PERMASALAHAN KEPADATAN
PENDUDUK DI INDONESIA
Adalah suatu masalah yang harus dihadapi bukan hanya di
Indonesia tapi disetiap negara. Bukan tidak mungkin angka kelahiran setiap
tahunnya terus meningkat, sedangkan kebutuhan pokok semakin lama semakin menipis
dan lowongan pekerjaan yang terbatas. Berikut ini masalah-masalah kependudukan
yang dialami oleh Indonesia antara lain:
1.
Persebaran
Penduduk Tidak Merata
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah
dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km2.
Berdasarkan sensus penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang
satu dengan provinsi yang lain tidak merata. Di Indonesia sendiri terjadi
konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari
50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila
pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas
hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi
dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.
2.
Besarnya
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat
terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan
keempat adalah Indonesia. Permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah penduduk yang besar menjadi
sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai
potensi terjadinya konflik. Selain itu,
masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam
penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk
berkerja dan mencari nafkah. Akan tetapi penduduk Indonesia lebih cenderung
untuk bekerja kepada orang lain atau sebuah perusahaan dibanding membuka
lapangan kerja sendiri. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran.
Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi
sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat
menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.
Jumlah
penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan
aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih
luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah
Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah
diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk
Indonesia.
3.
Tingginya
Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya
terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju
pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan
jumlah penduduk semakin meningkat.
Semakin
besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan
ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan
kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan
berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting
adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di
Indonesia. Dari situlah muncul program KB dan kini ditangani oleh BKKBN. Apabila tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus
dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat
kualitas sumber daya manusia yang menurun, kejahatan, dll yang memberikan dampak
negatif. Oleh karena itu, usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah
penting. Program-program yang ditawarkan pemerintah harus didukung oleh
masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia
perkawinan, sehingga penurunan laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.
Beberapa cara mengatasi kepadatan penduduk sebagai
berikut.
1.
Dengan
melakukan pengendalian angka kelahiran. Di Indonesia pemerintah melakukan upaya
pengendalian dengan memperkenalkan program KB (Keluarga Berencana) untuk
mengendalikan angka kelahiran di Indonesia dan penundaan usia untuk menikah.
2.
Dengan
melakukan pemindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah
yang kurang penduduknya. Dengan upaya ini akan mengurangi jumlah kepadatan di
wilayah yang padat penduduknya.
3.
Dengan
melakukan pemerataan lapangan kerja. Pemerataan lapangan kerja dilakukan dengan
mengembangkan Industri, pertanian, perkebunan, petambangan dan perikanan di
wilayah yang lain. Dengan upaya ini diharapkan penduduk tidak terfokus untuk
mencari pekerjaan di satu wilayah saja.
Harapan saya kedepannya semoga rencana
pemerintah untuk menanggulangi permasalahan kepadatan penduduk ini dapat
terealisasikan, sekian dari saya. Wassalamualaikum.
Sumber
:
PRANATA SOSIAL
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam
hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai
kebutuhan khusus dalam masyarakat. Berikut pengertian pranata sosial menurut beberapa
ahli, salah satunya Soerjono Soekanto; pranata sosial merupakan lembaga
kemasyarakatan yang diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam
hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
Dan menurut
Koentjaraningrat, pranata sosial memiliki 8 macam tujuan, yaitu:
1.
Pranata yang
bertujuan memenuhi kebutuhan social dan kekerabatan, yaitu yang disebut kinship atau domestic
institution. Contohnya perkawinan, pinagan, tolong-menolong antarkerabat,
pengasuhan anak, soapan santun antar kerabat, system istilah kekerabatan,
poligami, percerian, dan sebagainya.
2.
Pranata yang
bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup, memproduksi,
menimbun, dan mendistribusikan harta benda ataueconomic institutions. Contohnya
pertanian, perikanan, koperasi dan macam-macam perdagangan.
3.
Pranata yang
bertujan memenuhi kebutuhan pengetahuan dan pendidikan manusia atau educational
institutions. Contohnya pendidikan masyrakat, TK, SD, SMP, SMA, perguruan
tinggi, tempat-tempat kursus, dan tempat-tempat pelatihan-pelatihannya.
4.
Pranata yang
betujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia atau scientific
institutions. Contohnya sebagai macam metode ilmiah dan pendidikan ilmiah
lainnya.
5.
Pranata yang
bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa keindahan dan
rekreasi atau aesthetic and recreational institutions. Contoh:
seni suara, seni rupa, seni gerak, seni lukis, dan seni sastra.
6.
Pranata yang
bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau religus
institutions. Contohnya doa.
7.
Pranata yang
bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau
bernegara atau political institutions. Contohnya pemerintahan,
demokrasi, kehakiman kepoisian, dan sebagainya.
8.
Pranata-pranata
yang mengurus kebutuhan jasmani manusia atau somatic
institutions. Contohnya pemeliharaan kecantikan, kesehatan, dan
kedokteran.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar