Nama : Erika Budi H.
NPM : 22316362
Kelas : 1TB03
1
Penanggulangan Kepadatan
Penduduk di Indonesia
Populasi
yang terus bertambah adalah salah satu ancaman yang paling serius bagi umat
manusia. Ini saatnya kita mengidentifikasi apa penyebabnya dan mengambil
langkah-langkah konkret untuk menghentikan pertumbuhan populasi yang berlebih.
Populasi penduduk yang berlebih adalah suatu kondisi di mana jumlah organisme
melebihi daya dukung habitat mereka. Dengan meningkatnya populasi manusia, maka
penggunaan sumber daya alam pun semakin meningkat seperti yang dikemukakan oleh
teori Malthus, dalam bukunya “Essay on Population” Malthus mengatakan bahwa
pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya, pada suatu
saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan hidup.
Pada
kenyataannya telah banyak dilakukan penyelesaian untuk mengatasi permasalahan
penduduk yang terus bertambah yaitu dengan program KB (Keluarga Berencana).
Namun, program ini dirasa kurang optimal dikarenakan dalam proses
penyelenggaraan program KB sendiri masih terdapat banyak kendala. Selain itu,
jika lebih ditelusuri kembali pertumbuhan penduduk tidak akan menjadi masalah
apabila dapat ditangani dengan benar. Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti
dengan kualitas penduduk yang memadai maka akan menjadi penopang bagi
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan
tingkat kualitas penduduk rendah menjadikan penduduk tersebut hanya sebagai
beban bagi pembangunan nasional. Kondisi yang ada saat ini adalah pertumbuhan
penduduk yang meningkat didukung pertumbuhannya yang tidak merata. Indonesia
merupakan salah satu negara dengan penduduk terpadat. Akan tetapi, jumlah
penduduk dengan kepadatan tinggi ini umumnya hanya terletak di kota besar saja,
padahal Indonesia merupakan negara terluas dengan banyak daerah. Hal ini
membuktikan bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini masih belum merata.
Oleh karena itu, dengan adanya wilayah yang luas, permasalahan ini dapat
diatasi dengan distribusi perpindahan penduduk yang merata. Dengan konsep
ruralisasi yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dapat mengurangi
kepadatan penduduk. Keuntungan yang didapat dari konsep ini selain pemerataan
penduduk, pembangunan di pedesaan pun dapat berkembang dengan masuknya
masyarakat perkotaan.
Adapun
faktor lain pendorong konsep ini selain wilayah yang luas, diantaranya
kejenuhan tinggal di kota, harga lahan di kota semakin mahal sehingga tidak
terjangkau, keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya, merasa tidak
mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota. Faktor penarik diantaranya
harga lahan di pedesaan relatif masih murah, pola kehidupan masyarakatnya lebih
sederhana, suasana lebih tenang, sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam
menjalani masa pensiun, adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau
kenangan masa kecil. Hal ini dilakukan karena meningkatnya urbanisasi yang
tidak dapat dikendalikan dan memusatnya pertumbuhan penduduk yang tinggi di
perkotaan. Jika masyarakat urban tidak mau kembali ke daerah asal, maka dapat
dilakukan konsep sebaliknya penduduk kota yang berpindah ke desa dengan syarat
telah dilakukan pemerataan pembangunan. Adapun usaha yang dapat dilakukan
pemerintah :
- Desentralisasi, yaitu pembangunan yang tidak hanya memusat di kota, namun menyebar ke daerah-daerah.
- Modernisasi desa, yaitu pengembangan program pembangunan daerah dengan berbagai kegiatan.
- Meningkatkan hasil-hasil pertanian melalui intensifikasi pertanian maupun ekstensifikasi pertanian.
- Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi antardaerah.
- Meningkatkan kegiatan sentra industri kecil dan sedang di pedesaan.
Tentu
jika hal ini dipikir sepintas akan menjadi tidak realisitis, namun semua ini
akan menjadi mungkin diterapkan apabila direncanakan dengan tepat antara
pemerintah dengan masyarakat. Sejauh ini penyebab timbulnya penduduk urban
karena proses pembangunan yang tidak merata, pemerintah masih belum memenuhi
kebutuhan infrastruktur perdesaan sesuai dengan permintaan penduduk. Untuk itu,
dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Namun, yang
terpenting adalah pertumbuhan penduduk tidak dapat dihentikan tetapi dapat
dikendalikan, pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menguntungkan jika dapat
dikendalikan dengan tepat dan bijaksana.
2.
Bidang Pranata Sosial
Pengertian
pranata sosial secara prinsipil tidak jauh berbeda dengan apa yang sering
dikenal dengan lembaga sosial, organisasi sosial, maupun lembaga
kemasyarakatan, karena di dalam masing-masing istilah tersebut tersirat adanya
unsur-unsur yang mengatur setiap perilaku masyarakat. Jadi, pranata sosial
adalah suatu sistem kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada
aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat.
Adapun pengertian pranata
sosial menurut para ahli :
- Soerjono Soekanto, pranata sosial adalah himpunan norma-norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.
- Selo Soemardian dan Soelaeman Soemardi, semua norma-norma dari segala tingkat yang berkisar pada suatu keperluan pokok dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu kelompok yang diberi nama lembaga kemasyarakatan.
- Horton dan Hunt, suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting.
- Koentjaraningrat, sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat itu untuk berinteraksi menurut pola-pola resmi atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Tujuan
pranata sosial selain untuk mengatur agar kebutuhan hidup manusia dapat
terpenuhi secara memadai, juga sekaligus untuk mengatur agar kehidupan sosial
warga masyarakat bisa berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan
kaidah-kaidah yang berlaku. Dilihat dari tujuannya bidang pranata sosial dibagi
menjadi 8 yaitu,
- Domestic Institutions, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial dan kekerabatan. Contohnya perkawinan, pinangan, tolong-menolong antarkerabat, pengasuhan anak, sopan santun antarkerabat, dll.
- Economic Institutions, bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun, dan mendistribusikan harta benda. Contohnya pertanian, perikanan, koperasi, dan macam-macam perdagangan.
- Scientific Intitutions, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia. Contohnya metode ilmiah, penelitian ilmiah, dan pendidikan ilmiah lainnya.
- Educational Intittutions, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan dan pendidikan manusia. Contohnya pendidikan masyarakat, TK, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, tempat-tempat kursus, dan tempat-tempat pelatihan.
- Aesthetic dan Recreational Intitutions, untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa keindahan dan rekreasi. Contohnya seni suara, seni rupa, seni gerak, seni lukis, dan seni sastra.
- Religius Institutions, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan sebagai perwujudan dari hak asasi manusia. Contohnya berdo’a.
- Political Institutions, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara. Contohnya pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepolisian, dan sebagainya.
- Cosmetic Institutions, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mengurus kebutuhan jasmani manusia. Contohnya pemeliharaan kecantikan, kesehatan, dan kedokteran.
Sumber :
(07-10-2016, 15:13) http://www.pengertianpakar.com/2015/08/pengertian-kepadatan-penduduk-dampak-penyebab-dan-cara-mengatasi.html
(07-10-2016, 15:18) http://christdhawie.blogspot.co.id/2011/07/teori-teori-kependudukan.html
(07-10-2016, 15:20) http://www.kompasiana.com/demography-urbanplanning/solusi-kepadatan-penduduk_54f927afa3331178178b4655
(07-10-2016, 15:22) http://ajenxx.blogspot.co.id/2012/12/pranata-sosial.html
0 komentar:
Posting Komentar