidak merugikan kehidupan manusia di sekitarnya
5. Pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya, penyelenggaraan sekolah terbuka, kejar paket sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan mengenyam pendidikan, dan penyelenggaran beasiswa bagi siswa tak mampu dan berprestasi.
6. Penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang pertanian sistem ladang berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan. Pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat perdagangan dan pariwisata sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan kerja.
1. Pemerataan pembangunan
Pemerataan pembanguna dilaksanakan agar penduduk tidak hanya berkonsentrasi di satu wilayah aja. Karena Indonesia dikenal dengan Negara yang memiliki banyak pualu,baik yang sudah di beri nama atau belum di beri nama, baik yang sudah dihuni maupun belum di huni. Nah, perlu adanya pembangunan di pulau-pulau tersebut, khususnya pulau-pulau besar dan juga pembangunan perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana, maupun rumah sangat sederhana, untuk mengatasi ketersediaan perumahaan yang kurang.
2. Meratakan persebaran penduduk dengan mengadakan transmigrasi dan melaksanakan pembangunan desa untuk membendung arus urbanisasi dan terkonsentrasinya penduduk di suatu daerah.
3. Memperluas kesempatan kerja, meningkatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, dan komunikasi
4. Perencanaan penggunaan tanah untuk pertanian, pembangunan, dan permukiman dengan tetap memperhatikan kelestariannya supaya tidak merugikan kehidupan manusia di sekitarnya
5. Pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya, penyelenggaraan sekolah terbuka, kejar paket sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan mengenyam pendidikan, dan penyelenggaran beasiswa bagi siswa tak mampu dan berprestasi.
6. Penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang pertanian sistem ladang berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan. Pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat perdagangan dan pariwisata sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan kerja.
B. DELAPAN BIDANG PRANATA SOSIAL
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto. Lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
Adapun bidang-bidang pranata social diantaranya yaitu:
1. Crescive institutions adalah pranata sosial yang secara tak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh: hak milik, perkawinan, dan lain-lain.
2. Enacted institutions adalah pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Contoh: lembaga utang piutang, lembaga perdagangan, dan lembaga kependidikan yang semuanya berakar pada kebiasaankebiasaan dalam masyarakat.
3. Basic Institutions adalah pranata sosial yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah, dan negara. •
4. Subsidiary institutions adalah pranata yang dianggap kurang penting. Contoh kegiatan untuk rekreasi.
5. Approved institutions adalah pranata sosial yang diterima masyarakat. Contoh: perusahaan, industri, dan lain-lain.
6. Unsactioned institutions adalah pranata sosial yang ditolak masyarakat. Contoh: pemeras, penjahat, lintah darat, dan lain-lain.
7. General institutions adalah pranata yang dikenal secara umum oleh masyarakat di dunia, contohnya agama.
8. Restucted institutions adalah pranata yang hanya dikenal oleh kelompok masyarakat tertentu saja, contohnya agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan sebagainya.
SUMBER:
http://www.ssbelajar.net/2013/01/pertumbuhan-penduduk-indonesia.html
https://kamelia11.wordpress.com/tag/solusi-mengatasi-ledakan-penduduk/
http://www.organisasi.org/1970/01/cara-untuk-mengatasi-mengurangi-ledakan-penduduk-dan-laju-pertumbuhan-penduduk-ilmu-kependudukan-biologi.html
http://cara2mengatasi.blogspot.com/2016/05/cara-mengatasi-permasalahan-akibat.html
www.guruips.com/2016/08/ledakan-penduduk-pengertian-faktor.html
http://remaja-berencana.blogspot.co.id/2013/08/dampak-ledakan-dan-upaya-mengatasinya.html
http://www.artikelsains.com/2015/01/peran-pranata-pranata-sosial-dalam.html
http://www.gurupendidikan.net/2016/08/macam-macam-jenis-pranata-sosial-beserta-contohnya-lengkap.html
http://sosiologismancis.blogspot.co.id/p/pranata-sosial-1.html
0 komentar:
Posting Komentar