Minggu, 23 Oktober 2016

Melarikan Diri

Princeton mendefinisikan kata pemuda sebagai “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”. Dalam kerangka usia, WHO menggolongkan usia 10 – 24 tahun sebagai young people, sedangkan remaja atau adolescence dalam golongan usia 10 -19 tahun. Jadi pemuda identik sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas.


Kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri, sedangkan Kelemahan mecolok dari seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah emosional yang dapat mengakibatkan beberapa pemberontakan dan mencoba untuk mencari jalan keluar sendiri, sebagai contoh ada beberapa pemuda yang nekat kabur dari rumahnya hanya karna beberapa hal sepele seperti bujuk rayu lelaki yang dikenalnya di jejaring media social. Ada yang dilacurkan. Ada yang dijanjikan pekerjaan. Banyak juga karena tak menemukan kedamaian lagi di rumah.


1. Permasalahan pada pemuda

 kenapa memilih kabur? seperti artikel yang telah di publikasikan pada kompasiana.com ada beberapa alasan seorang anak memilih untuk kabur, kita tidak bisa membatasi masalahnya ini pada saat kaburnya saja. Ada proses panjang yang mendahului kenapa ABG banyak kabur. Kabur hanya merupakan akumulasi dari banyak endapan masalah yang terjadi sebelumnya.
Paling utama, pada pola kepengasuhan yang dilakukan ortu di rumah. Tiadanya rasa aman, kurang dihargai, kurang diterima, atau minus kasih sayang adalah akarnya. Orang tua yang galak dan terlalu memaksakan kehendak, Bisa juga karena pola komunikasi yang dibangun dengan anak sangat top-down. Tak ada ruang dialog. Ibaratnya, ucapan orang tua adalah sabda. Anak tinggal menerima. seperti yang dilansir di merdeka.com :


Dilarang orangtua pacaran, siswi SMP kabur dari rumah

Reporter : Arie Sunaryo | Rabu, 11 Mei 2016 00:22
Aura. ©2016 Merdeka.com/reprofacebook
Cara Irit Pererat Pertemanan dengan Jalan-JalanMerdeka.com - Aura Warna Sari (13), siswi kelas II SMP Lazuardi Banjarsari, Solo kabur dari rumahnya Perumahan Pondok Indah Permai, Desa Waru, Kecamatan Baki, Sukoharjo, sejak Senin (9/5) pagi. Keluarga menduga, Aura kabur setelah dilarang berpacaran.

Aura yang berparas cantik dan berpenampilan layaknya gadis remaja ini merupakan anak kedua pasangan Bima dan Rani Permatasari ini tidak masuk sekolah sejak 2 minggu lalu. Keluarga tidak mengetahui apa penyebab Aura tak mau bersekolah.

"Perginya sejak kemarin pagi, enggak tahu ke mana. Sudah 2 minggu ini enggak masuk sekolah juga," ujar Ayu Lestari, pembantu rumah tangga keluarga Aura, saat ditemui, Selasa (10/5), malam.

Ayu menceritakan, Aura selama ini tinggal bersama kedua orangtua dan 3 saudaranya. Kakak prianya bernama Karya Satria Dewa, yang juga siswa kelas 3 SMP Lazuardi, Nuansa, adik prianya yang masih duduk di bangku SD Pajang kelas 1 serta Alura yang masih bersekolah TK Cemara 2, Solo.

Kapolsek Baki, Sukoharjo, AKP Poniman mengatakan, orangtua Aura telah melaporkan kejadian tersebut, pada Selasa siang. Pihaknya bersama orangtua korban masih melacak keberadaan putrinya.

"Kami masih melakukan pencarian bersama ibu korban dan keluarganya. Malam ini tim kami bersama Kasat Rekrim sudah mulai melacak ke suatu tempat yang kami rahasiakan," ujar Kapolsek.

Berdasarkan keterangan keluarga, ia menduga Aura pergi bersama pacarnya. Polisi, kata dia telah mencari keberadaan Aura ke rumah pacarnya di wilayah Kecamatan Baki, namun juga tidak diketemukan keduanya.

"Ibu Aura, Rani Permatasari sebelumnya pernah melarang anaknya berpacaran karena masih di bawah umur. Sejak saat itu Aura pergi meninggalkan rumahnya berboncengan dengan pacarnya sejak Senin hingga Selasa belum juga kembali," katanya.

Kapolsek menambahkan, keluarga sempat memergoki keduanya boncengan. Namun kepada paman yang memergoki tersebut, Aura berpamitan akan keluar sebentar. Sejak saat itu tidak ada kabar keberadaan keduanya.


Untuk mengatasi masalah tersebut ada baiknya sebagai orang tua untuk tidak terlalu mengkekang anak dan membiarkan mereka bereksplorasi dengan batas dan norma yang sudah di tentukan, berikan anak sedikit ruang untuk berfikir dan ikut berpartisipasi dalam keluarga, jangan serba menyalahkan anak dan memarahi tapi juga berilah mereka bimbingan dengan cara yang baik agar mereka menerimanya dengan lapang.



2. Proposal seminar Mengatasi Anak yang Memiliki Inisiatif Untuk Kabur

SEMINAR MENGATASI INISIATIF ANAK UNTUK MELARIKAN DIRI DARI RUMAH

   Latar Belakang
Masalah perdagangan manusia (Human Trafficking) bukan lagi hal yang baru, tetapi sudah menjadi masalah nasional dan internasional yang berlarut-larut, yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tepat, baik oleh pemerintah setiap Negara, maupun oleh organisasi-organisasi internasional yang berwenang dalam menangani masalah perdagangan manusia tersebut. Perdagangan manusia (Human Trafficking) berkaitan erat dengan hubungan antar negara, karena perdagangan tersebut biasanya dilakukan di daerah perbatasan negara dan modus operasi yang dilakukan adalah pengiriman ke berbagai negara penerima seperti Malaysia dan Singapura. Lemahnya penjagaan dan keamanan daerah perbatasan menjadikan faktor utama perdagangan manusia, sehingga dengan mudah seseorang dapat melakukan transaksi perdagangan tersebut.Indonesia adalah salah satu negara asal terbesar bagi korban perdagangan orang, baik bersifat domestik maupun lintas-batas. Umumnya para korban Trafficking adalah orang yang mudah terbujuk oleh janji-janji palsu sang traffickers. Beberapa traffickers menggunakan taktik-taktik manipulasi untuk menipu korbannya diantaranya dengan intimidasi, rayuan, pengasingan, ancaman, penyulikan dan penggunaan obat-obatan terlarang.
2.     Target dan Tujuan
a.      Target
1.     Orang tua
2. Pemuda
b.     Tujuan
1.     Memberikan informasi tentang sifat alamiah anak
2.     Memberikan informasi tentang faktor pendorong terjadinya pemberontakan pada anak
3.     Memberikan informasi untuk mengatasi anak nya berinisiatif untuk kabur

3.       Waktu dan Tempat Pelaksanaan dan Narasumber Kegiatan
Hari /  Tanggal
:
Senin, 24 Oktober 2016
Pukul
:
10.00-selesai
Tempat
:
Balai Kota Bogor, Jl. Ir. H. Juanda No.10, 1, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16121, Indonesia
Narasumber
:
Ratih Zulhaqqi, M.Psi
4.       Susunan Acara
Waktu
Acara
10.00-12.00
Pembukaan dan Sambutan Acara
12.00-13.30
Istirahat makan siang dan sholat
10.30-12.00
Penyampaian Materi

       5.  Penutup
           Dengan diadakannya acara ini, semoga dapat membuka pikiran para pemuda dan orang tua untuk meminimalisir kasus serupa di masa yang akan datang, Demikian proposal ini kami sampaikan, diharapkan dapat menjadi pertimbangan banyak pihak untuk ikut berpartisipasi.


sumber:

https://www.merdeka.com/peristiwa/dilarang-orangtua-pacaran-siswi-smp-kabur-dari-rumah.html

http://news.okezone.com/read/2011/11/05/338/525343/anak-kabur-dari-rumah-marak-ini-penjelasan-psikolog


















































































Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

BTemplates.com

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive